chapter 37

2.7K 92 13
                                    

"semua masalah pasti ada jalan keluarnya, tapi jangan menunggu jalan keluar itu datang melainkan carilah jalan keluar tersebut,"















Salsa masih harus berada dirumahnya saat seharusnya dia berkuliah karena pemberitaan yang masih bersenandung.

"Sa, makan dulu," ujar Sinta memasuki kamar putri sematawayangnya itu.

"Iya, ma " balas Salsa terlihat tidak bersemangat, yang disadari oleh Salsa.

"Kamu kenapa hm?" tanya Sinta sudah duduk disebelah putrinya itu. Mengusap rambut yang sudah mulai panjang.

Salsa menggeleng "enggak apa-apa ma,"

Sinta tersenyum keibuan "Mama enggak sadar ya, Putri mama yang cantik ini bentar lagi bakal jadi istri orang," selorohnya membuat Salsa memeluknya.

Sinta membalas pelukan putrinya dan mengusap surai panjangnya.
"Jangan pikirin soal berita enggak penting itu, selama itu bukan yang sebenarnya enggak perlu dipikirkan," Salsa menanggapi dengan anggukan kepala.

"Masalah itu pasti selalu datang, enggak penting dia sekaya ataupun semiskin apapun. Tugas kita hanya mengilhami masalah tersebut. Tuhan memberikan masalah sesuai kesanggupan kita," terlihat Salsa merenungkan nasehat Sinta.

”setiap masalah itu pasti ada jalan keluarnya, tapi bukan berarti kita menunggu jalan keluar itu mendatangi kita. Kita yang harus mencari dan membuat jalan keluar dari masalah kita sendiri," lanjut Sinta.

"Jadi Putri kesayangan Mama ini jangan murung gara gara berita salah seperti itu. Ini ujian buat hubungan kamu sama Satya," ujar Sinta melerai pelukannya.

Salsa tersenyum lebar dan mengangguk paham ”makasih ma, Salsa bakal berusaha buat enggak terpengaruh sama berita itu dan bakal cari jalan keluarnya,"

Sinta mengangguk "ya sudah, itu papa udah menunggu dibawah," ujar Sinta kemudian ibu dan putrinya tersebut melangkah bersisian menuju meja makan.















____000____











"Pihak keluarga Xavier tidak ingin bertemu dengan kita, sebelum kamu menikah dengan Jihan bang," ujar Rama menatap putra sulungnya tersebut, tampak kacau.

Satya mendesah pasrah, "akan susah buat kita menang dipersidangan, tidak ada bukti kuat untuk menyangkal tuduhan itu. Pernyataan dokter kandungan yang biasanya memeriksa Jihan juga menyatakan bahwa aku ayah dari anak dikandung Satya,"

"Pa, Satya harus gimana? Besok Satya juga sudah tidak akan menjadi dosen karena skandal ini dan saham Bagaskara group semakin menurun," lirih Satya menghela berat.

Dulu dirinya berpikir akan berakhir  sendirian karena bahkan di umurnya yang ke 30 dirinya bahkan belum pernah merasakan jatuh cinta yang sebenarnya.
Namun itu sebelum sosok gadis cantik, ceroboh, suka boros dan pecicilan seperti Salsa masuk ke hidupnya.

Satya jatuh cinta, tidak tahu sejak kapan. Tidak bisa dijelaskan alasan kehadiran perasaan ini. Bucin? mungkin itulah Satya sekarang tidak akan menjamin akan bahagia jika bukan bersama gadis ceplas-ceplos sepertinya.

Lalu saat dirinya akan menjadikan Salsa sebagai satu satunya wanita yang akan menua bersamanya, kebaikannya disalah artikan dan disalah gunakan oleh sosok wanita yang merupakan masa lalunya itu?

PAK DOSEN BUCIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang