chapter 12

7.4K 367 5
                                    

Vote and coment ya 😉

________000_________

Keluarga Bratajaya sedang sarapan bersama di meja makan.

" Abang kok enggak ngasih tahu kalau sekarang jadi dosen? " Tanya Shireen membuat Satya mendongak.

"  Mama tahu dari mana? " Tanya Satya.

" Mama tahu dari Sean " jawab Shireen membuat tatapan tajam Satya mengarah pada sean, Sean yang ditatap berpura pura fokus pada sahabatnya.

" Mama belum tahu ya kalau Sean tidak pernah mengikuti pembelajaran
di kuliah? " Pertanyaan Satya membuat Shireen melotot sedangkan Sean menunduk.

" Beneran Sean? " Tanya Shireen membuat Sean nyengir dan beranjak hendak kabur.

Dengan cepat  Shireen mengambil sapu dan memukuli Sean.
" Ampun ma, ampun... Bang bantuin caelah.... Pa..... Bantuin Sean Napa? " Ujar Sean yang menahan sakit akibat pukulan dari Shireen.

Satya hanya mendelik lalu melanjutkan sarapannya yang tadi sempat terhenti sedangkan Farrel hanya tertawa sambil memakan sarapannya.

" Papa sama bang Satya emang enggak ada kasihan sama Sean, " lirih Sean meringis kesakitan setelah pukulan bertubi-tubi dari Shiren sedangkan Shireen melotot tajam ke arah Sean.

" Hari ini berangkat bareng Abang kamu, Satya kan sekarang dosen di sana . Mama enggak mau tau mulai sekarang berangkat bareng Satya dan mama bakal sita motor sama mobil kamu sekalian
Black card kamu "  ujar Shireen membuat Sean melongos .

" Dengerin mama kan Sean?? " Tanya Shireen.

Sean mendengus" iya , mama ku sayang " jelas Shireen, jangan menyuruh Sean protes atau Ibunda ratu akan menyunat dirinya setiap bulan.

Satya beranjak " Satya berangkat ma,pa " pamit Satya.

" Sean, Abang kamu berangkat pergi kuliah sana " perintah Shireen

" Iya ma " ujar Sean malas kemudian mengikuti langkah Satya keluar dari rumah.

____________000_______________

" Bang mulut Lo ember banget sih , "gerutu Sean.

" Turun disini mau? " Tanya satya membuat Sean mendengus.

Namun tatapan Satya menajam melihat perempuan yang sangat ia kenal, membuat nya menghentikan mobilnya.

" Eh bang gue becanda jangan turunin dan gue di sini anjrit " panik Sean.

" Pindah ke kursi belakang cepat " perintah Satya tidak ingin dibantah membuat Sean meskipun bingung menuruti keinginan Abang nya dari pada diturunkan ditengah jalan.

Satya keluar dari mobil dan mendekati Salsa, yang sepertinya sedang menggerutu.

" Ini mobil kenapa sih? Gue ada salah sama Lo? Ini gue udah telat. " Omel Salsa pada mobil tersebut .

Salsa yang kesal menendang mobilnya dan
" Auh... Sakit tahu... Lo keras banget sih " gerutu Salsa meringis karena kaki nya berdenyut saat menendang mobilnya.

" Ehem " suara deheman itu membuat Salsa menoleh dan melotot melihat Satya berada di hadapannya.

" Eh bapak, kenapa pak? " Tanya Salsa .

" Sepertinya mobil kamu mogok " tebak Satya yang 100% benar.

Salsa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, " hehehehe bapak cenayang ya ? Kok tahu gitu ? " Tanya Salsa.

" Saya bukan cenayang , tapi kalau kamu bilang   saya masa depan kamu baru itu benar " jawab Satya datar .

Salsa melotot, " itu bapak lagi ngegombal? " Tanya Salsa.

" Menurut kamu? " Tanya balik Satya, dia sendiri bingung mengapa dia bisa mengatakan hal konyol itu.

" Bwahhhhh jadi beneran bapak lagi gombal, ya ampun pak masa bapak ngegombal mukanya datar kayak triplek mana gombalannya receh hahahaha " Salsa ngakak sambil memegang perutnya yang terasa sakit akibat tertawa.

Satya mendengus, " sudah puas ketawa nya? Kalau sudah puas ayo berangkat bareng saya. Biar mobil kamu diurus sebentar lagi oleh orang saya " ujar Satya menarik Salsa menuju mobilnya.

Salsa mencebik kesal karena lagi lagi Satya menarik nya tiba-tiba.
" Dia kira gue barang apa? Ditarik tarik seenaknya " dumel Salsa.

Sesampai didalam mobil, Satya juga Salsa masuk .

" Eh Lo datang datang bawa cewek bang? " Pertanyaan seseorang membuat Salsa menoleh.

" Itu siapa pak? " Tanya Salsa.

Belum Satya menjawab , Sean dengan tampang angkuh nya dan menyugarkan rambutnya kebelakang.
" Kenalin nama gue Sean Danendra Bagaskara cowok paling tampan sejagat raya , adik dari Satya Danendra Bagaskara . Lo bisa panggil gue Sean ," ujar Sean tersenyum dan mengedipkan matanya.

" Kenalin gue Salsabilah Bhayangkara, Lo adik nya pak Satya? Pantesan .. " ujar Salsa mangut-mangut.

Sean mengernyit " pantesan apa? "

" Pantesan ganteng ya, kalau itu sih gue juga tahu " lanjut Sean pede.

Salsa mendengus " bukan, pantesan Lo adik nya pak Satya soalnya sama sama kepedean padahal muka burik juga " jawab Salsa.

Sean melotot " yey, sok Lo mah. Ganteng gini dibilang burik dasar kerdil " ejek Sean.

Salsa melotot " ngajak ribut Lo, hah! Enak aja manggil gue kerdil dasar tiang listrik titik  dah Valid no debat  " jelas Salsa.

" Kerdil apa Lo hah, kerdil. Badan gue sispack kali " sangkal Sean

Salsa menutup telinganya " gue enggak dengar pokoknya Lo burikk terus tiang listrik " ejek Salsa.

" Udah, kalian kayak anak kecil. Diam " ucapan Satya membuat Salsa maupun Sean bungkam.

__________000___________

Gaje?
Iya author tahu hehehehe ✌️

Hargai Author dengan tekan bintang ya,
Ehem...

Kalau reders baik bisa folow  akun Instagram pribadi author
( destarini lase )

Dan bisa folow akun WP author juga.
Makasih yang udah folow dan nungguin cerita pak satya sama Salsa 🤧

Dan makasih buat 1k readers, author sayang kalian banyak banyak.

* Hasil imajinasi author
* Para haters minggat
* Para silent readers pergi
* Tukang copas minggir

Typo bertebaran 😂, belum revisi
Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan coment oke👌

Pak dosen bucin bakal nemenin kalian setiap Rabu dan Jumat Soo, jangan lupa masukin library oke.

Mau up lagi ?
Spam coment

PAK DOSEN BUCIN (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt