chapter 33

3.8K 162 15
                                    

"satu kebohongan mampu merusak hubungan antara dua insan yang jatuh cinta hancur tak bersisa"


"Kita langsung ke butik atau mau makan dulu?" tanya Satya masih fokus pada jalan didepan.

Satya mengernyit saat tak ada tanggapan dari sebelahnya. Di melirik sekilas kemudian tangannya yang kiri ia gunakan untuk menggenggam tangan Salsa, membuatnya sedikit terkejut dan menoleh.

"Kamu mikirin apa?" suara lembut Satya menyampu gendang telinga Salsa.

Salsa tersenyum tipis "enggak ada, aku cuma lagi mikirin soal skripsi doang,"

Satya menggenggam erat tangan Salsa dengan matanya fokus ke depan.

"Enggak perlu cemas, kamu udah berusaha kok lagiankan aku bakal bantuin kamu," hibur Satya. "Kalau gitu kita makan aja dulu, kamu kan kalau udah makan pasti lebih tenang," lanjutnya.

Salsa hanya mengangguk saja kemudian mengalihkan atensinya kejalan. Sebenarnya dirinya tidak terlalu memikirkan skripsinya karena Satya siap siaga selalu membantunya. Yang dirinya pikiran tentang satu hal yang mengganjal, sikap Satya yang kadang tiba tiba pergi saat mereka sedang kencan atau jalan berdua dan bahkan sampai meninggalkan dirinya.

Sejujurnya dirinya ingin menanyakan hal itu, tapi dirinya juga yakin bahwa itu semua hanya pikiranya saja karena dia yakin Satya tidak mungkin bertindak sesuatu yang membuatnya sakit hati.

Salsa menatap Satya disebelahnya cukup lama kemudian mengedarkan pandangannya hingga sesuatu mengalihkan atensinya.

Deg ...

Didekat bangkunya ada sebuah benda kecil milik seorang perempuan yang tentu saja bukan miliknya.

Segera saja Salsa menunduk untuk meraih anting anting berwarna hijau perak yang cuma ada sebelah.

"Ini anting siapa?" dirinya tidak bisa menahan diri untuk bertanya.

Satya menoleh kemudian menatap anting yang ada ditangan Salsa. Dahinya mengernyit karena tidak tahu itu anting siapa.

"Itu bukan anting kamu?" tanya Satya

"Bukan, kalau punya aku pasti aku enggak nanya ke kamu," ujar Salsa nampak sinis.

"Aku enggak tahu sayang ini anting siapa, mungkin punya Sarah soalnya kemarin aku ngantar dia pulang," ujar Satya menyebutkan sepupunya. Karena memang Satya kemarin mengantar sepupunya.

Salsa menghela, karena dirinya tahu Satya semalam memang mengantar sepupunya itu.

Salsa memasukkan anting tersebut ke laci mobil kemudian Kembali fokus pada jalanan.

Jujur dirinya benar benar takut dengan semua sikap Satya, sikap Satya selama ini memang menunjukkan sikap tulus nya dan menunjukkan betapa dia mencintai Salsa. Hanya saja sikap yang paling mengganjal dihubungan mereka hanya satu setiap saat adakalanya Satya tiba tiba pergi hanya karena sebuah telepon seseorang dan baru baru ini Salsa ketahui bernama"Jihan"

Siapa Jihan? Apa hubungan antara keduanya? Dan mengapa Satya seakan memprioritaskan Jihan dari pada dirinya?

"Aku pengen ngomong serius sama kamu," Salsa tiba tiba bersuara memecahkan keheningan diantara keduanya.

"Kamu mau ngomong apa hm?" tanya Satya sedikit bingung karena tidak pernah Salsa membahas hal hal yang berbau penting.

"Tentang hubungan kita," ujar Salsa terdengar amat gelisah.

"Yuudah kita ke apartemen aku aja," ujar Satya dan Salsa mengangguk setuju karena memang keduanya butuh privasi.

15 menit kemudian ...

PAK DOSEN BUCIN (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora