Sahur

842 87 2
                                    

Javano menghela napasnya kesal, ia menatap jengkel pada anak bungsunya yang sedang tidur pulas. Padahal ketiga kembar sudah turun untuk melaksanakan sahur, tapi kenapa bocah satu ini tidak terganggu dengan keributan mereka?

"Dek, bangun" Kata Javano sambil menghampiri Jeylan, tangannya menepuk pundak Jeylan.

"Ah udahlah nyerah gue"

"Cil, ada cookies tuh"

"Woi"

"Milka di bawah"

Javano mengerang frustasi, ingin dia teriaki di telinganya tapi tidak tega. Ia tambah kesal saat anak ketiganya itu mengechat nya di grub.

 Ia tambah kesal saat anak ketiganya itu mengechat nya di grub

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akhirnya Javano menggendong Jeylan dengan selimut yang masih membaluti tubuh bungsunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akhirnya Javano menggendong Jeylan dengan selimut yang masih membaluti tubuh bungsunya.

"Papa!" Kaget Jeylan, Ia mulai bergerak liar agar diturunkan.

"Mau tidur! Adek ngantuk"

"Sahur dulu,"

"Aaah, ngantuk" Kata Jeylan, ia mulai menangis rewel.

"Jangan nangis,"

"Nggak mau sahur"

"Laper sukurin lu cil,"

Javano mendudukkan Jeylan disamping Jorgas dan Hydan, Jeylan terus saja bergerak tidak beraturan karena kesal tidurnya diganggu.

"Hei diem diem," Kata Jorgas menenangkan.

"Alay cil," Ejek Hydan, namun Jeylan hanya diam.

Posisi Jeylan itu masih memakai selimut sambil duduk, membuat kepalanya saja yang terlihat, lucu.

Hydan mem puk-puk kepala Jeylan sambil tersenyum gemas melihat mata adiknya memerah dan bibirnya bergetar.

"Itu, disuapin Kak Jo" Kata Hydan sambil menunjuk Jorgas.

Jeylan dengan segera melahap makanan tersebut, ia meminta kursi Jorgas dan Hydan dirapatkan dengan kursinya.

Setelahnya, bayi itu menyender pada Hydan. Tangan Hydan merangkul pundak adiknya. Sesekali Jeylan menerima suapan dari Jorgas.

"Adek aku gemes banget ma," Bisik Rafan pada Razella.

Razella mengangguk setuju, ia mengacungkan jempolnya. Javano juga tersenyum gemas, ia ingin mengabadikan momen ini, namun handphonenya tertinggal di kamar Jeylan tadi.

"Mau minum?" Tanya Hydan.

Jeylan mengangguk, "Susu coklat"

"Iyaa ini"

Javano menahan gemas melihat anak-anaknya, kalau begini setiap hari sepertinya Javano tidak kuat melihatnya.

•••••

Haii, how are youuu?
Aku belum bisa update di Four Twins, ada beberapa chapter yang harus aku revisi dulu. Maaf ya buat nunggu lama, love u guyss 🤍

26/03/2023

A Day With Four TwinsWhere stories live. Discover now