37

1.3K 231 58
                                    

Chap ini kacau dikarenakan otak Sunny yang sedang mogok 🙏

◤━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━◥


"Ikuti aku! Ambil jalan memutar ke titik kumpul evakuasi di barat laut!"

Aku menggendong salah satu korban terluka dan menggandeng bocah SD agar tidak terpisah dari rombongan. Kakak-kakak dari SMA sebelah yang memberi arahan untuk memindahkan para penduduk ke tempat lain demi menghindari penyerangan penjahat.

Kami harus tetap melanjutkan operasi penyelematan, dan sebagiannya lagi akan menahan para penjahatnya. Seperti si Shindong misalnya. Dia sedang berhadapan dengan Gang Orca.

"(Name)-san, sudah selesai? Masih ada beberapa yang tertinggal di sana. Ayo, kita harus bawa mereka juga!"

"Siap!" Aku mengikuti langkah cepat Ojiro untuk menolong sekelompok warga yang belum dievakuasi, dibantu oleh beberapa orang dari SMA lain. Mina dan Tokoyami juga menyusul sehabis ini.

Getaran tanah yang berasal dari Shindong berangsur-angsur menghilang. Aku menoleh ke belakang untuk memastikan, dan ternyata benar saja, dia yang tadinya sedang bertarung kini telah lumpuh tak bisa berkutik. Gang Orca menghentikannya. Untung masih ada Shoto dan si botak Shiketsu yang menahan paus satu itu.

Tapi situasinya tidak begitu baik, keduanya malah bertengkar sendiri alih-alih bekerja sama.

Kebetulan di depanku ada Izuku yang lagi membawa mbak-mbak. Segera saja dia kuhampiri. "Serahkan yang di sini padaku. Izuku bantu Shoto dan senpai dari Kutsubutsu itu, bisa kan?"

Izuku ikut menengok ke belakang. "Ah, gawat. Baiklah, tolong ya, (Name)-chan!"

Selepas menyerahkan mbak-mbak itu padaku, Izuku lantas berlari dengan OfA, dan menyelamatkan Shindong dari semburan api+angin kombinasi kacaunya Shoto dan si botak Shiketsu.

Bagus, ceramahi mereka, Izuku! Biarkan mereka bergelud, aku tinggal nonton. Prioritasku adalah keselamatan para korban, azekk.

Tapi serius, aku memilih mengevakuasi dulu dibanding mengalahkan penjahat. Itu kan yang diinginkan Obaa-san? Menyelamatkan nyawa sebanyak yang aku bisa. Yah, walau harus tetap siaga karena anak buahnya Gang Orca mengejar. Sengaja mau bikin kami repot, memilih antara bertarung atau menyelamatkan.

Mau kabur juga boleh. Habis itu auto nggak lulus. Dan lagi, seorang (Name) yang jenius ini tidak mungkin kabur dari masalah! Tidak boleh!

Selesai memindahkan para penduduk, sekali lagi aku kembali ke tempat tadi untuk mengamankan Shindong yang masih lumpuh akibat serangan Gang Orca. Tadi sudah ditolong Izuku, tapi tidak sempat dibawa ke tempat evakuasi karena letaknya lumayan jauh. Masa yang lainnya bertarung dia malah rebahan di tanah, kan nggak mungkin.

"Kau, kenapa kembali?" Shindong sedikit mengangkat kepala demi bisa menengok sosok jelita yang akan menolongnya ini.

"Mengamankan Senpai. Untuk sekarang aku pinggirkan dulu gapapa, ya? Kalau sudah bisa bergerak baru deh lawan Gang Orca lagi," saranku.

"Dibantu olehmu?" Shindong menunduk menutupi ekspresi wajahnya, mendengus miris.

Memang apa salahnya dibantu olehku? Gini-gini aku baik hati dan rajin menolong, loh.

𝐓𝐈𝐌𝐄  ||  𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Where stories live. Discover now