11

2.1K 400 60
                                    

Warn! Full gaje sepertinya ( ゚д゚ )

◤━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━◥

Sesuai dengan yang dijanjikan kemarin lusa, (Name) dan Kaminari akan bertemu di cafe dekat Stadion Musutafu, tempat konsernya diselenggarakan. Karena (Name) tiba 10 menit lebih awal, dia memutuskan untuk menunggu sambil mengemil di cafe tersebut.

Netra hangat itu tak berhenti melirik jam, sudah hampir setengah jam berlalu. Namun, Kaminari belum juga menunjukkan batang hidungnya. Pancake yang dia pesan pun sudah habis dua piring lantaran si teman tak kunjung datang.

Dia menopang dagunya sambil menguap bosan. "Si Bodoh itu kemana, sih? Kemarin bilangnya jangan terlambat, sekarang siapa yang ngaret coba?"

Melihat jam malah membuat (Name) semakin bete. Akhirnya dia memilih untuk menunggu di luar, siapa tahu langsung bertemu pemuda bersurai kuning itu.

"Hufftt..."

Tatapan (Name) mengarah pada objek random selagi kepalanya membayangkan skenario palsu. Ini adalah salah satu kebiasaan (Name) ketika senggang, kebiasaan yang kita semua pasti sering lakukan, alias menghalu.

Ayo ngaku kelean.

Selang beberapa menit (Name) berdiri di luar, akhirnya yang ditunggu-tunggu tiba juga.

"Yo, (Name)!"

Panggilan tersebut sukses membuyarkan imajinasi (Name). Dia pun menoleh ke sumber suara, lanjut menggerutu kesal, "Kamu terlambat 20 menit, Kamimari! Kemarin janjinya jam 3 sore, kan? Kenapa baru datang sekarang?"

Lawan bicaranya itu terkekeh tanpa dosa." Maaf, deh! Maksudku jam 3 itu OTW mandi."

(Name) nyaris menabok Kaminari kalau saja perhatiannya tidak teralihkan oleh sesosok tak asing berdiri di belakang temannya.

"Selain itu, aku ada sedikit urusan, makanya terlambat. Dan aku datang bersama dia..." Kaminari menunjuk seseorang di belakangnya.

"Yahoo!" sapa orang itu riang diikui cengiran khas miliknya.

Gadis ini loading sebentar, kemudian tersadar bahwa sosok itu adalah teman sekelasnya, Sero Hanta, si Pakar Selotip kita semua.

"Hah..?" (Name) cengo dengan ekspresi yang menurut Sero lebih mirip sebuah penghinaan.

?" (Name) cengo dengan ekspresi yang menurut Sero lebih mirip sebuah penghinaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa-apaan wajahmu itu?! Tidak senang ya kalau ada aku?"

(Name) buru-buru menggeleng. "Tidak, bukan begitu. Aku cuma bingung, bagaimana ceritanya si Kero bisa bersamamu? Kalau itu Kirishima aku masih bisa mengerti," tanyanya pada Kaminari.

𝐓𝐈𝐌𝐄  ||  𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Where stories live. Discover now