04

3.1K 470 92
                                    

Haloo, hari ini Sunny Update-nya siang karena lagi senggang ~(˘˘~)

◤━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━◥

Author POV.

Kentang!

Lagi-lagi itu isi bekal (Name) hari ini. Tadinya juga ada sosis, sedikit salad, telur dadar, dan nasi merah.

Kok tadi? Berarti sekarang sudah tidak ada?

Iyup, sudah hampir habis karena (Name) memakannya. Tidak, ini belum waktunya makan siang, bahkan belum memasuki waktu belajar-mengajar di sekolah. Lebih tepatnya, dua puluh menit sebelum bel masuk.

(Name) bahkan tidak makan di kelas, apalagi di kantin, tetapi di luar sekolah, beberapa meter di depan gerbang UA.

Biar Author ceritakan reka ulang kejadiannya.

Beberapa menit yang lalu, (Name) berangkat sekolah bersama Midoriya. Tapi di tengah jalan, (Name) melihat seekor anak kucing tertidur di bawah pohon. Anak kucing itu terlihat lusuh dan lapar, jadi dia berinisiatif untuk memberinya sosis yang dia punya, dan menyuruh Midoriya pergi duluan karena harus ke UKS.

(Name) pun menghampiri anak kucing yang masih sangat kecil itu, seperti baru berusia 6 minggu. Bulu putih polosnya sedikit kotor terkena lumpur dan tubuhnya kurus sekali.

(Name) membuka kotak bekalnya, lalu mengeluarkan dua sosis panggang dari sana. Tidak lupa (Name) memotong sosis itu sampai kecil-kecil, supaya si kucing mudah memakannya.

Jadi inilah yang (Name) lakukan sekarang, memberi makan anak kucing.

Sambil menunggu kucing itu selesai makan, (Name) ikut duduk dengan alas tas jinjing agar seragamnya tidak kotor, kemudian ikut memakan bekal bersama si kucing.

'Akan kusisihkan lauk kentang istimewa ini untuk makan siang nanti!'

Selagi (Name) sarapan bersama kucing, tak jarang dia mendapat tatapan heran bin aneh dari siswa-siswi yang melewatinya untuk pergi ke sekolah.

(Name) mengernyit tidak suka. 'Memangnya seaneh itu, ya? Ini kan hanya seperti piknik biasa, duduk-duduk di bawah pohon, makan bersama, menikmati suasana pagi. Apa salahnya dengan hal itu? Tch, mereka pasti kurang piknik.'

(Name) menyelesaikan acara makannya lebih dulu dari si kucing yang entah kenapa lama sekali. Dia melirik jam putih di tangannya, dua menit berlalu sejak dia mulai memakan bekal.

"Ini akunya yang makan terlalu cepat atau si kucing yang terlalu lama?" (Name) menghela napas. "Ya sudahlah, mungkin dia sedang menikmati rezeki. Tidak setiap hari dia bisa dapat sosis gosong mewah dari orang baik sepertiku."

Tangan (Name) bergerak mengelus-elus bulu lembut kucing itu. Walaupun kotor, tapi kelembutan bulunya tetap terjaga, ya. Pasti didikan Pak Kepala Sekolah Nezu.

"Hei, kucing, kau pakai shampoo apa? Spill dong," (Name) dengan begonya malah bertanya pada si kucing.

"Miaww!" jawab kucing itu singkat, padat dan tidak jelas.

(Name) mengacak-acak gemas bulunya. "Imut sekali sihh!"

Kucing itu mendengkur di sela-sela mengunyah makanan.

"Kalau kucing ini kubawa pulang, Kaa-san mengizinkan tidak, ya? Kasihan sih, aku mau merawatnya. Siapa tahu dia bisa membantuku nyolong lele milik tetangga, hoho."

"Sedang apa kau?"

(Name) sedikit terlonjak kaget akibat suara barusan.

'Eh, orang itu.. kemarin siapa namanya?'

𝐓𝐈𝐌𝐄  ||  𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐱 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang