chapter 25,

16 20 0
                                    

Seseorang menahan brankar yg membawa tubuh avandi, ia memegang tangan itu

"Van"

Pandangannya menghitam, hanya terlihat bayangan tak jelas seorang gadis yg menangis memegangi tangannya

"Maaf kami harus segera menangani pasien karna mengalami luka yg cukup parah"

***

Sementara itu di tempat lain
daniska merosot ke lantai, matanya memejam lama, rasanya tak pernah sesulit ini meredam emosi sebelumnya

Berkali-kali ia mengacak rambutnya frustasi, juga berkali-kali memukul kepalanya hingga pusing

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, daniska menoleh mamaknya datang membawa kotak putih cukup besar di tangannya, ia meletakkannya di ranjang kamar daniska

"Kenapa engga pamitan tadi?"

Daniska menghembuskan nafasnya "males"

"Yunina engga bilang ke kamu kalau mau pindah, mungkin karna dia sibuk, akhir - akhir ini dia sibuk belajar giat buat ujian kan"

"Halah dia pasti belajar karna emang mau pindah, dia belajar giat jadi kalau dia pindah dia gak butuh dani lagi buat ngerjain tugas sekolahnya dirumah baru"

Buk hana tersenyum melihat emosi tertahan anaknya "udah udah, ini dia punya hadiah buat kamu"

Daniska menoleh "hadiah apa?"

Buk hana menggeser kotak itu lebih dekat pada daniska "nih buka aja, mamak mau ke dapur dulu"

Daniska membuka kotak tersebut selepas mamanya pergi dari kamarnya, daniska kembali menahan emosi nya dengan mata memejam, baru saja emosinya perlahan menyurut, tapi begitu ia membuka kotak itu melihat isi hadiah yg mamaknya maksud, daniska harus bersusah payah menahan emosi itu kembali

PYARRRR

Puluhan uang berceceran dengan pecahan celengan ayam yg daniska banting, dia tak bisa menahan emosinya lagi

Daniska menatap pecahan celengan di lantai, matanya mengerjap sendu dengan napas memburu, perasaannya susah di jelaskan, dia frustasi, Sedih, kecewa & marah bercampur jadi satu

Sibuk mengatur emosi, daniska tak menyadari sebuah surat tertinggal di dalam kotak

"Astaga dani!! Kenapa ini? Sejak kapan kamu nabung di celengan ayam begini" mendengar kebisingan buk hana membuka kamar daniska, matanya terbelalak lebar melihat betapa berantakannya kamar anaknya

"Bukan punya dani itu punya ayun"

"Hm?" Buk hana menoleh dengan kenyernyitan di dahi, tampaknya wanita paruh baya itu bingung dengan maksud daniska, tapi dia memilih diam & tak mau bertanya lagi

"Mama taruh di meja ya uangnya, ayo dani makan dulu"

Daniska mengembuskan napasnya "Makk,, ayun pindahnya kemana?"

Pertanyaan tersebut sukses membuat buk hana tak jadi keluar kamar, ia duduk kembali di tepi ranjang tidur anaknya

"Mama kurang tau dan"

Daniska hanya terdiam, tak berniat menggeleng ataupun mengangguk apalagi sampai menjawab

Buk hana mengusap punggung daniska untuk menenangkannya, karna ia tau anaknya begitu dekat dengan keluarga yang, pasti sedih melepas mereka begitu saja

Kemudian tangan daniska bergerak merogoh ponselnya, setelah ia mendapat telfon dari seseorang

Selang beberapa saat, daniska Mendapat kabar dari telfon bahwa avandi kecelakaan, saat pria itu mendengar kebenaran tersebut ia langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi

**

ia sampai di rumah sakit, tepat saat itu ia melihat yunina tengah duduk menunggu di depan ruangan

"Yun" lirihnya

"Elanggggg huaaa avan langggg avannnn hiksss" ia berdiri sembari menangis menjadi jadi

Daniska menarik tangan yunina & memeluknya akhirnya ia bisa bertemu dengan gadis kecil itu lagi

"Tenang ya, kita doain aja yg terbaik, lu tau kan avan itu kuat"

Daniska membawa yunina untuk duduk kembali, yunina menyandarkan kepalanya & menggenggam tangan daniska sembari menangis

Hingga pukul 11 malam ruangan itu belum terbuka

Tapi syukurlah beberapa saat kemudian pintu ruangan terbuka membuat gadis kecil itu langsung berdiri menghampiri dokter

"Bagaimana dok?"

"Pasien kehilangan banyak darah, membuat kondisinya kritis" setelah mengatakan itu dokter langsung pergi

Daniska melepaskan jaketnya & memakai kan jaket itu pada tubuh yunina

"Lu ke dalem duluan gue mau ngabarin orang tuanya"

Yunina nenatap tangan daniska yg masih memegang jaket di di pundak yunina "elang aja yg pake"

Daniska tersenyum "engga, lu aja, gue pergi cari sinyal dulu ya"

Yunina mengangguk & berjalan masuk, ia melihat tubuh avandi yg terbaring di atas brankar, bagian kepalanya terdapat perban & baju itu terbuka karena banyak alat tertempel pada tubuhnya

Gadis itu duduk dan mencium tangan avandi berkali-kali "maafin aku"

Yunina menatap layar monitor itu, detak jantung avandi berjalan lamban

PLAKK

tanpa di sadari haris masuk & langsung menarik tangan yunina & menampar anak angkatnya itu

"Nasib sial apa yg membuat anak ini mencintai orang busuk seperti avandi?!!"

Yunina menunduk memegangi pipinya, haris menarik tangan itu kasar mengajaknya keluar dari RS & melanjutkan pindahannya

"Lepas ayahhh ayahhhhhh, gak mau pergi,,, mau jagain avannnn hikssss" tangis itu lagi lagi menjadi jadi apa lagi tangisannya bergema di RS

Mendengar ucapan anak angkatnya haris langsung mendorong yunina hingga terjatuh

Gadis itu lebih memilih jatuh seperti ini daripada mengikuti ayah tirinya, tiba tiba ada sebuah tangan terulur membuat yunina menatapnya

itu dia, grachia ibu dari avandi, yunina menerima tangannya & mencium punggung tangan wanita paruh baya itu

"Kamu di sini aja, jagain anak ibu" ujar grachia sembari memeluk tubuh yunina

"Apa apaan anda suruh anak saya buat jagain anak anda?" Protes haris

"Sepertinya dia bukan anak anda tapi anda sangat mengatur, sebaiknya anda tau tempat untuk mengasari seseorang, anda tidak melihat cctv?"

Ucapan grachia membuat haris semakin marah

"Kamu dengar apa yg saya ucapkan? Keluar dari ruangan anak saya sekarang, kalau tidak saya panggilkan security"

Haris sudah muak dia memilih untuk melangkah pergi dari sana namun langkah itu terhenti saat grachia mengatakan

"Dan satu lagi,, kenapa anda benci dengan anak saya? Sebelumnya anda ingin mengirimnya ke kantor polisi sekarang anda bikin anak saya begini?" Air mata grachia mulai menetes sembari menatap anaknya yg terbaring

Haris membalikkan badannya "untuk kali ini saya akan bayar biaya rumah sakit & pengobatannya"


Terimakasih sdh membaca, janlup votmen nya, feedback? Follback? Dm aja ya^^

24-03-2023

4VANDI CRISTIANO [On Going]Where stories live. Discover now