chapter 3,

61 52 56
                                    

Sesampainya di tempat kerja

"Van turun woi maen hp mulu" ucap daniska yg sudah keluar dari mobil

"Bentar, lagi bikin cerita watpaad nih" -avandi-"

"Bikin cerita watpaad atau chat sama ayangnya tuh?hadehhh avan makin alay aja semenjak punya pacar"

Merasa namanya di sebut avandi yg semulanya sibuk menulis cerita buru buru keluar dari dalam mobil lalu melirik sinis pada dika teman kerjanya

"Apa lu bilang?" -avandi Cristiano-

Brukkhhh

Avandi menutup pintu mobil daniska dengan keras

"Woi vandi mobil gueeeeeeee!!" -daniska-

"Hiks tanggung jawab lu DIKA!!" -Daniska-

"Lah kenapa gue say? Yg nutup pintu mobil lu si avan lu buta?" -dika-

"Ya tapi kan gara gara lu" -daniska

"Kek kaga alay aja lu cill" lirih avandi sembari memainkan surainya

"Wahh gue di panggil bocil, gue udah punya KTP" ucap dika berdiri sembari menepuk nepuk dadanya

Dika ini memang 3 tahun lebih muda dari avandi, satu satunya bayi di tempat kerja mereka, selalu jadi sasaran empuk bercandaan dengan teman temannya

"Udah udah jangan berantem ayo kerja mau duit kaga? -daniska-

Tit tittt....

Suara klakson motor terdengar dari belakang mereka membuat mereka bertiga sontak menoleh ke belakang

"Vandii" panggil si pengendara motor yg mulai memberhentikan motor berwarna biru

"Paman udahan minjem motornya?" Tanya avandi pada pamannya

"Iya, nanti vandi pulangnya pake motor sendiri ya gak usah nebeng ke temen lagi, maaf paman mendadak pinjem motornya" ujar si paman sembari meletakkan tangannya di pundak avandi

"Gapapa santai aja" -avandi-

🍁

Motor avandi berhenti tepat di depan gerbang sekolah yunina, tidak lama kemudian sosok yg avandi cari memunculkan dirinya & naik begitu saja di motor avandi itu

"Pulang gak nih?" -tanya avandi-

Yunina menjatuhkan badannya kedepan bersandar pada punggung avandi sembari memeluknya dari belakang Pertanyaan avandi tadi membuat yunina mendengus

"Mau eskrimmmmmmmm" -

"eskrim mulu dah, kemarin udah gua beli in, jangan banyak-banyak makan eskrim nanti sakit" -avandi-

Avandi seperti mempunyai banyak kepribadian, jika bersama temannya dia akan menjadi sosok yang menyebalkan dan suka menegur, jika bersama pacarnya dia akan menjadi sosok yg sabar manis, perhatian

"Kata ayah tiri gapapa makan eskrim yg banyak pakai duit avan" -yunina-

"Kata gua gak boleh, nurut gua" -avandi-

"ihhh pelit aduin ayah tiri ahhh" -yunina-

Ancaman itu mampu membuat avandi diam menahan kesal, avandi terperangah kehilangan kata kata, sebenarnya selama ini ayah tiri yunina Dia anggap sebagai musuh, ayah tirinya juga tidak terlalu merestui hubungan mereka

Avandi mengusap wajahnya kasar dan perlahan melajukan motornya

"Beli in aku eskrim Ya? YA YA YA YA? YAYAYAYA? YAAA? YAAYAYA? YAAA? YAYAYAYAYAY YAAAAA" yunina memohon, menyatukan tangannya di lingkar pinggang avandi dan sedikit menggelitiknya hingga mengganggu avandi yg sedang menyetir

4VANDI CRISTIANO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang