chapter 6,

45 50 30
                                    

Setelah insiden baku hantam dadakan yg terjadi semalam, kini avandi sampai di depan rumahnya tepat pada pukul 03:30, Tanpa basa basi dia segera melajukan motornya memasuki garasi,

sekarang dia masuk ke rumahnya yg di mana ia selalu menyimpan kunci cadangan, begitu masuk ia segera membuka helm nya Lalu melemparnya begitu saja, ia puas dengan balapan tadi apa lagi sudah membuat lawannya celaka

--+--

🏫school time🎒

"yunina mau ikut gak?"

Ketika Yunina sibuk berjalan dengan senandung riang layaknya anak kecil panggilan dari delila teman sekelasnya itu membuat yunina menghentikan langkahnya

"Kemana?" tanyanya

"Ke kafe, lu kan suka makan makan"

Yunina terdiam lalu menarik uang di sakunya sekedar mengechek "Mahal gak sih?"

"Pliss deh yun lu itu dari keluarga berada" sahut delila

Yunina hanya terdiam, memang dia dari keluarga berada, ayah kandungnya punya pekerjaan di luar negri dengan gaji tinggi, namun ia jarang di kasih uang saku lebih, apa lagi oleh ibu kandung serta ayah tirinya, orang kaya belum tentu hidupnya enak

"Eng engga deh aku ada les sore ini"

"Bentaran doang elah"

"Aku juga ada les tapi aku mau ikut delila tuh" sahut temannya yg lain

"Ikut dong pasti seru kalau ada lu"

Bujuk rayu temannya membuat pertahanan yunina goyah, untuk bolos les yunina masih ragu, takut ayah tiri atau ibu kandungnya memarahinya bila tau

"Hmm aku takut mama sama ayah marah kalau aku bolos les"

"Halah gak bakal" sergah delila di balas dengan anggukan temannya yg lain

"Kalau gak bakal ketauan kan gak bakal di marahin, lu cukup jangan bilang kalau lu gak les"

Kali ini yunina benar benar terhasut "oke siap bos"

yunina melupakan resiko yg akan ia terima jika melakukan kesalahan

-
-
-

When I got home🏠

"Darimana kamu?"

Baru saja yunina membuka pintu rumah ia tersentak kaget, matanya melebar sontak ia menghentikan langkah mendadak, suara ayah tirinya terdengar menyeramkan baginya

"da,, dari less lah hari ini aku ada les sore kan"

"So?"

Yunina menelan salivanya kasar, entah kenapa ayah tirinya semakin menyeramkan, apa lagi saat dia melipatkan tangannya di dada dan menatap yunina dengan penuh intimidasi

"Iyaa"

"Tiga jam yg lalu ayah dapat telfon dan katanya kamu gak lagi ada di tempat les"

Kini Tubuh yunina kaku, tangannya mencengkram rok sekolahnya dengan kuat "aa,, akuu,, ituu,,"

"Setelah dapet laporan itu ayah langsung datang ke tempat les mu dan benar kamu gak ada di sana"

Yunina menunduk dalam tidak bisa menyanggah lagi dengan kata kata, ia pasrah sekarang

"Maafin yuni"

"Kamu tau konsekuensinya kalau kamu bolos les kan?"

Yunina sontak mendongak menatap ayah tirinya dengan mata melebar, kini yunina ingat dengan resiko yg akan ia terima sekarang

4VANDI CRISTIANO [On Going]Where stories live. Discover now