chapter 32,

17 10 18
                                    

Di atas motornya, mata avandi sibuk mengedar ke segela arah, lima menit berlalu, gerbang sekolah menengah atas tampak ramai anak-anak SMA yg tak sabar pulang

Namun, selama itu juga avandi tak melihat batang hidung yunina sekalipun, ia berdecak sebal, lalu turun dari motornya memutuskan menunggu sambil berdiri

"AVANNNN!!"

Avandi menoleh langsung panik di buatnya saat sosok yunina berlari & mengambil ancang-ancang untuk melompat kearahnya, ia langsung merentangkan tangan & menangkap yunina yg menghambur ke pelukannya sembari tertawa geli

"Lain kali jan gitu bisa ga?"

"Enggak" yunina mendongak menatap avandi ia terkekeh "kenapa jemput aku?"

Avandi mendengus "bukannya udah biasa ya? Sekarang mau kemana ni pulang sekolah?"

Yunina mengangkat alisnya "pulang" jawabnya

"Jangan boong" Tangan avandi terangkat mencubit pipi gembul kekasihnya membuat yunina meringis & memukul tangannya

"Aku mau pulang"

"Enak aja, gua udah jauh jauh kesini pengen ngajak lu jalan-jalan pulang skul"

Yunina menghela nafas pasrah & menuruti kemauan cowok itu walau ia sendiri ingin cepat pulang saja & tidur siang

-

"mau eskrim dulu gak?" Di sela sela menyetir avandi menoleh & bertanya

"Engga deh lagi gak pengen"

"Jalan jalan mau ya?"

"Engga ah lagi males pengen tidur"

Avandi menghela nafas panjang "padahal gua sampe kosongin jadwal kerja lho hari ini, tadi juga sempet isi bensin sampe penuh & ngantri lama, yahhh sia sia dong harusnya tadi uangnya buat beli kouta aja bukan bensin woo"

Yunina tersentak menoleh "yaudah deh mau beli eskrim"

Maybe avandi sudah keburu ngambek, ia memalingkan wajahnya "ngga ah, lu nya nggak ikhlass"

"ihh engga gitu" yunina meringis pelan "beneran! Ayo beli eskrim"

"Telat! Udah sampe rumah"

Yunina mengedarkan pandangannya, benar saja motor sudah berhenti tepat di depan rumahnya, ia lalu menoleh pada avandi yg mengalihkan pandangan terlihat marah+ngambek

"Kenapa kita gak puter balik aja sekalian jalan-jalan kan" yunina mencoba memberi saran

Avandi tak menjawab bahkan tak menoleh sedikitpun

"Dasar ngambekan kek cewek" guman yunina tanpa sadar, sedetik berikutnya ia langsung membekap mulutnya sendiri saat mendapat tatapan tajam dari avandi, ia sadar bahwa gumamannya terlalu keras

"Ngomong apa tadi?"

Yunina mengerucutkan bibirnya "Maaf tapi ucapan aku tadi enggak salah kok, avan emang ngambekan"

"Kayak apa?" Balasnya menanyakan kembali

"Kayak cewek!" yunina tersenyum lebar memperlihatkan giginya sembari mengacungkan dua jarinya tanda damai

"Turun!"

Yunina meneguk ludahnya saat suara dingin itu terdengar, tanpa kata ia langsung turun dari motor itu, saat ia turun & bersiap untuk melangkah pergi tangan avandi menahan tali tas yunina

Tentu saja yunina menoleh dibuatnya tapi cowok itu masih mengalihkan pandangan, lain di mulut, lain di hati, untunglah kecil-kecil yunina peka bahwa avandi mengusirnya tapi tak ingin dirinya benar-benar pergi

Mata yunina melebar, senyum yg sempat menyurut beberapa saat kini mengembang lagi apa lagi saat avandi kembali berbicara sembari menatapnya

"Besok aja kita jalan jalannya, sebenernya lu mau gua kasih hadiah tapi katanya lu pengen tidur yaudah besok aja" avandi melongos samar

"Beneran? Hadiah apa? Gak boong kan?" Mata yunina melebar, jarang sekali ia mendapat hadiah dari avandi kecuali jajanan

"Hm"

"Yesss!!" Tangannya mengepal ke atas memukul udara, matanya sampai menyipit karna senyumnya ia senang avandi tak jadi marah setelah sudah janji kemarin

"Makasih avan gentenggg eh ganteng, astaga ni mulut typo"

"sama sama yunina jelek" balasnya datar

Balasan avandi kali ini membuat yunina mencibir kecil tapi langsung tersenyum kembali, ia merentangkan tangannya lebar lebar "berpelukannnnn"

"Gak" tolaknya mentah "Gua bukan Teletubbies"

"Masih ngambek ternyata"
Yunina terkekeh kecil, dari dulu sampai sekarang ia masih bingung bagaimana membujuk cowok itu yg sekalinya ngambek kadang irit ngomong kadang adu mulut

"Yaudah deh biar aku aja yg peluk"

Motor itu sedikit terhayung karna tanpa aba-aba yunina memeluknya "makasih banyak" awalnya avandi masih mengalihkan wajah, enggan membalas pelukan yunina, namun saat Cewek itu menggumam lirih, avandi membalas dengan mengelus rambut kekasihnya

"Jangan sering ngambek lagi ya" 

"Oke gua bakal sering ngambek lagi"

Yunina mencebik lalu melepaskan pelukannya & memberikan tatapan sinis pada avandi

"Jadi beliin eskrim gak?"

"Iyak, tapi ijin ke mama lu dulu"

03-03-2023

4VANDI CRISTIANO [On Going]Onde histórias criam vida. Descubra agora