Bagian 028

232 12 0
                                    

°°°

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

°°°

"Nadda, kita pencar ya belanjanya. Kamu ke tempat cemilan. Mama mau ke tempat sayur sama buah." Kata Rani setelah mengabil keranjang untuk tempat belanjaan.

"Oke Mah, aku langsung kesana ya?"

"Iya, hati-hati oke." Ingat Rani pada Nadda.

Nadda mengangguk kemudian berjalan menuju ke tempat cemilan, guna mengambil beberapa cemilan kering dan es krim untuk isi kulkas.

Nadda mulai membaca satu persatu merek cemilan yang berada didepannya dengan teliti. Kemudian tangan kanannya terulur mengambil satu bungkus cemilan berisi keripik ketela.

"Dikit banget isinya." Kata Nadda setelah mengocok perlahan bungkus cemilan ditangannya. "Ah mahal lagi." Nadda menggeleng pelan saat melihat harga yang terpajang untuk cemilan ditangannya.

Setelah mengembalikan cemilan ke tempat semula, Nadda menggeser tubuhnya kesamping dan saat matanya melihat cemilan kesukaannya, tanpa sadar Nadda menghentakkan kedua kakinya senang.

Nadda berniat mengambil cemilan yang hanya tinggal satu itu, namun tak berselang lama ada uluran tangan orang lain yang lebih dahulu mengambil cemilan itu.

Nadda menoleh cepat ke samping, dengan wajah yang mengeras dan kedua mata yang melebar. Nadda menunjuk tak sopan pada laki-laki yang kini menatapnya dengan tatapan terkejut namun tak lama berubah menjadi datar.

"Cowok rese! Itu punya gue, seenaknya main ambil aja!" Kata Nadda dengan suara yang mengeras.

Laki-laki yang dimaksud Nadda hanya menatap malas ke arah Nadda dengan senyum mengejek. "Oh ya? Kamu itu perempuan gila yang ditoilet waktu itu kan? Gimana? Mau masuk toilet cowok lagi buat mesum?" setelahnya mengangat sebelah alisnya dengan tatapan menuduh.

Nadda mengepalkan satu tangannya saat mendengar perkataan laki-laki itu.

"Ini punya kamu? Jangan halu! Saya duluan yang ambil ini." Kata laki-laki tersebut.

Dan sedetik kemudian, tangan kanan Nadda berhasil meraih kerah baju laki-laki tersebut hingga membuat tubuhnya sedikit membungkuk maju beberapa senti pada Nadda.

"Mau apa kamu?" Tanya laki-laki tersebut dengan suara tercekat akibat terkejut dengan tindakan Nadda.

"Halu? Lo harus tahu siapa yang bakal cocok sama kata itu." Nadda menyeringai kecil kemudian tanpa aba-aba melepaskan tangannya dari kerah baju laki-laki tersebut dan sedetik kemudian sebelah kakinya mendorong kaki laki-laki didepannya dengan sedikit keras hingga membuat sang empu terdorong kebelakang dan jatuh terduduk kelantai.

"Shit!" Umpat laki-laki tersebut saat tulang ekornya terasa nyeri saat sudah terduduk diatas lantai mall.

"Kamu!" Rama menunjuk Nadda dengan rahang yang mulai mengeras.

Love You MBAK!Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon