Bagian 002

858 42 0
                                    

°°°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°°°

Farez memarkirkan motornya setelah sampai di parkiran kampus, tak lupa melepas helm kemudian dengan segera turun dari motornya.

Lagi, untuk kedua kalinya Farez melihat perempuan itu, perempuan yang baru saja melajukan motor matic setelah Vano turun dan bersalaman dengannya.

Vano yang berjalan masuk kedalam pelataran kampus, dan mendapati Farez yang berdiri diam di samping motor sedikit mengernyit bingung.

Dari arah pandang Farez, Vano dapat ketahui kalau Farez menatap keluar gerbang kampus.

"Lo lihatian apa Rez? Sampai diem anteng gitu?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Vano yang entah sejak kapan berada didepan Farez membuat Farez sedikit terlonjak kaget.

"Ngagetin gue aja lo." Kata Farez setelah keterkejutannya.

"Ayok masuk, Rian sama Nino tadi ngabarin di grup kalau udah pada dikelas." Kata Vano.

Farez menganguk singkat, kemudian keduanya berjalan beriringan.

"Van." Panggil Farez.

Vano menoleh ke arah Farez. "Apa?"

"Eee... gue lihat udah dua kali ini lo dianter sama perempuan, dia siapanya lo?" Tanya Farez akhirnya, ah kenapa begitu sulit. Hanya untuk bertanya tentang hal itu.

"Ah itu, gue dianterin Mbak Vio. Dia Kakak gue." Kata Vano santai.

"Kakak? Sejak kapan lo punya Kakak?" Tanya Farez sedikit terkejut.

"Iya dia Kakak kandung gue. Ya gue punya Kakak sejak gue lahir." Kata Vano sedikit terkekeh diakhir. "Kakak gue kan kuliahnya diluar kota, makanya lo sama yang lain kalau kerumah gue gak pernah ketemu sama Mbak Vio."

"Ah gitu... dia udah lulus kuliah?" Tanya Farez lagi.

"Udah setahun ini sih lulusnya, dia juga udah kerja. Karena dia dapet kerjaan yang tempatnya gak jauh dari kampus ini, jadi gue malah seneng nebeng sama dia." Terang Vano.

"Emang dia kerja dimana?"

"Jadi guru, disekolah SMP." Kata Vano.

Farez menganguk pelan, kemudian kedua masuk kedalam kelas. Sudah ada Rian dan Nino di kursi paling pojok.

"Lama amat lo berdua, jalan apa ngesot kalian kesininya?" Tanya Rian dengan mengangkat satu alisnya.

"Ya ngapain juga cepet-cepet, lagian dosennya juga belum dateng." Kata Farez menanggapi.

"Yoi Rez, tuh dengerin Yan." Kata Vano menimpali.

Beberapa menit kemudian dosen matkul pagi sudah masuk kedalam kelas, dan hal itu membuat keemapat orang yang awalnya duduk berhadapan, kini dua orang didepan merubah arah hadapnya.

"Maaf, hari ini saya cuma akan absensi dan memberi tugas kelompok saja. Karena sepuluh menit lagi saya ada pertemuan di kampus lain." Kata dosen matkul tersebut.

Love You MBAK!Where stories live. Discover now