chapter 1

29.8K 875 4
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.

' dalam hidupmu mungkin semua materi mu tercukupi, tapi apa itu menjamin tidak adanya lubang yang membuatmu tersungkur tanpa kamu sadari? '
.
.
.

Jakarta, Indonesia

Sepasang anak ayah itu telah menginjakkan kakinya di bandara setelah berjam jam berdiam diri di kursi burung besi itu.

Xavia heran, kenapa banyak sekali pria berjas hitam disekelilingnya.

" Daddy membawa bodyguard? "

" Iya, untuk menjagamu "

" Mari tuan dan nona, mobil sudah siap didepan, " ucap John menginterupsi sepasang anak ayah itu.

Tidak lama, Rolls-Royce yang mereka tumpangi berhenti disebuah penthouse mewah.

" Kita akan tinggal disini daddy? " tanya Xavia kepada Anthony sambil menatap kagum tempat baru yang dipijaknya.

" Kenapa? kamu tidak suka? "

" Bukan, kenapa tidak sekalian mansion saja? " jawab Xavia sedikit mengejutkan sang ayah.

Anthony menolehkan kepalanya menatap putri semata wayangnya, tumben sekali putrinya ini.

" Tumben sekali, selama ini kamu tidak mempersalahkan apapun, " heran Anthony.

" Tidak apa-apa aku hanya bertanya saja. apa daddy tidak lelah? Ayo masuk, " ajak Xavia menutup pembicaraan nya.

•••

Pesantren Al Abqary, Jawa timur

" Mas Varo, sampeyan ditimbali abi, " ucap seorang lelaki.

" Abi memanggil mas? ada apa? " jawab pria bernama Aldevaro tersebut.

" Yo ora ngerti, lebih baik mas pergi bertemu dengan abi langsung, " dengus lelaki muda itu.

" Ya sudah, kalo begitu kamu bisa menggantikan mas untuk mengajar santri bukan? " tanya Gus Varo.

" Iya Zaidan bisa gantikan nanti, " angguk Gus Zaidan tanda menyetujui.

Tak butuh waktu lama, Gus Varo melangkah kan kaki nya menemui sang abi.

" Ada apa abi? " tanya Gus Varo sesaat tiba disana.

" Duduk dulu mas! abi ingin berbicara dengan kamu, " balas sang ayah menepuk pelan tempat didekat nya.

" Jadi, abi ingin berbicara apa dengan mas? " tanya Gus Varo sekali lagi.

Sang Ayah terdiam sejenak sembari menyeduh teh jahe buatan umi. sebut saja pasangan ini dengan nama Adrian Al Abqary serta sang istri tercinta Laila Al Mahira.

" Karena kamu sudah lulus dari kuliah kamu di Mesir, jadi abi boleh minta tolong ? " ujar abi Adrian.

" Maksud abi ? " tanya Gus Varo mengernyitkan dahinya heran.

" Pesantren Al Hafiz sedang membutuhkan guru, karena salah satu guru disana sudah meninggalkan pesantren. jadi abi minta kamu mengajar disana beberapa bulan ke depan. bisa mas? " jelas Abi Adrian kepada putra sulungnya.

" Kenapa Varo? seharusnya mereka bisa langsung cari penggantinya, " sahut Gus Varo.

" Iya memang benar, tapi sekalian kamu belajar dari tempat lain sebelum kamu benar-benar memimpin pesantren milik abi, mas. bagaimana? " tanya abi berharap sang putra mengiyakan ucapannya.

Guliran Tasbih Aldevaro [Segera Terbit]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon