24.the departed

24 4 12
                                    

" Gue udah ngomong sama Om Drajat... Gue pikir Video Klarifikasi ini cukup... Gak perlu presscon... Gak perlu dialog dialog gak jelas..... Straight up jawaban atas kasus foto foto bugil itu..... " Ujar Luther berapi api di telepon

Ale mencebik kemudian.... "Om Drajat butuh ketenangan dan penutup... Dan lo butuh pelampiasan artistik... Tapi gimana dengan nyokap...? " Timpal Allegro sementara kapal yang dinaikinya akan segera berlabuh

"Dude... Breakfast..... " Teriak Ditto dari dalam kapal, Ale sejenak mengibaskan tangan....

"Nyokap gue pikir bisa ikut Flow... Man orang indo suka sama kisah pertobatan.... Okelah dia kutu loncat dan suka memanfaatkan keadaan tapi itu bukti hal lain kan? " Lanjut Luther mencoba meyakinkan....

"Dan apa itu? " Dahi Ale tak sengaja berkerenyit

"dia sangat handal berpersuasi.... " Jelas Luther kemudian....

Ale tampak menimbang sejenak

"Gue kelaperan... Yok lah mam" Ujar sebuah suara di punggungnya

"Kalian berdua ngewe? " Lurus Luther di telepon

Ale tertawa terbahak sementara  dahi  orang di belakangnya berkerenyit bingung

"Yeah... Khilaf sebentar" Ujar Ale malu malu...

"Abis itu maaf maafan? " Timpal Luther Bodoh... Tawa Ale kembali renyah terdengar

"Tai.... Nanti gue info detilnya... Elu siapin konsep aja sama the monolog text... Kita buat video pengakuan om Drajat... Saat matahari terbenam.... " Ujar Ale seraya menutup pembicaraan...

"Lo mau apain kakek tua itu? " Ujar Ditto ketika Ale menyelesaikan kegiatannya ber telepon....

Ale mengangkat bahunya... "Luther punya ide brilian... Om Drajat akan taping pengakuan mengenai foto foto bugil suci estrella.... " Sahutnya menjelaskan...

"Lo mau bikin mereka bunuh karirnya Le? " Ucap Ditto tak percaya...

"Atau .... " Ucap Ale seketika

"Apaan?... " Bingung Ditto

"Buat narasi pertobatan... Dekati tokoh tokoh agama... Bangun satu dua rumah ibadah ditempat konstituen.... " Lanjut Ale taktis....

"Askara Group bisa membantu untuk urusan CSR... Maksudku.... " Tiba tiba Ditto memberikan Ide Brilian

"Tapi gue gak bisa menjanjikan Mauliate untuk Lo... " Manyun Ale

Ditto terbahak.... "Gue tulus Le... Ini bukan Transaksi.... " Ujarnya serius...

"Ya mana tau lo mau pertukaran... " Kekeh Ale kemudian...

Ditto tak bisa menahan keinginannya untuk mengelus pipi pria cungkring itu "lo menarik.... Dan lo membuat gue tertarik.... " Senyumnya kemudian....

Ale seketika manyun dan mencebik , Ditto tak sadar menempeleng lembut Laki laki bermata besar itu "santai aja... Udah bukan tertarik yang kayak gitu.... " Ujarnya dalam tawa

**********

"Apa yang aku katakan soal jangan dekati Kusumo lagi...? " Ujar perempuan berkulit sawo matang keemasan ketika Suci menghampirinya di Sebuah Cafe di daerah Dharmawangsa pagi itu...

"Dia yang mengejarku... Dia yang terobsesi padaku... Aku gak bisa mencegah kalau aku, bersinar... " Senyum Suci tipis...

"Yeah... vaginamu sepertinya membuat kesilauan akhir akhir ini.... " Kesal perempuan di hadapan suci....

Suci terkekeh sesaat dan memandangi perempuan berkulit eksotis yang terduduk di depannya itu "dan tampaknya bukan hanya Kusumo yang terobsesi Vaginaku... Kau dan seluruh tim sukses Gracias mungkin? " Ujarnya seraya meneguk air mineralnya

Pria Pohon dan Matahari yang terburu buru : Ayat 3Where stories live. Discover now