09. Defending us

17 5 2
                                    

"Ya gue kan cuma bicara kemungkinan Te.... " Kata kata si cungkring mau tak mau terngiang ngiang di kepala Mauliate... Matanya yang sejak tadi memeriksa Venue dan tata lampu acara EO  masih tampak serius walau otaknya sudah tidak Fokus semenjak tadi....

"Baby..... " Sebuah kepala muncul dari celah pintu kamar kerja, si tampan hanya tersenyum ringan.... Laki laki yang lebih tua menghampirinya... Kemudian mengecup puncak kepalanya

"So serious.... " Ucap Ben seraya terduduk di tangan kursi kerja Mauliate

" Dua minggu lagi di Taman ria Senayan tulang.... Besok ada pengecekan kedua dari klien... Kuharap mereka suka konsepku.... " Ujarnya serius....

Ben mengangguk angguk.... "Apa kali ini? " Lanjutnya kagum melihat kerja si muda

"Fashion show.... Ulos dan Tenun Batak Modern... Mereka mau mengangkat  Tema terjadinya danau Toba.... So.... Model akan muncul dari dalam air dengan penampilan seperti ikan... Bertransformasi menjadi perempuan cantik ... Lalu  dengan sedikit efek badai... Mereka berubah menjadi semacam peri air.... " Lanjut Ate menunjukkan story boardnya...

"Ikan mas? " Tanya Ben bodoh...

"A very elegant ikan mas, opung opung" Kesal Ate kemudian

Ben sejenak tertawa dan mengusap lembut rambut tebal laki laki yang lebih muda

"Bagaimana Pekerjaan? " Ujar Ate lebih lanjut... Dari refleksi layar komputer di hadapannya bisa dilihatnya wajah Kaget Benjamin.... Yang membuatnya makin bertanya tanya....

"Begitulah... Membosankan.... Satu dua klien... Lebih banyak diskusi dan argumen... Kamu gak akan menikmatinya.... " Ben mengkertakkan tubuhnya

"Aku mau mandi.. Kau mau ikut? " Tawarnya seraya mengecup leher kokoh Pria tampan yang terduduk di depan Komputernya

"Kerjaan... " Lirih Ate sesaat...

Ben terkekeh kemudian berjalan menuju pintu

"Tulang.... " Lanjut Ate memanggil Ben

"Ya? " Senyum si Pria yang lebih tua

" Apakah Gracias salah satu klienmu? Ada legal dispute apa kali ini? " Ujar Ate dingin

Ben terdiam sesaat

"Mobil Berplat TNI kemarin... Mobil dia kan? Mobil Bapaknya? " Lanjut si muda kemudian...

"Aku kaget te... " Timpal  Pria tampan di depan pintu

"Kaget kenapa? " Bingung Ate

"Kaget karena Gracias masih hidup... Kaget karena kau ternyata tahu Gracias masih hidup" Mendungnya

Ate mengangkat bahunya "apapun itu... Kumohon tulang tetap bijaksana ya... Mandilah... Jangan lupa tutup pintunya kalo tulang keluar" Ujar si tampan dingin seraya kembali sibuk dengan komputernya...

Ben mengangguk pelan dan terdiam ...tak sadar dia menghembuskan napas sedih...

Apapun itu....? Really? Kau Mereduksi kebingunganku dengan sekedar.... Apapun itu?
Kesal Ben dalam hati

*********
"Sibuk? "  Ale meneguk teh hangatnya di halaman belakang rumahnya di Kurincang Bintaro

"Nggak begitu.... " Timpal suara di ujung sana yang sejenak terasa dingin...

Ale terdiam sesaat "are you okay? " Lanjut si kurus...

"Sedikit nggak... Pascal nanyain tentang Bapak lagi... Abah kesini dengan segala kegundahannya.... Kamu tahu untuk ngelola tempat ini perlu energi baik kan? Muka yang gak ditekuk kan? ... Aku gak mau terdengar jahat.... Tapi kamu tahu.... Mereka bikin aku repot deh" Lirih Jati tak sengaja mencurahkan isi hatinya

Pria Pohon dan Matahari yang terburu buru : Ayat 3Where stories live. Discover now