08. Abandonment

18 4 0
                                    

"Gak bagus kita terus begini Ti" Lirih Abah yang masih ngosngosan dengan tubuh berkeringat memandang nanar ke batu karang yang melindungi mereka sedikit dari panasnya matahari..... Pantai itu masih sepi... Masih ombak ombak berdebur berkejaran....

"Dua kali.... Dua kali gak berarti terus menerus..." Senyum Jati masam... Tak bisa disembunyikan gundah di hatinya...

"Aku kesini mencari jawaban.... Aku malah menimbulkan tanya di hatimu... " Abah mengelus lembut pundak telanjang Jati yang masih basah

"Dulu mungkin aku ingin memulihkan abah" Ujar si muda kemudian

"Sekarang? Apa yang Jati rasakan? " Lirih laki laki yang lebih tua...

"Kesal ... Sedih.... Trauma itu balik lagi.... " Timpalnya seraya menghempaskan tubuhnya kembali ke atas pasir

"Tentang? " Lanjut Abah bertanya...

"Pengabaian.... " Sambung laki laki yang lebih muda itu gusar....

"Dan siapa yang mengabaikan Jati nak? " Abah menarik napas panjang

"Bapak mengabaikan aku lalu Pascal ..... Nadia mengabaikan matahari..... Abah mengabaikan keluarga Abah..... Itu membuat Jati kembali pada hari pertama bah... " Ujar Pemuda itu mendung....

"Hari pertama gimana? " Dahi Abah berkerenyit

"Hari pertama ketika ku terbangun di los bunga pasar Kranggan.... Sadar aku udah bukan di Singapore lagi.... Sadar Aku lari dari Bapak.... Sadar bahwa.... Kalo aku gak punya apa apa... Aku gak akan kehilangan apa apa.... " Jelas Jati lebih lanjut....

"Ti..... " Lirih Abah.... Jati seketika membersihkan tubuhnya dari pasir dan memakai semua yang tadi dilepaskan

"Diabaikan itu gak enak bah.... Tidak diinginkan itu gak enak" Kesalnya seraya berdiri meninggalkan laki laki yang lebih dewasa itu sendirian...

Abah hanya bisa terdiam... Tersadar bahwa karena Panji melukainya..... Dia melukai semua yang disayanginya

************
"Sejak kankernya tidak terdiagnosa abah sangat berbeda... Dia lebih pendiam dari biasanya.... Tidak terkoneksi sama sekali... Umi harap dia marah... Umi harap dia pukul Umi... Tapi nggak.... Dia hanya bicara seperlunya dan banyak bengong.... Sudah dua hari dia pamit ke jogja untuk renovasi rumah gowongan.... Umi bahkan gak berpikir dia punya affair atau gimana.... Dia kehilangan jiwanya... Dia gak biasa dan Umi gak tahu kenapa.... " Terang Umi setelah meminum teh hangatnya di Foodcourt bintaro plaza siang itu

Ate terdiam sementara Alea asyik bermain dengan Boneka kanggurunya...

"Apa umi udah tanya... Umi tahu... The best friend... Om panji? " Lirih Ate hati hati...

"Abah Butuh Spirit menghadapi kankernya... Dan Panji... Panji datang saat itu memberikan dorongan moril... Mereka berteman semasa kuliah dan.... Kupikir Panji berhasil.... Dia pamit ketika kondisi Abah membaik..... Dia gak bisa selamanya di Jakarta... Ada keluarga Lawfirm yang harus diurusi di Surabaya.... " Lanjut Umi menjelaskan

"Apa dia, kehilangan? " Lanjut Ate kemudian...

"Kami gak bisa selamanya nyusahin orang lain kan te? " Bingung Umi

Ate hanya mengangkat bahu, ganti Umi yang sejenak terkekeh

"Kenapa Umi? " Bingung Ate

Umi mengangkat bahunya "ganti umi sekarang gak Ngerti apa maksud mengangkat bahumu nak... "

"Kehilangan itu proses yang gak menyenangkan Umi... Dimas.... Lalu Om Panji.... Suka atau tidak ada terbiasa yang tercabut paksa... Ada ketidakstabilan yang mau gak mau harus dihadapi kan? " Senyum Ate masam...

Pria Pohon dan Matahari yang terburu buru : Ayat 3Donde viven las historias. Descúbrelo ahora