0026. Hadiah dari Allah

246 20 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kebahagian bagi saya sangat sederhana, tapi orang yang menjadi alasan atas bahagia sederhananya saya, adalah orang istimewa yang tidak bisa saya ceritakan secara sederhana. — Tengku Muhammad Ghafi Ar-Raniry.


Sebulan berlalu, tiga puluh satu hari dalam bulan lalu dijalani Gus Ghafi dengan berobat terapi untuk menguatkan kembali otot-otot kakinya yang semula melemah seabis kecelakaan.

Gus Ghafi sudah dapat kembali berjalan walau masih sedikit tertatih-tatih.

Ditemani istrinya menjalani pengobatan, Gus Ghafi semakin berambisi untuk kembali bisa berjalan seperti dulu.

Ia dan Aily memilih tinggal di pesantren untuk sementara waktu, saat kepulangan keduanya ke pesantren, semuanya berjalan normal dan para santri bersikap biasa saja, tidak lagi terdengar memperbincangkan keduanya.

Tapi begitu hari ini ada terdengar kabar ada ustazah baru, suasana pesantren menjadi tidak kondusif, banyak santri yang membicarakan perihal ustazah baru yang katanya blasteran melayu.

Ustazah tersebut namanya Nora, ia langsung naik daun di pesantren ini, bahkan ia menjadi buah pembicaraan saat ia mengunjungi ndalem untuk bertemu Kyai dan Umma.

Ustazah Nora duduk bersama Umma Aya, sedangkan Kyai Thariq sedang tidak disini karna sedang ada kajian di luar.

Fokus ustazah Nora teralihkan saat seorang lelaki bergamis hitam sedang berjalan ke dapur, lelaki itu tak sama sekali melihat kearahnya, apa-apaan ini, Nora tidak suka jika ada lelaki yang tidak melihatnya, semua orang harus terfokus padanya.

Ia tersenyum miring, berujar penuh penekanan dalam hatinya, bahwa lelaki tadi harus menjadi miliknya.

Nora tidak tau jika lelaki itu adalah suami dari orang lain, kalaupun tau, ia tidak segan-segan untuk menarik lelaki itu menjadi miliknya.

"kamu harus menjadi milikku, tampan."

Sayangnya, Ustazah tersebut tidak melihat figur bingkai pernikahan Gus Ghafi dan Aily, yang terpajang tepat di dinding belakangnya.

𖤐 ‌࣪ ˖ ׅ Ghafi & Aily 𖥔 ࣭ ࣪ 𖣯

Aily duduk di bangkunya, mendengar cerita teman-temannya yang tengah membicarakan guru baru yang tadi pagi diterima.

Percakapan teman-temannya terhenti ketika Umma Aya masuk bersama seorang perempuan, bisik-bisik terdengar, hingga Aily tau jika perempuan disamping Umma adalah perempuan yang dibicarakan sejak tadi, Ustazah baru.

Ustazah Nora menyapa semua santri dalam kelas, namun apa yang ia ucapkan ternyata berbeda dengan isi hatinya, yaitu ia yang tidak menyukai santriwati didalam kelas ini.

Kalau bukan karna suruhan ayahnya, tak akan ia disini. Tapi tak apa, lelaki yang menjadi minatnya sejak tadi adalah alasan untuk ia bertahan disini.

Setelah urusannya selesai, Umma Aya keluar dari kelasnya Aily—kelas 11 Fatimah dan tinggallah para santriwati dan Ustazah Nora.

Ustazah Nora mulai mengabsen masing-masing nama santriwati, walau dengan perasaan malas karna ilfeel melihat para santriwati yang sok alim itu, ia mulai mengajar.

Di mejanya yang tak jauh dari tempat Ustazah sedang menerangkan, Aily hampir saja menelungkup kan kepalanya diatas meja untuk tidur.

Aily sekarang mudah sekali lelah, hal yang tersebut terus saja terjadi dari semenjak suaminya kecelakaan sebulan yang lalu.

Seindah Takdir Dari Allah Where stories live. Discover now