Part 36

813 123 7
                                    

Siang ini Jennie duduk di atas kasur kamar asrama kekasih nya, dia terlihat sangat bosan berada di dalam tanpa ada yang menemani, kekasihnya akan pulang pukul lima sore karena Rose mengikuti eskul basket. Dari tadi dia sudah guling sana guling sini, telponan bersama Nayeon dan video call bersama Jisoo sudah ia lakukan. Buka medsos sudah bermain game masak masak juga sudah ia lakukan tetap saja dirinya merasa bosan.

"Huft,, membosankan sendiri.. Hubby cepat pulang," pekik Jennie menutup mulut dengan bantal

Dering ponsel membuat dia terkejut kemudian melihat siapa yang menghubungi dirinya, dia langsung terdiam membeku saat tertera nama Daddy Jiyong,  jantung nya berdetak kencang sambil menelan saliva kasar dia mengangkat panggilan menempelkan ponsel di telinga.

"H-halo Daddy," gugup Jennie

"Jennie, besok kamu pulang ke Seoul karena Daddy sudah tahu bahwa kamu berada di New Zealand bertemu Rosie!"

Deg

Dia benar benar terdiam bungkam mendengar suara dingin Jiyong, dia termenung lamun sejenak memikirkan perkataan Jiyong, sungguh Jennie ingin menolak tapi dia takut jika Jiyong akan marah besar.

"T-tapi Daddy, a-aku masih ingin bersama Rosie,"

"Daddy tidak akan pernah mengizinkan mu untuk bersama Rosie kecuali kamu sebagai adik dan eonnie, sadar lah Jennie.. usia mu sudah pantas untuk menikah, cari lah pria yang seumuran dengan mu dan bisa menghasilkan keturunan bukan bersama Rosie yang tidak akan pernah bisa membuat mu hamil!!"

"Jangan menolak Jennie, besok pagi kamu harus berangkat dari sana, nanti Daddy kirimkan tiket mu pulang ke Seoul, mengerti!"

Tut

Panggilan di matikan sepihak oleh Jiyong, sedangkan Jennie terdiam dengan air mata mengalir membasahi pipi, hatinya berdenyut sakit mendengar perkataan Jiyong.

"Hiks.. Hubby hiks" tangis Jennie terisak memeluk bantal

Jennie mengambil ponsel nya mencari nama Alice disana setelah itu dia menghubungi hingga panggilan di angkat oleh Alice yang berada di Mansion.

"Halo Jennie"

"Eonnie hiks.." Jennie terisak pelan

"Jennie kenapa kamu menangis? Ada apa?"

"Hiks.. eonnie, aku tidak mau berpisah dari Rosie hiks.. Daddy baru saja menelepon ku dan menyuruh ku pulang besok pagi, aku tidak tahu kenapa Daddy bisa mengetahui aku berada disini hiks.."

"APA? dari mana Daddy bisa tahu kamu disana, astaga bahaya ini, tenang Jennie..sebaiknya kamu turuti keinginan Daddy pulang ke Seoul dari pada dia marah besar"

"Tapi aku takut eonnie hiks, aku takut Daddy misahin aku dan Rosie hiks, aku sangat menyayangi dan mencintai Rosie hiks"

Alice memijit pelipis pusing kenapa bisa Daddy nya tahu tentang Jennie yang di New Zealand, dia bingung harus berbuat apa sekarang, dia tahu bahwa adik dan Jennie saling mencintai.

"Jennie, kamu bicarakan dengan Rosie nanti, jangan menangis lagi, semoga nanti Rosie bisa bujuk Daddy" ujar Alice

"Nee eonnie, aku dan Rosie baru beberapa hari balikan hiks," rengek Jennie

"Iya Jen, eonnie mengerti sekarang kamu diam jangan menangis, beritahu Rosie tentang Daddy yang menyuruh mu pulang besok pagi, tenangkan dirimu ya, sudah dulu ya Jen, eonnie ada pekerjaan,"

"Ya eonnie, mianhae sudah mengganggu hiks"

"Nggak apa apa Jen, eonnie juga tadi masih santai, bye Jennie"

You Are My Hubby (End) Where stories live. Discover now