[Final - Bagian II] Tangisan Terakhir Merak Putih

16.7K 2.7K 3K
                                    

"Aku tahu, bahwasanya dunia tidak akan selalu berpihak kepada kebaikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tahu, bahwasanya dunia tidak akan selalu berpihak kepada kebaikan."

Selamat Membaca 🥺


"ORABEONI!!"

Kala itu, Han berpikir bahwa dirinya akan mati. Saat itu juga, setelah Wang Jae memotong lidahnya dengan sangat mudah dalam sekali tebas. Rasanya sangat menyakitkan seperti nyawanya ditarik dengan paksa ketika dirinya belum siap.

Sakit. Sakit. Sakit. Sakit. Sakit! Bunuh aku! Bunuh aku! Bunuh aku!

Namun, sayup-sayup suara seorang perempuan di ambang gerbang kerajaan, membuatnya memaksakan diri untuk tetap berada pada kesadarannya. Darah meluber kemana-mana, mengotori mulut dan pakaiannya. Mulutnya benar-benar penuh dengan darah, hingga tumpah ke dalam kerongkongannya.

Yeo Kyung.

Wang Han merutuk bagaimana bisa adik bungsunya itu tiba di Goryeo, dia ingin bangkit, namun dirinya benar-benar tak sanggup. Sisa-sisa tenaganya yang terakhir telah ia habiskan untuk mengutuk Wang Jae.

"Yeo Kyung?" Sang Raja menaikkan sebelah alisnya, menatap wanita yang berlari masuk, namun dikejar dengan cepat oleh Yeo Woon.

"HAN!! WANG HAN KAU MASIH SADAR?! BERTAHANLAH!"

Orang yang pertama kali menghampiri Wang Han adalah Wen Fei Yu. Putra Mahkota Wen bahkan tidak memedulikan kedatangan Yeo Kyung dan mendorong tubuh Wang Jae untuk menyingkir, menopang punggung Wang Han yang tak berdaya.

"APA YANG KAU LAKUKAN?!! APA YANG KAU LAKUKAN?!! WANG JAE!!"

"Yang Mulia!" Yeo Woon masih menahan lengan Yeo Kyung, namun wanita muda itu menghempaskan cengkeraman Jenderal Baekje dengan kuat dan berlari menerjang tubuh Wang Jae.

Dia memukul dada Wang Jae dengan segenap tenaganya, hingga pria itu mundur dua langkah. Air matanya telah berderai sepanjang perjalanan, sebagian telah mengering, hingga tertimpa air mata yang baru.

"Mengapa kau datang kemari?" Wang Jae berkata dengan dingin, sama sekali tak ada penyesalan dalam sorot matanya.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA MEREKA?! RAJA! DIMANA RAJA!!"

"Aku adalah rajamu, Yeo Kyung." Wang Jae mencengkeram lengan Yeo Kyung di dadanya, kemudian ia hempaskan dengan kasar.

"AYAH!! DIMANA AYAH!!! YEOL ORABEONI! DIMANA MEREKA!"

Mendengus tidak percaya, Wang Jae kemudian tertawa kecil. "Sepertinya kau benar-benar disembunyikan dengan sangat aman di Bianjing? Bahkan kematian mereka semua tidak sampai di telingamu."

Tangan Yeo Kyung gemetar.

"Mereka sudah mati, sudah tidak ada siapapun di sini, Yeo Kyung-ah. Hanya aku yang bisa kau cari di Goryeo sekarang," pria itu tertawa lagi, kemudian melirik Han. "Ah, dan dia, tapi aku sudah resmi mencabut gelar pangerannya, jadi... dia bukan lagi anggota keluarga kerajaan—"

[✔] 5. 真実 [TRUTH] : The PrologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang