28. Naga Emas VS Yin

29.1K 5.5K 14.5K
                                    

keluarga serbuk berlian check 😎🤙 *backsound jedag jedug*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

keluarga serbuk berlian check 😎🤙 *backsound jedag jedug*

imagine The Goryeo Kingdom in era modern empires.

The princes looks so fine, but our trio empire officials really hit different 😳


trigger warning ⚠️ 
satu chapter ini isinya full pertarungan antara Wang Jae dan Hwang Je No

jangan lupa play multimedianya biar makin ngefeel


Selamat Membaca


"Apakah kau salah bicara?" 

"Tidak."

Kening Wang Jae mengernyit, menukik dengan tajam sekali saat Hwang Je No menjawabnya dengan lugas. "Ku tanya sekali lagi, apa kau salah bicara?" 

Hwang Je No masih tetap pada pendiriannya, meski dia merasa gusar luar biasa, Panglima itu tetap berdiri tegak di depan Sang Pangeran. 

"Son Je Ha adalah kekasihku, Yang Mulia. Tuan Seon Jae Hyun menjadi gibu-nya untuk melindungi dia, karena itu... ku mohon tolong lepaskan dia, Yang Mulia."

Raut wajah sedih luar biasa Hwang Je No sangat kentara, seolah pria itu ingin menangis, seolah dia begitu kebingungan selama beberapa terakhir karena memikirkan cara untuk menghadapi Wang Jae. 

Pangeran ke tujuh masih diam, meski sejak tadi dia memicing dan kerutan keningnya bergerak tidak nyaman. Dia terus menyelami Hwang Je No yang kelu dan berusaha mencari kebohongan di sana.

Wang Jae sendiri berpikir, dia berharap Hwang Je No hanya membercandai dirinya.

"Aku mencintai perempuan itu, aku mencintai Son Je Ha," tegasnya kemudian. 

Ungkapan itu pun sudah menyiratkan jika dia enggan untuk melepaskan Si perempuan gisaeng. 

Panglima itu menghela napas samar, "Yang Mulia, kami saling mencintai, dia menangis di depanku karena—"

"KU BILANG AKU SANGAT MENCINTAI PEREMPUAN ITU!!"

Wang Jae mengeluarkan suara menggelegar, bentakannya membuat Je No terkejut hingga Panglima Perang itu mundur selangkah. Beruntung mereka tidak berada di keramaian desa dan tepat di samping hutan sehingga tak ada yang mendengarkan percakapan menegangkan keduanya. 

Tapi melihat Wang Jae yang mendadak membentaknya seperti itu, Hwang Je No mulai gemetar.

Tidak, bukan karena dia sedang ketakutan. Je No hanya sangsi apakah usahanya untuk bicara baik-baik akan gagal? Apakah yang dikatakan Jae Hyun akan menjadi kenyataan? 

[✔] 5. 真実 [TRUTH] : The PrologTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang