#part:13

14 2 1
                                    

Amora dan Cindy kini sedang menunggu paket makanan mereka sampai, sambil menunggu tiba-tiba ponsel Amora berbunyi.

Ting...
Ting...

My Mama:
|Mor beliin mama garam sama gula dulu di warung, nanti uangnya mama ganti.
|Ada uang kan?

"Kewarung dulu lah gue, ntar balik lagi kesini." Ucap Amora, Cindy mengangguk. Amora segera keluar dari rumah Cindy, dan berlari agar tak bertemu dengan Gibran.

Cindy yang melihat Amora dari jendela pun menggelengkan kepalanya. Bayangin aja Amora kalau lari pakek gayanya Naruto, habis itu cepet banget lagi kayak di kejar anjing.

"Tuh anak lagi lari maraton atau di kejar Hulk njir? Cepet banget." Heran Cindy, tak lama Amora pun sampai di depan rumahnya dan langsung masuk begitu saja.

"Di uyak anjing we mor?" Tanya Cindy yang heran. Amora yang lelah pun langsung tiduran di sofa panjang yang ada disana. Cindy menggeleng, dan tak lama pesanan mereka sampai.

Amora langsung menyerobotnya begitu saja, Jordan yang baru saja datang dari kamarnya pun terheran-heran dengan Amora. Seperti tidak makan selama 12 tahun saja, pikir Jordan, dan dia kemudian ikut bergabung dengan mereka berdua.

"Nih yah, punya ayah. Amora ma gk di kasih makan selama 12 tahun sama om Gibran sama Tante Anantha." Amora yang mendengar itu tak peduli.

"Low pwikir gwue bwiswa..."

"Nyenyenyenye, makan dulu tuh baru ngomong. Cangkem kebak cekekan eg ndadak omong." Jordan tertawa mendengar bantahan dari anak semata wayangnya itu.

"Halah cangkeman wae koe ki kok." Jawab Amora yang sudah menelan semua makanan yang ada di mulutnya dari tadi.

"Opo? Senggel? Aku nduwe cangkem kok ra intuk cangkeman." Jordan bukannya melerai malah tertawa sampai perutnya sakit, lihat saja dia tertawa sampai tidak ada suaranya. Cuma pertikaian kecil saja bisa membuat Jordan tertawa.

"Wes wes, geger wae ki loh, Gek ndang di paem mie ne." Cindy dan Amora langsung melanjutkan makannya. Dalam hati Amora mungkin dia akan sering-sering kesini agar dapat makanan enak gratis. Jordan juga sudah berubah jadi tak ada salahnya bukan? Eh tapi kalau dirinya sering kesini nangi bisa-bisa di marahin bapak Gibran.

"Ngomong-ngomong Natasya masih sama Tino, Tino itu ya?" Tanya Jordan dan di angguki oleh Cindy dan Amora.

"Gimana ceritanya mereka bisa ketemu? Ayah jadi penasaran." Cindy menelan makanannya dan menceritakan semuanya kepada Jordan. Jordan yang mendengar itupun tak percaya, bagaimana bisa Valentino bisa mendapatkan semua informasi tentang Natasya dan ke4 temannya?

"Ayah aja gk percaya apa lagi Cindy." Ucap Cindy sambil mengambil Dimsum.

"Kamu kapan punya pacar? Gk ada yang ngajak main catur ayah kalau lagi libur." Cindy yang baru saja memakan dimsum tadi pun tersedak ketika mendengar ucapan ayahnya itu.

"Tuh udah di restuin, mau gue cariin gk?" Tanya Amora.

"Ck! Aku masih ingin sekolah yah, kalau ayah kesepian ajak pak Andi main saja. Kalau gk ayah ikut pos ronda malam aja." Jordan memutar bola matanya kecewa dengan jawaban Anak semata wayangnya itu.

"Kamu ini ya, ayah suruh apa, kamu nyuruhnya apa." Cindy acuh saja dan melanjutkan makannya.

••••

Sedangkan Lily Sekarang sedang sibuk dengan Cafe milik Sharla. Cafe hari ini sangat ramai, Lily sendiri sampai kuwalahan. Hingga atensinya teralih dengan seseorang yang duduk di luar cafe nya.

5 TEENAGE GIRL NEWDonde viven las historias. Descúbrelo ahora