#part 03

16 4 0
                                    

"BUNDA!!" Cindy langsung terbangun dari tidurnya, ia menyentuh keningnya, banyak keringat yang muncul. Ia melirik jam dinding yang terpasang di dinding kamarnya. 04.00, ternyata ia hanya tidur 3 jam saja. Ia turun dari ranjangnya dan mengambil wudhu untuk sholat subuh. Tak lupa setelah selesai, ia langsung berdoa meminta kepada yang maha kuasa agar selalu memberinya kekuatan dan kesabaran setiap harinya.

Ting....
Ting....
Ting....

Cindy yang mendengar notifikasi banyak dari handphone nya segera berdiri dan menghampiri handphonenya berada, bahkan mukena nya masih menutupi tubuhnya.

Lily🍁:

|cin
|Tasya mabuk berat
|dia sekarang ada di rumah gue,cin bisa gk kesini sekarang.

Kaget? tentu, setahu Cindy Natasya tak pernah melakukan hal itu meski ia banyak masalah. Ia harap yang Natasya lakukan selama ini bukan hal itu, jika benar, ia tak akan pernah mengampuni nya sampai kapanpun itu. Cindy bisa melihat tubuh ringkih Natasya yang tertidur lelap di dekapan Lily.

Cindy ingin sekali menghajar Natasya, tapi ia harus bisa mengontrol emosi nya itu. Ia harus tau apa sebabnya dia seperti ini. Untung saja Sharla sedang tidak ada di rumah, kalau saja ada, bisa di pastikan Natasya dan Lily tidak akan lagi menjadi sahabat lagi. Cindy mengambil air segelas di dapur rumah Lily, mereka kini sedang ada di ruang keluarga. Cindy menyiramkan air itu ke wajah Natasya, Natasya yang tertidur tadi pun segera membuka matanya.

"Bangun," pinta Cindy dingin. Lily tau kalau Cindy tak suka dengan perbuatan Natasya. Namun, bagaimana lagi ini juga salah Natasya, tak ada salahnya jika Cindy marah padanya nanti.

"kenapa Lo ngelakuin itu? apa ini yang Lo maksud dengan pelarian? dulu gue udah pernah bilang sama Lo, kalau Lo butuh teman ke rumah gue aja, gk usah pernah ngelakuin hal-hal yang menjijikkan kayak gini," Natasya hanya diam dan menatap Cindy dengan tatapan dingin. Ia tak peduli lagi dengan itu. Ada alasan dia melakukan hal itu.

"Jawab,kenapa diem aja, bisu Lo sekarang?" pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Cindy. Natasya tetap diam dan menatap kedua sahabatnya dingin.

Natasya memilih diam saja dan menatap kedua sahabatnya. Natasya kemudian mengambil kunci mobilnya yang ada di meja dan pergi dari rumah Lily, tak peduli lagi jika Cindy marah padanya.

"ARGH!!"Natasya memukul setir mobil nya, setelah keluar dari rumah Lily ia pergi dari perumahan itu. Melewati semua rumah sahabatnya dengan kecepatan tinggi, untung saja waktu itu masih sangat pagi, jadi belum terlalu banyak orang yang beraktivitas.

"SEMUA INI SALAH GUE!! BODOH!! BODOH BANGET!!KENAPA LO BODOH BANGET HAH? KENAPA?" Natasya memukuli kepalanya tanpa henti. Mobil mewah itu berhenti di sebuah taman yang di sebelah nya ada mushola kecil, walau tersulut emosi ia tetap melakukan kewajiban nya sebagai hamba Allah.

Disaat sujud nya yang terakhir, ia merasakan kepalanya sangat pusing dan semuanya tiba-tiba semuanya menjadi hitam. Untung di sana masih ada ibu-ibu, kalau tidak tak tau lagi dengan dirinya.

"Mama,papa-" ucapnya sebelum ia benar-benar kehilangan kesadaran nya.

****

"Loh Tasya gak berangkat? kok jam segini belum ada?" tanya Amora, ia bisa melihat bahwa bangku yang di tempati oleh Natasya kosong. Cindy yang kelihatan nya tenang, namun ia juga takut akan terjadi hal buruk pada Natasya. Setelah perdebatan mereka tadi pagi-pagi buta, ia tak berniat menghubungi Natasya, tapi setelah mencoba menghubungi nya tak ada jawaban sama sekali. Ia semakin takut, begitupun dengan Lily. Ia semakin takut akan terjadi hal-hal yang buruk pada sahabatnya.

5 TEENAGE GIRL NEWWhere stories live. Discover now