💐PROLOG💐

43 5 0
                                    

"WOI!! TUNGGUIN GUE!!." Teriak anak perempuan yang berambut panjang coklat. Amora Brianna, seorang remaja perempuan yang mempunyai paras cantik dan juga pintar. Ke-4 Gadis yang merasa di teriaki kemudian mereka berbalik dan melihat kearahnya dan tertawa.

"YAK!! CEPAT SEDIKIT LO INI LAMBAT SEKALI SEPERTI SIPUT!!" Jawab salah satu dari mereka, yang berambut sebahu. Faktanya ia paling tidak suka menunggu. Natasya Agatha. Walau wajahnya terlihat kalem namun ia selalu menang jika beradu mulut dengan Amora.

"Bisa gk sih Lo kecilin sedikit suara Lo? kita lagi di koridor sekolah bukan di HUTAN!" Ucap anak perempuan yang lebih tua yang berada di samping nya, dengan nada yang sedikit di tekan di akhir kalimat. Dia adalah yang suka kedamaian di antara ke-4 temannya. Lily Seravina. Yang mempunyai tubuh kurus dan tinggi, bahkan dia paling tinggi di antara ke-4 temannya.

"Habis dari mana aja? Tadi udah di tungguin lama lu gk nongol-nongol, kita tinggalin aja." Ucap salah satunya, Yang di tanya hanya nyengir tanpa salah. Memang anak kurang ajar. Dengan penampilan tomboynya. Dia yang paling tertua di antaranya, Cindy Margaretha.

"Palingan habis ngapel sama pacar barunya." Sindir anak yang paling mungil di antara mereka. Queen Anya Zevanya anak perempuan yang satu ini selalu melempar kan kata-kata pedas kalau sedang beradu mulut dengan, Natasya dan Amora. Bahkan ketika di kelas ada yang berantem dia selalu menengahi dengan cara melontarkan kata-kata pedas.

"Gundul mu ya, aku ora bar apel tapi ngerjak ke tugas!!" jawab Amora tak terima.

"Emang dia punya pacar baru lagi Tah?" Pertanyaan polos itu keluar dari mulut Natasya, Lily yang berada di sebelah nya langsung menampol mulut Natasya dengan buku.

"Aduh!! loro mbak!!" Natasya mengerang kesakitan karena di tampar dengan buku yang tebalnya tidak kira-kira. Bagaimana ia tidak akan sebal dengan itu, bahkan Anya dan Amora hanya tertawa, Cindy hanya menggelengkan kepalanya.

"Ya udah makanya diem!"

"Iyo-iyo" ia masih tak terima dengan perlakuan Lily kepadanya, mulut dan hidungnya terasa ngilu. Ia mengusap-usap hidungnya yang terasa sakit. Mereka melanjutkan perjalanan menuju ke perpustakaan sekolah. Dimana disana menjadi tempat tongkrongan mereka ketika istirahat.

"Duluan aja, gue mau beli jajan dulu laper banget. Perut gw kosong banget dari kemarin." ucap Amora dan di setujui oleh ke 4 temannya.

"Bu soto ayam satu, nasinya setengah centong aja jangan banyak-banyak ya." Amora langsung duduk di bangku yang tersisa di kantin itu.

"Gila cuaca hari ini panas banget dah."

Ting...
Ting...

Orang asing:
Nanti pulang sekolah ke kantor Papa.
Ada meeting penting!

Amora menghembuskan nafas nya kasar, ia tak suka dengan hal itu. Sejak usianya masuk 17 tahun ia selalu saja harus mengurus perusahaan papanya itu. Jujur saja ia tak suka, ia ingin menjadi dokter bukan orang kantoran.

Orang asing

|Nanti pulang sekolah ke kantor Papa.
|Ada meeting penting!

Gk bisa, saya ada kerja kelompok|

|Melawan kamu ya!!
|Kalau kamu gk mau malam ini tidur di luar!

Oke, saya akan tidur di luar|

|Anak kurang ajar kamu!!

Siapa yang kurang ajar?|
Saya atau anda?|

You have blocked this number

Amora mematikan ponselnya dan memasukannya ke saku bajunya. Sedangkan dia perpustakaan sudah ada 4 orang yang sibuk dengan buku-buku nya.

Drtt...drtt...

Lily melihat kearah Natasya. Ia tau itu adalah pertanyaan dari Lily untuknya."Mak lampir biasa, udah gk usah khawatir."

Ponsel ya kembali bergetar dan menampilkan nama yang sama.

"Udah angkat aja, siapa tau penting." ucap Cindy. Natasya langsung mengambil ponselnya dan agak menjauh dari mereka.

"Assalamualaikum, ada apa?"

"Waallaikumsallam, Mama udah transfer 10 juta buat kamu, mamah seminggu besok-"

Tut...Tut...Tut ...

Cindy yang melihat perubahan wajah Natasya langsung mengerti dengan apa yang terjadi. Cindy dan Natasya sudah seperti keluarga, bahkan yang paling dekat dengan Cindy adalah Natasya dan Amora.

"Kalian nanti pulang duluan aja gue belakangan, ada yang harus gue urus." Ucap Natasya dan di angguki oleh sahabat-sahabatnya.

"Ya udah, kalau ada apa-apa kabarin ya?" Natasya mengangguk. Ia tau walau Lily selalu menjahilinya ia masih punya rasa peduli kepada Natasya.

Panggilan untuk Cindy Margaretha, Lily Seravina, dan Natasya Agatha untuk ke ruang Laboratorium bahasa sekarang.

Sekali lagi Panggilan untuk Cindy Margaretha, Lily Seravina, dan Natasya Agatha untuk ke ruang Laboratorium bahasa sekarang.

"Ya udah sana, gue disini aja sambil nungguin Amora." Ketiganya mengangguk dan meninggalkan Anya sendirian didalam sana.

"Berat ya jadi kalian? Nata kok lu bisa kuat banget sih? Cindy, Lily kalian juga kenapa kuat banget?" monolog nya sendiri.

****

WARNING⚠️⚠️

•TIDAK COPY PASTE 🚫
•MURNI PEMIKIRAN SENDIRI.
•JIKA ADA KESALAHAN KATA, MUNGKIN ITU AKIBAT KEYBOARD SAYA EROR.

MOHON DUKUNGANNYA YA🌷🌷

KAMSAHAMNIDA💌❤️

5 TEENAGE GIRL NEWWhere stories live. Discover now