Bab 13: Hogwarts

567 114 27
                                    

01 September 1977

"Jadi pria Gaunt adalah Lord Voldemort? Orang yang akhir-akhir ini menjadi pemberitaan utama di Daily Prophet?" Pandora bertanya, menatap terkejut Evan yang baru saja menceritakan tentang Thomas Gaunt.

Barty berjengit mendengar nama itu. Lalu berkata, " jangan menyebut namanya seperti itu! masyarakat sihir percaya namanya mengandung magis, dia akan datang kepadamu jika kau menyebut namanya."

Pandora memutar matanya malas, "itu adalah hal konyol dan aku tidak mempercayainya. Apakah kelompok pria itu juga yang menyerang Manor Macmillan waktu itu?" tanya Pandora kepada Edelweis yang tidak bereaksi apapun sejak tadi.

"Entahlah, aku tidak tahu," Edelweis menjawab. Matanya melirik pemuda berambut hitam yang diam saja sejak tadi, terlihat tidak fokus.

Pintu kompartemen bergeser terbuka dan memperlihatkan seorang siswa Slytherin yang mungkin berada di tahun ketiga sedang menatap takut-takut ke dalam kompartemen. "Profesor Slughorn memintaku untuk mengundang Regulus Black dan Edelweis Macmillan agar menghadiri pertemuan Slug Club di kompartemen pertama, jika Black dan Macmillan berkenan," kata siswa Slytherin itu, sebelum berlalu pergi.

Edelweis menjadi yang pertama kali berdiri, kemudian menatap Regulus, "kau tidak akan ikut?" tanyanya.

"Aku akan," jawab Regulus, berdiri mengikuti Edelweis kemudian berjalan keluar kompartemen tanpa berkata apapun.

"Kenapa dengan Reg?" Edelweis mendengar Evan bertanya ketika dia menutup pintu kompartemen sebelum pergi menyusul Regulus. 

Edelweis dengan cepat mensejajarkan langkahnya dengan Regulus, "apa semua baik-baik saja?" Edelweis bertanya khawatir.

"Ya."

"Kau terlihat tidak baik-baik saja," Edelweis berujar jujur, menatap khawatir Regulus.

Langkah Regulus terhenti, mata abu-abu kelamnya menatap datar Edelweis, kemudian berujar dingin, "kalaupun aku tidak baik-baik saja, itu bukan urusanmu. Berhenti penasaran dengan urusan orang lain dan bertindak terlalu jauh, kau harus tahu dimana batasanmu,"

Edelweis terdiam mendengar perkataan Regulus. Dia tidak mengerti kenapa itu menyakitinya tetapi Regulus benar, itu bukan urusannya dan dia tidak boleh melebihi batasan, bagaimanapun dia adalah orang baru dalam hidup Regulus. "Kau benar, aku telah melebihi batasanku. Aku meminta maaf untuk itu, aku tidak akan melakukannya lagi," ucap Edelweis berusaha menyembunyikan rasa kecewanya, menunduk menatap ujung sepatu yang dia kenakan.

Regulus tanpa kata pergi terlebih dahulu. Edelweis menghela nafas, merutuki kebodohannya yang terlalu penasaran. Tapi dia bukan hanya penasaran, dia peduli tentang semua yang berkaitan dengan pemuda Black itu, karena pemuda itu adalah temannya.

° °

Regulus menghela nafas lelah, menyandarkan punggungnya di sofa hijau yang berada di ruang bersantai Slytherin. Ini sudah dini hari dan matanya menolak untuk tertidur. Biasanya dia akan pergi ke Menara Astronomi jika tidak bisa tertidur tetapi sekarang dia tidak ingin melakukannya, dia tidak ingin bertemu dengan Edelweis Macmillan disana.

Nada kecewa yang berusaha disembunyikan gadis itu membuat Regulus ingin mengutuk dirinya sendiri. Dia tidak bermaksud seperti itu, dia hanya tidak ingin Edelweis tahu kalau dirinya telah menjadi bagian dari kelompok yang pernah menyerang manor gadis itu, dia tidak ingin Edelweis membencinya seperti Sirius. Dia tidak mengerti mengapa dia harus peduli apakah gadis itu membencinya atau tidak.

FLOWERSTAR - [Regulus Black]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang