Bab 5: Potions Partner

864 149 6
                                    

15 Desember 1976

Suasana kamar asrama Slytherin itu sangat kacau, dengan baju dan perkamen yang berserakan. Suara umpatan berkali-kali terdengar membuat siapapun yang melewati kamar mereka akan tahu bahwa sedang ada perkelahian yang terjadi di kamar itu.

"Sial Evan, Bantu aku bodoh," Barty berteriak marah kepada pemuda yang sedang duduk di tempat tidurnya.

"Kenapa kau hanya meminta padaku? Minta pada Reg juga!" Evan berteriak sama marahnya.

"Reg sudah membersihkan bagiannya, sekarang ini hanya tersisa milikmu dan aku, sialan!"

"Minta saja pada peri rumah Hogwarts!"

"Kita tidak dapat melakukannya, idiot!"

Regulus memutar matanya malas mendengar teriakan marah yang bersahutan terus menerus. "Silencio." Regulus mengarahkannya tongkatnya bergantian ke arah Barty dan Evan.

"Diam dan perhatikan bagaimana aku membereskan, dasar idiot," Regulus berkata datar, mengarahkan tongkatnya kearah baju dan perkamen yang berserakan.

Evan mendengus begitu mantra Silencio telah pudar, "aku tidak akan melakukan itu, itu pekerjaan peri rumah," katanya acuh.

"Kau tidak perlu melemparkan Silencio padaku! Lakukan saja pada si bodoh Evan!" marah Barty.

Evan baru akan membalas tajam perkataan Barty ketika pintu kamar mereka terbuka dengan keras, menampakkan Prefect Slytherin yang sedang menatap mereka dengan cemberut.

"Cepat keluar kalian bertiga, jangan sampai tertinggal Hogwarts Express!"

"Oh Nott, jangan cemberut seperti itu, tidak baik cemberut didepan adik iparmu ini," goda Barty menepuk pundak Evan membuat baik Evan ataupun Nott mendengus kesal.

Evan mendengus jijik dan menatap tajam pemuda Nott, "seolah dia akan menikahi kakakku," ujarnya singkat lalu pergi keluar dari kamar mereka.

"Apa aku melakukan kesalahan?" tanya Barty kepada Regulus yang tengah menatap datar kearahnya.

Regulus menyeret kerah jaket hitam milik Barty dan berjalan keluar menuju Great Hall untuk berkumpul dengan siswa Hogwarts lainnya. Regulus telah melepaskan kerah jaket Barty ketika ia berjalan menuju Evan yang sedang duduk di meja Ravenclaw bersama dengan Pandora dan Edelweis didepannya.

"My flower Edelweis, kau benar-benar tidak akan ikut kami untuk liburan dan merayakan natal dirumah Dora?" tanya Barty begitu ia dan Regulus telah mendudukkan diri mereka disamping Evan. Mereka bertiga memang memilih untuk pulang kerumah Pandora pada kesempatan kali ini.

Edelweis tersenyum penuh permintaan maaf dan berkata, "maafkan aku karena tidak bisa bergabung dengan kalian berempat, keluarga Macmillan ingin aku ada bersama mereka kali ini."

"Jangan membuat Edellie merasa bersalah seperti itu Barty!" seru Pandora marah, "jangan pikirkan apa yang dikatakan bocah menyebalkan itu, Edellie. Aku mengerti keluargamu pasti ingin bersamamu," Pandora tersenyum lembut kepada Edelweis yang juga tersenyum kecil kearahnya.

"Jangan lupa kirimi kami surat, atau Dora akan memarahimu saat kau kembali ke Hogwarts nanti jika kau tidak melakukannya," ujar Evan.

Barty tertawa geli dengan Evan, "Yeah, Dora memarahi Reg di tahun ketiga kami ketika Reg tidak mengiriminya surat saat musim panas," katanya.

Regulus mendengus mengingat kenangan menggelikan itu, Pandora mamarahinya sepanjang tahun ketiga sebelum akhirnya berhenti ketika Regulus membelikan Pandora banyak buku tentang fantastic beast yang salah satunya ditulis oleh Newton Scamander.

FLOWERSTAR - [Regulus Black]Kde žijí příběhy. Začni objevovat