Bab 6: Ular, Elang dan Singa

833 134 13
                                    

Sudah tiga hari berlalu semenjak Regulus dan Edelweis menjadi partner dalam Ramuan. Sudah tiga hari juga Regulus menyuruh Kreacher untuk mencari bahan ramuan Polyjuice. Dan disinilah mereka sekarang, ruang pembuatan ramuan pribadi milik Slytherin.

"Aku sudah meminta ayahku untuk mengirimkan persedian kulit Boomslang miliknya tetapi persediaan miliknya telah habis, sangat sulit untuk menemukan kulit Boomslang sekarang," Edelweis berujar, sembari mengaduk serangga sayap-renda yang baru saja mereka rebus.

Regulus menganggukan kepalanya mengerti, dia bahkan telah meminta Kreacher untuk mencarikannya di Knockturn Alley tetapi tetap saja tidak ada, dan keluarganya tidak akan membuang waktu menyimpan bahan ramuan ketika mereka bisa membelinya. "Ya, tetapi seorang Profesor ramuan pasti memilikinya," Regulus berkata, sebuah ide terlintas dalam kepalanya yang jenius.

"Aku ragu Profesor Slughorn akan memberi kita kulit Boomslang, Profesor telah berkata bahwa kita harus melakukannya sendiri termasuk mencari bahan ramuannya," jelas Edelweis khawatir.

"Tidak, dia tidak akan memberinya," Regulus mengangguk setuju, "tapi kita bisa mengambilnya tanpa dia tahu, bukan?"

Mata Edelweis melebar penuh keterkejutan, menatap tak percaya pemuda Black didepannya, "Kau bercanda!" dengusnya. "Lebih baik kita mengganti ramuan yang akan kita buat, mustahil untuk mencuri dari seorang Profesor."

"Kita tidak akan menggantinya, Macmillan," Regulus melanjutkan, "Dengar, Profesor Slughorn memberitahuku bahwa dia akan mengadakan pesta Slug Club jika tim Quidditch Slytherin menang dari Ravenclaw nanti. Semua anggota Slug Club akan diundang untuk datang, dan itu artinya kau dan aku akan diundang." Regulus menjelaskan, mengingatkan Edelweis bahwa mereka adalah anggota Slug Club yang berisi siswa kesayangan Profesor Slughorn.

"Lalu? apa hubungan pesta Slug Club dan mencuri kulit Boomslang?" tanya Edelweis bingung, mengabaikan fakta bawa tim Quidditch asramanya harus dikalahkan Slytherin agar pesta itu terlaksana.

"Kita akan mengambilnya saat pesta tentu saja, dengan sedikit kekacauan yang membuat semua fokus terahlikan," Regulus menjawab.

"Kekacauan?"

"Ya. Mungkin ini saatnya meminta bantuan Sirius, kakakku yang bodoh dan teman bodohnya, James Potter," Regulus menjawab dengan enggan, meminta bantuan dari seseorang apalagi itu Sirius Black dan James Potter tidak pernah ada dalam daftar teratasnya.

° ° °

Edelweis berjalan cepat kearah pemuda Black yang tengah mengobrol serius dengan pemuda lainnya yang memakai pakaian Quidditch asrama Slytherin. Hari ini adalah pertandingan Quidditch Slytherin lawan Ravenclaw, itu artinya hari ini akan menjadi hari yang menentukan apakah Slughorn akan mengadakannya pesta Slug Club atau tidak.

"Black," panggilan Edelweis membuat Regulus mengalihkan pandangannya kepada dirinya.

Regulus mengangkat alisnya bingung ketika melihat gadis Ravenclaw itu mendatanginya, lalu berpaling kepada pemuda Slytherin yang lain dan berkata sesuatu membuat pemuda itu pergi.

"Ada apa?" tanya Regulus begitu Edelweis telah berada didekatnya.

"Kau harus menang," Edelweis menjawab tanpa basa-basi, keseriusan dalam suaranya membuat Regulus geli.

"Aku memang akan menang, sulit dipercaya seorang Ravenclaw mendatangiku dan menyuruhku untuk menang melawan asramanya."

Edelweis memutar matanya malas. Regulus Black selalu menjadi pemuda yang sombong, "aku serius, Black. Ini menyangkut kulit Boomslang untuk ramuan kita nanti!"

FLOWERSTAR - [Regulus Black]Where stories live. Discover now