Bab 2: Back To Hogwarts

1.2K 175 3
                                    

01 September 1976


"Kreacher."

Suara crack terdengar begitu Regulus memanggil namanya, "Kreacher siap melayani, Young Master," Krecher berkata sembari menundukkan kepalanya.

"Tolong bawa barang milikku ke Hogwarts Express, Kreacher. Aku akan pergi menggunakan Floo," Regulus berkata sembari menunjuk koper besar yang ada dalam kamar tidurnya.

Suara crack terdengar lagi bersamaan dengan perginya Kreacher dan barang milik Regulus. Regulus terdiam sebentar sebelum akhirnya memutuskan keluar dari kamar tidur yang sangat ia sukai, langkahnya terhenti ketika ia melihat sebuah ruangan dengan nama Sirius di pintunya. Kemudian sebelum sempat ia sadari, langkah kakinya telah membawanya masuk ke dalam kamar milik Sirius.

Ruangan itu dipenuhi dengan warna merah dan emas, dengan bendera Gryffindor besar yang menandakan betapa berbedanya Sirius dan para Black lainnya. Beberapa potret Muggle berbikini dan potret Sirius bersama teman Gryffindornya juga terpampang di dinding, yang bisa Regulus tebak pasti menggunakan Mantra Tempel karena Ibunya tidak berhasil membuang potret itu. Regulus mendengus geli menatap keberanian kakaknya, lalu pergi menuju Floo perapian rumah mereka.

"Peron 9 3/4 Stasiun King's Cross, Hogwarts Express," Regulus berkata sembari melemparkan bubuk Floo itu ke perapian.

Tempat itu telah dipenuhi oleh banyak keluarga Penyihir, banyak dari mereka yang merupakan orang tua dari siswa tahun pertama yang mengantarkan kepergian anak mereka. Suara crack yang dihasilkan Peri Rumah Black membuat Regulus menoleh kearah sampingnya, "Kreacher sudah meletakkan barang milik Young Master dalam kereta," ucap Kreacher senang.

Regulus menganggukkan kepalanya dan tersenyum kecil ke arah Peri Rumah itu, "Terimakasih, Kreacher. Kau boleh pergi," Regulus mengatakannya sembari mengalihkan fokus ke arah suara Sirius yang sedang tertawa keras bersama dengan teman bodohnya, James Potter.

"Oi, Reggie," Sirius menyeringai, melambaikan tangan ke arahnya, Regulus hanya melengos sebentar sebelum memutuskan untuk mengabaikan panggilan sang Kakak dan pergi mencari temannya. Suara geli James Potter sayup-sayup terdengar oleh telinganya ketika ia hendak masuk ke dalam kereta, "kau diabaikan lagi, Padfoot," cekikiknya geli. Regulus hanya mendengus sembari mencibir dalam hati "dia bahkan telah diabaikan mudblood Evans berkali-kali."

Kompartemen kereta telah banyak ditempati membuat Regulus kesusahan mencari temannya, ketika tak lama ia melihat seorang gadis dengan surai pirang panjang dengan pemuda berambut coklat sedikit terang sedang berdebat atau lebih tepatnya sang gadis sedang memarahi pemuda yang hanya menyeringai menyebalkan. Regulus mempercepat langkahnya ke arah mereka.

Gadis berambut pirang itu tersenyum senang ketika menyadari kehadiran pemuda berambut hitam yang sedang berjalan ke arah mereka. "Reg!!" panggilnya senang, "Evan memintaku dan si idiot ini mencarimu sejak tadi," eluhnya, jelas tidak suka ide mencari Regulus bersama pemuda disampingnya.

Pemuda itu mendelik jengah, "bilang saja kau masih marah kepadaku karena telah menggagalkan kencanmu dengan si aneh Lovegood itu," ucapnya enteng membuat sang Gadis menggeram kesal.

"Jangan. panggil. Xeno. aneh."

"Dia memang aneh Dora. Kau setuju denganku kan, Reg?"

Regulus hanya mengangkat bahunya tidak peduli, memilih untuk tidak membuat gadis itu lebih marah, walaupun ia sendiri berpikir hal yang sama dengan pemuda bernama Barty Crouch Jr itu.

"Dimana Evan?" tanya Regulus kepada dua orang didepannya yang sudah akan mulai berdebat lagi. Gadis bernama Pandora itu kini telah mengalihkan fokusnya ke arah Regulus, "ayo kita ke kompartemen Evan, dan kau Barty, jangan berbicara kepadaku!" Pandora berseru kesal sembari menunjuk ke arah Barty dan pergi lebih dulu dari mereka.

FLOWERSTAR - [Regulus Black]Where stories live. Discover now