"Kamu itu penyembuh atau penambah luka?"
••••••••
Bagaimana jadinya Ketua Osis yang terkenal dingin dan cuek, harus menembak salah satu cewek di sekolahnya karena sebuah taruhan?
itu lah yang dialami oleh Gavin
Hidupnya terusik, karena seorang gadi...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Astaga...lo mau ngapain ke sini?" Gavin lagi-lagi mengomel begitu melihat Meyra kembali melanggar larangannya agar tidak dekat dengan dirinya di sekolah.
"Gue cuma mau ngasih lo ini." Meyra menyodorkan kotak bekal.
Gavin melihat kotak bekal, lalu menatap Meyra kembali.
"Nggak ada kerjaan, balik sana!" usir Gavin. Dia langsung masuk ke dalam kelas. Meyra yang sudah kebal dengan penolakan Gavin, langsung mengikuti cowok itu. Gavin tahu Meyra mengikuti dari belakang, tapi dia tidak perduli. Dia terus melangkah menuju bangkunya sendiri, lalu mulai sibuk dengan ponselnya.
"Paling nggak lo terima...gue udah buat susah payah tadi pagi. Demi lo gue belajar masak meskipun baru bikin nasi goreng doang."
"Udah pasti nggak enak. Ogah deh, dari pada gue bolak balik ke toilet."
"Cobain dulu baru komen!" Meyra mulai kesal.
"Pergi sana!"
"Cobain dulu, baru gue pergi." Meyra sama sekali tidak gentar.
Akhirnya Gavin mengalah. Gavin mengambil kotak bekal yang disodorkan Meyra. Buru-buru Meyra ikut duduk di samping Gavin, mengamatinya dari dekat.
Gavin memasukan satu sendok nasi goreng ke dalam mulut. Seketika wajahnya berubah.
"Kenapa?" Tanya Meyra.
Gavin tidak menjawab, dia masih berusaha menghabiskan makanan dalam mulutnya. "Cobain!" Tangannya menyodorkan sesendok nasi goreng pada Meyra.
Meyra tersenyum kikuk. Dia tahu masakannya gagal kali ini. Namun, dia tetap menerima suapan Gavin.
"Gimana rasanya?" Tanya Gavin.
Meyra tersenyum kaku dengan mulut yang masih penuh. Bahkan dia tidak sanggup menghabiskan makanan dalam mulutnya.
"Rasa asin, campur pedes. Ini nasi goreng paling ancur yang pernah gue makan. Berapa banyak cabe yang lo masukin? Satu kilo?!" ucap Gavin dengan Galak.
Wajah Meyra menjadi masam. "Gue baru belajar. Entar juga enak kok," katanya membela diri.