12

389 108 163
                                    

"Aneh atau labil? Atau kamu
keduanya?" -Meyra
.
.
.
.

Meyra sudah bersiap-siap dengan snack, minuman kaleng dan juga laptop yang dia letakkan di atas meja

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Meyra sudah bersiap-siap dengan snack, minuman kaleng dan juga laptop yang dia letakkan di atas meja. Ini malam minggu, dan Meyra tidak memiliki kegiatan apa pun selain melakukan menonton drama korea.

Cewek itu menjatuhkan bokongnya ke atas sofa. Sebelum mulai menonton, dia memeriksa ponselnya terlebih dahulu. Melihat tidak ada chat atau berita apa pun yang penting. Meyra mulai mencari daftar film di laptopnya.

Baru saja mulai menonton film yang dia pilih, keasyikannya ternganggu oleh suara bel pintu rumah. Dengan perasaan kesal, Meyra menekan tombol pause, lalu beranjak menuju ke sumber suara.

Kedua mata Meyra membelak sempurna begitu melihat siapa yang berada di balik pintu.

"Mau ngapain?" ujar Meyra ketus.

"Malem mingguan ke rumah pacar," ucap cowok di depannya yang tidak lain adalah Gavin.

Meyra tersenyum sinis. Dia masih kesal dengan cowok itu. Sudah mencoba tidak perduli di sekolah, sekarang dengan manisnya Gavin datang ke rumah karena ingin bermalam mingguan dengan pacar.

"Bokap, Nyokap, sama Bang Arya ada, Kan?"

"Mama nggak ada, Abang sama Bokap lagi main catur di ruang keluarga. Langsung aja ke sana."

Gavin mengangguk mengerti seraya melangkah masuk melewati Meyra. Belum benar-benar jauh, Gavin menoleh ke belakang ke arah Meyra yang baru saja menutup pintu. Tatapan keduanya bertemu, dan Meyra terlihat binggung.

"Terus lo habis ngapain tadi?" Tanya Gavin lagi.

"Nonton drakor." Balas Meyra, lebih ketus dari sebelumnya. Meyra sedang berusaha bersabar supaya tidak menghujani Gavin dengan umpat-umpatan karena cowok itu justru melihatnya dengan tatapan aneh. Pandangan cowok itu tidak ada bedanya dengan pandangan orang lain yang gemar mencemooh penyuka drakor atau apa pun yang berbau korea.

Namun tanpa Meyra bersusah payah untuk bersabar, Gavin berhasil meredakan letupan-letupan kemarahan Meyra setelah menyodorkan plastik putih yang sendari tadi menggantung di tangannya.

"Nih, martabak," ujar Gavin, tanpa menyadari kalau barusan dia telah menjinakkan singa kelaparan.

Meyra mengambil kantung plastik itu dengan cepat, dan tanpa berkata apa pun, dia berjalan mendahului Gavin menuju dapur.

Di sisi lain, Gavin bergabung dengan Surya dan Arya yang sedang bermain catur. Keduanya tampak berkonsentrasi penuh memikirkan strategi masing-masing untuk saling mematikan pertahanan lawan.

My Ketos Gavin [ON GOING]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu