06

446 138 235
                                    

"Kinem melahirkan, lucu banget" ucap Gilang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kinem melahirkan, lucu banget" ucap Gilang. Cowok itu baru selesai menghabiskan makanannya. Ternyata pembicaraan semalam tentang Kinem masih berlanjut.

"Lucu apanya?" Sahut Lion. Dia terlalu kepo dengan kisah Kinem.

"Kinem ngeden kayak gini" ucap Gilang sambil menirukan wajah Kinem dengan ekspresi yang sangat jelek. "Kasian gue, Tau-tau anaknya lima"

Mendadak selara makan Dirga hilang karena merasa jijik. "Lo liat prosesnya Lang?"

"Iya. Menderita banget Kinem, sampe gue urut perutnya."

"Bapaknya tuh anak-anak, siapa Lang?" Ucap Gavin menimpali.

"Gilang lah" celetuk Lion

Obrolan mereka berlanjut. Sampai Gavin secara tak sengaja melihat sosok cewek pengganggu hari-harinya. Siapa lagi kalau hikan Meyra. Cewek itu sedang berjalan ke arah meja mereka. Melihat itu Gavin pun buru-buru pergi tanpa berpamitan.

Anehnya, Meyra justru tersenyum melihat tingkah Gavin, dan dka langsung mengejar cowok itu. Walaupun mendengar namanya di panggil, Gavin tidak mau menoleh, membiarkan Meyra terus memanggilnya. Sampai akhirnya Meyra berteriak memanggil Gavin dan menjadi pusat perhatian.

Cowok itu terpaksa berhenti dan berbalik untuk menatap Meyra.

"Menghindar mulu, mau main kejar-kejaran sama gue ya?" Ledek Meyra. Suaranya hampir habis karena berteriak.

Gavin tersenyum sinis. "Lo jadi cewek gak punya urat malu, ya?" Umpat Gavin

Meyra tersenyum samar, dia mengerti maksud Gavin. "Kenapa harus malu, kan sama pacar sediri" Meyra terkekeh.

"Otak lo nggak ada! Biar gue jelasin sama lo. Gue nembak lo karena kalah taruhan" sorot mata Gavin begitu tajam. Tidak ada rasa bersalah ssdikit pun. Padahal, dia sudah mempermainkan perasaan cewek itu.

Meyra jadi terdiam dan sedikit terkejut, tapi dia tetap mencoba tersenyum. "Nggak masalah"

Jawaban Meyra sukses membuat Gavin lebih merasa terkejut. Sskarang Gavin pun penasaran. "Kenapa lo terima pas gue nembak lo?"

"Karena gue nggak mau bikin lo malu. Lo ketua OSIS kebanggaan sekolah, kan? Siswa pinter kesayangan guru." Jelas Meyra begitu tulus.

Gavin tersenyum miring, lalu memalingkan wajahnya. "Gue nggak perduli soal malu. Lo malah bikin hidup gue menderita sekarang, gangguin gue terus. Lo pikir hidup gue tenang?"

Meyra terdiam mendengar penjelasan Gavin. "Besok gue nggak akan gangguin, jadi lo bisa tenang."

Gavin melihat sekilas ke arah Meyra. Sekarang mereka duduk bersama di bangku koridor.

"Kenapa sih lo benci sama gue?" Meyra memulai pembicaraan lagi.

"Yang bilang gue benci siapa? Gavin mengatakan itu tanpa melihat Meyra.

My Ketos Gavin [ON GOING]Where stories live. Discover now