09

415 131 241
                                    

"Kita di pertemukan bukan karena kebetulan. Tapi takdir yang
terlambat datang"

_______

Jangan lupa Vote sebelum membaca-!💐

Melihat laki-laki paruh baya yang sedang berkutat dengan mesin mobil di pinggir jalan, membuat Gavin menghentikan laju motornya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Melihat laki-laki paruh baya yang sedang berkutat dengan mesin mobil di pinggir jalan, membuat Gavin menghentikan laju motornya. Dia segera menghampiri lelaki itu.

"Ada masalah pak?" Tanya Gavin

Lelaki paruh bayah itu menoleh. "Iya, nih. Mobil saya mogok. Bensinnya habis."

"Saya bantu, Pak. Bapak tunggu di sini aja, biar saya yang beli bensinnya."

Namun, lelaki itu memperhatikan Gavin dari atas sampai bawah. Matanya beralih pada jam di tangannya. "Kamu anak Taruna?" Tanya Bapak itu. Gavin mengangguk mengiakan. "Sebentar lagi jam 7. Kamu bisa telat kalau bantuin saya."

Gavin menyadari itu, tapi dia tetap melanjutkan niatnya untuk membantu. "Nggak masalah, saya tetap bisa masuk walaupun terlambat. Bapak tenang aja." Dia pun bergegas melajukan motornya menuju pom bensin terdekat.

Tak butuh waktu lama, hanya 10 menit. Gavin sudah kembali membawa jeriken berisi bensin.

"Terima kasih ya," ujar lelaki itu. "Oh ya, nama kamu siapa?"

"Gavin"

Lelaki itu mengangguk. "Panggil saya Om Surya. Ya sudah, sekarang kamu cepat ke sekolah. Hati-hati di jalan."

***

Gilang dan Gavin sedang berada di Kantin. Hanya berdua, karena Dirga tidak datang. Sedangkan Lion yang berada di kantin memilih duduk bersama Meyra, tepat depan mereka. Gavin dapat melihat Meyra dengan jelas, begitu pula sebaliknya.

Saat sedang menyantap mi ayamnya, Meyra tersedak dan Lion langsung memberikan minumannya kepada Meyra.

"Makan yang bener. Buru-buru banget" ucap Lion

"Tugas matematika gue belum siap. Bisa abis nih gue kena omel Pak Budi."

"Aaminn, mudah-mudahan di omelin Pak Budi" ledek Lion. Meyra jadi mengerucutkan bibirnya karena tidak terima diledek. Tapi Lion malah terkekeh melihatnya.

Tanpa sengaja, matanya bertemu dengan Gavin. Sejak status mereka berakhir, keduanya tidak pernah lagi berkomunikasi. Seperti tidak saling kenal.

Namun, kali ini Meyra mencoba memberikan senyum manisnya pada Gavin. Namun, cowok itu tak membalasnya.

***

Meyra, Bella, dan Naya berjalan menyusuri koridor dengan setumpuk buku tulis di tangan mereka. Pak Budi menyuruh mereka mengambil buku-buku tugas kelas mereka di ruang guru. Langkah mereka terhenti saat Naya melihat Gavin berjalan di depan mereka.

My Ketos Gavin [ON GOING]Where stories live. Discover now