Kembali dalam Kehancuran

4 0 0
                                    

Zian tidak masuk sekolah selama seminggu, sedangkan Elvano dan yang lainnya kembali ke kerajaan mereka masing-masing. Sementara Zavanya sangat bingung menemukan cara agar mereka kembali bersama.

Sekarang hanya ada Aeera yang menjadi teman Zavanya. Aeera selalu merasa tidak enak hati, karena perpecahan diantara mereka sepertinya disebabkan oleh dirinya dan masalah Chadric. Aeera sangat khawatir pada Zavanya, ia benar-benar menjadi sangat pendiam.

"Za, apa tidak ada cara lain untuk kita mempersatukan mereka kembali? Aku akan membantumu." Aeera berbicara dengan nada takut. Zavanya hanya terdiam dan menggeleng saja.

"Percuma, kurasa, mereka semua sangat keras kepala."

Sementara di negeri Drimtherra magis-magis rakyat biasa, sudah mulai merapuh. Tentu muncul kekhawatiran. Elvano, Aldrich, Cherylda, dan Helena benar-benar sangat khawatir melihat semua rakyat yang terus mengeluh karena magis-magis mereka mulai lenyap perlahan.

"Ini tidak bisa dibiarkan, sudah seminggu lamanya, aku berdiam diri, aku harus kembali dan mencari benda lindung, kalaupun pangeran dan putri lain tidak mau, aku akan melakukannya sendiri." Yakin Elvano.

"Siapa bilang kami tidak mau? Aku tak yakin kau bisa melakukannya tanpa kami," sahut Cherylda secara tiba-tiba sambil tersenyum, ia berhasil mengejutkan Elvano.

"Kalau begitu tunggu apalagi, kita harus cepat, ayo."

Helena dengan semangatnya yang menggebu, selalu mampu membuat ketiganya kagum.

***

Semua lampu-lampu di kota padam, angin terus bertambah kencang, ditambah lagi badai yang terus menyerang mereka. Langit yang berubah warna menjadi abu-abu kehitaman, benar-benar membuat suasana semakin suram.

Tiba-tiba segerombolan serigala datang, dan mengacak-acak semua tempat di kota. Mereka mengambil semua uang dan harta orang-orang yang ada disana.

"Ibuuuuuuuu.....ibuuuuuuuu.....!!!" suara teriakan yang berasal dari seorang anak kecil yang sedang melindungi adiknya, dari seekor serigala yang menetes air liurnya, siap menyerang anak kecil itu kapan saja.

Zavanya mencoba menahan diri untuk tidak menggunakan magisnya, namun kali ini ia tidak bisa. Langsung, ia mengarahkan tangan ke dua sisi, muncul cahaya hijau dan akar pohon dari bawah jalanan, mengarahkannya ke serigala, mengikatnya erat lalu membanting serigala itu sampai lemas terkulai.

Semua orang disana langsung berlari ke arah Zavanya. Zavanya tanpa ragu lagi langsung menyerang serigala itu satu per satu dengan magisnya. Tapi jumlah kawanan serigala itu semakin banyak, Zavanya merasa sudah tidak kuat lagi melawan mereka.

Tiba-tiba ada satu serigala yang berlari sangat kencang dari arah timur kota. Ia mencabik satu per satu kawanan serigala itu. Zavanya mengernyitkan dahi, dan melihat mata serigala itu, "Ziaaaaan," teriaknya girang.

Setelah mengumpulkan cukup tenaga, Aeera merasa siap untuk mengeluarkan seluruh magis malaikat putih. Ia mengambil nafas dalam, mengeluarkannya, menatap semua serigala yang dengan ganas terus menyerang dua temannya. Ia mengepalkan dua tangannya, cahaya yang sangat terang keluar dari belakangnya, membentu sayap lalu berkibas mengeluarkan cahaya putih yang mampu membuat kawanan serigala itu terlempar dan mengalami luka dalam.

Semua serigala melihat ke arah Aeera, menggerang dan memberikan kode pada serigala lain untuk segera meninggalkan kota. Semua orang bisa bernafas dengan lega akhirnya, namun mereka sudah kehilangan banyak barang berharga serta rumah dan toko mereka telah hancur.

"Kurasa, kota sudah tidak aman, raja Deo sudah berani merusak kota." Gumam Zavanya.

Zavanya membawa seluruh penduduk kota untuk tinggal di manor miliknya. Itu adalah satu-satunya tempat yang aman sekarang. Manor milik Zavanya dijaga oleh magis Elf, dimana magis itu adalah magis terkuat daripada magis-magis lain, magis Elf terkuat nomor 2 setelah magis malaikat putih.

Unicorn Prince And The Drimtherra KnightsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang