Bab 1: The Next Heir of Black

2.2K 192 3
                                    


28 Agustus 1976

Kamar itu dipenuhi dengan warna hijau dan perak bersamaan dengan hiasan ular yang banyak terpasang di dinding, yang menunjukkan bahwa pemiliknya pastilah seorang Slytherin. Pemuda berperawakan tinggi dengan rambut hitam dan mata abu-abu kelam itu sedang memandang pantulan dirinya di dalam cermin.

Suara crack tiba-tiba telah membuat pemuda itu mengalihkan perhatiannya kepada Makhluk kecil dengan telinga dan hidung panjang yang berdiri tak jauh darinya. "Young Master Regulus, Tuan Orion meminta Kreacher untuk memanggil Young Master agar segera turun," ucap Peri Rumah Kreacher sembari menundukkan tubuhnya, pertanda bahwa Peri Rumah itu sangat menghormati Tuannya.

Regulus tersenyum kepada Kreacher yang masih menundukkan tubuhnya, "Terimakasih, Kreacher. Aku akan segera turun," katanya sambil merapikan sedikit jubah hitam yang dia kenakan, lalu berjalan pergi meninggalkan kamarnya.

Pikiran Regulus berkelana memikirkan sang kakak yang telah pergi dari rumah dan bertanya-tanya apakah jika kakaknya tidak pergi, dia akan mengalami hal ini? atau andai saja kakaknya mengajaknya untuk pergi hari itu, apakah hidupnya akan lebih baik dari sekarang?. Tapi itu hal yang percuma, itu hanyalah pengandaian tidak berguna yang tak akan pernah terwujud.

Regulus berdiri didepan sebuah ruangan, memasang ekspresi angkuh dan dingin sebelum memasuki ruangan tersebut. Regulus melihat ibu dan ayahnya sedang duduk menunggunya, "Father, Mother." Regulus menganggukkan kepalanya kepada Pria dan Wanita itu, Orion dan Walburga Black.

Orion memiliki wajah yang tak jauh berbeda dari Regulus, dengan Mata Abu-abu yang jauh lebih terang dan Walburga memiliki wajah cantik aristokrat yang menunjukkan bahwa wanita itu pastilah seorang Pure-Blood dari keluarga terpandang dan mata hitam kelamnya yang persis seperti mata Sirius.

"Duduklah, Son."

Regulus duduk didepan orang tuanya, menunggu apa yang akan dikatakan mereka. "Seperti yang kau tahu bahwa pertemuan akan diadakan di rumah kakekmu," ucap Orion. Regulus hanya menganggukkan kepalanya, dia sudah tahu hal itu. "Pertemuan ini akan dihadiri semua keluarga Black dan pastikan kau membuat kami bangga, Regulus," lanjutnya membuat Regulus terkejut tetapi dengan cepat mengeraskan ekspresinya.

"Aku tidak tahu bahwa semua Black akan datang, Father."

"Cygnus memintanya, bagaimanapun ini adalah keputusan penting," Walburga menjawab dengan cemberut, meneliti ekspresi keras putranya. "Tidak usah khawatir, keputusannya sudah mutlak dan mereka tidak akan menentangnya meskipun mereka datang," katanya sembari mengibaskan lengannya, seolah itu bukanlah hal besar yang harus dicemaskan.

Regulus hanya menganggukkan kepalanya, pertanda bahwa dia tidak akan mempermasalahkan hal tersebut. "Kapan kita akan pergi?" tanyanya kepada Orion.

"Sekarang," jawab Orion, kemudian berjalan menuju Floo perapian rumahnya, "aku akan pergi lebih dulu," ucapnya sembari melemparkan bubuk Floo yang telah dia ambil dan mengucapkan alamat rumah Arcturus Black, Kakek dari Regulus Black.

"Buat kami bangga, Regulus. Jangan seperti Anak tidak tahu diuntung itu," kata Walburga sembari berjalan ke arah Floo perapian rumahnya menyusul Orion.

Regulus hanya menghela nafas lelah, lantas menyusul orang tuanya. "Rumah Arcturus, The Heir of Black," ucapnya, lalu tak lama ada sensasi berputar yang membuatnya sedikit mual.

Ruangan tempat Regulus kini berdiri sangatlah luas dan terdapat lambang besar milik keluarga Black. Regulus kembali memasang ekspresi angkuh dan dinginnya, mengedarkan pandangannya ke segala penjuru ruangan yang kini banyak diisi oleh penyihir pria dan wanita berpakaian serba hitam, sebelum akhirnya pergi kearah pria yang tengah berbincang dengan ayah dan ibunya. "Salam Kakek, Lord Arcturus Black," ucap Regulus ketika telah berdiri di depan pria dengan mata hitam yang lebih kelam dari siapapun, bahkan mata ibu dan kakaknya.

FLOWERSTAR - [Regulus Black]Where stories live. Discover now