18. Tentang Hujan

816 102 4
                                    

Bel pulang sudah terdengar sejak tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bel pulang sudah terdengar sejak tadi. Dan Renandra masih sibuk menyapu, karena hari ini jadwalnya piket kelas. Harusnya ia sudah selesai sejak tadi,
kalau saja teman piketnya hari ini ikut membantu. Tapi sayangnya harus Renandra yang menyapu dan merapikan kelas sendirian, selalu.

"Heh lo! Ada yang nyariin tuh di depan."

Renandra menoleh kearah siswi yang baru saja memasuki kelasnya dengan wajah kesal yang sangat nampak. Ia memandang Renandra dengan malas.

"Gue?" tanya Renandra sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Ya iyalah! Emang siapa lagi yang ada di sini? Buruan! Orangnya nungguin depan gerbang sekolah, ck ngerepotin banget lo!" ketusnya. Siswi itu segera pergi dengan kesal.

Renandra menerka-nerka siapa yang mencarinya? Tanpa berlama-lama ia segera menyelesaikan pekerjaannya lalu segera berjalan sedikit tergesa menuju gerbang depan.

Samar-samar ia melihat seorang berperawakan tinggi menggunakan jaket dan topi hitam sedang berdiri di depan gerbang sambil melambai ke arahnya. Renandra menoleh ke arah belakang, dan tidak ada siapa-siapa selain dirinya.

Apakah orang itu melambai kepadanya? Siapa dia? Renandra tidak bisa mengenalinya karena orang itu menggunakan masker. Dengan langkah ragu Renandra berjalan menghampiri sosok tersebut.

"Em cari siapa, ya?"

"Hm? Saya mencari kamu, Ren."

Suaranya tidak asing. Renandra mengamati wajah itu lebih detail lagi. Kulit putih pucat, tatapan mata yang lembut, rambut pirang. Tunggu! Jangan bilang kalau dia–

"Lo Athala?!"

Sosok itu melepaskan maskernya lalu tersenyum lembut pada Renandra. "Iya, ini saya. Hai teman, lama tidak bertemu." sapanya.


***


Semilir angin menggoyangkan ranting-ranting pohon yang tumbuh di pinggir danau. Suara daun yang bergesekan terdengar sangat menenangkan. Warna jingga memenuhi langit sore. Renandra memandang danau yang ada di depannya dengan kagum.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
50 HARI BERSAMA ILUSI Where stories live. Discover now