(24) Happiness?

117 40 4
                                    

"Ayah!"

Sean membungkukkan badannya untuk menggendong tubuh mungil sang anak yang menyambutnya dengan berlari dari dalam pintu. Ia menggendongnya dengan berhati-hati, sebab masih ada beberapa luka Sea yang tertutup perban.

Jadi, kemarin saat Sea baru saja pulang sekolah, tiba-tiba saja sebuah motor melaju dengan cepat sampai membuat tubuh Sea jadi terserempet. Untunglah lukanya tidak begitu parah sehingga tak harus melakukan rawat inap.

Dan jika kalian penasaran kenapa Sean mendadak ada di rumah sakit bersama Sea, itu karena orang yang menolong Sea saat kecelakaan adalah ayahnya sendiri. Sean yang berniat ingin menjemput anaknya, malah dikejutkan dengan hal tersebut.

Bagaimana Sean bisa mengetahui Sea padahal dirinya belum pernah sekalipun bertemu dengan putrinya? Maka Han Baekhyun adalah jawabannya. Sebelum Sean berencana ingin menemui istri dan anaknya, dia sudah lebih dulu pulang dan bertemu dengan kedua orang tuanya.

"Ayah bawa apa itu?" tanya si anak setelah melihat beberapa jinjingan yang ditaruh Sean pada meja.

"Makanan, Sea sudah makan?"

"Eng.. belum,"

"Belum?"

"Iya, ayah."

"Kemana bunda?"

"Belum pulang. Bunda biasanya pulang nanti jam sepuluh malem,"

"Bunda selalu pulang malam?"

"Iya soalnya bunda kerja supaya aku bisa sekolah. Bunda biasanya bawa makanan juga kalo pulang."

Ekspresi Jung Sean berubah saat itu juga. Ia sedikit tak menyangka, kenapa istrinya tega meninggalkan anaknya seorang diri di rumah tanpa ada makanan? Sesulit itu kah kehidupan istri dan anaknya selama ini?

Lalu tangannya bergerak untuk memenaruh tubuh Sea agar terduduk pada kursi.

"Setiap hari bunda kerja, ya?" tanyanya seraya memegang bahu putrinya.

"Ehm... mungkin? Sea ngga tau, ayah. Yang aku tau bunda setiap pagi pasti anter aku sekolah, jemput sekolah, terus pergi lagi. Bunda pulang kalo udah malem."

Keputusan Sehwa yang ingin memulai hidup baru dari nol memang masih Sean pertimbangkan. Meskipun sekarang Sean ikut untuk tinggal bersama Sehwa di sebuah rumah sewa, itu semua belum menjadi keputusan finalnya.

"Sea-ya kamu tau tempat bunda kerja?" tanyanya kemudian.

Sea mengerucutkan bibirnya sesaat, "di kedai mie Paman Na, iya!"

"Mau antar ayah ke sana?"

"Oke!"



.
.



Di bawa langit malam, sepasang anak dan ayah ini nampak menikmati perjalanan mereka dengan berjalan kaki seraya bergandengan tangan yang bahkan tak mau dilepas barang sebentar saja. Anginnya memang sedang terasa cukup kencang, membuat Sean memakaikan Sea mantel yang cukup besar sampai membuat tubuh mungil itu hampir tenggelam.

Bisa melakukan hal seperti ini membuat Sean bahagia bukan kepalang. Dibandingkan menggandeng tangan istrinya, ternyata berpautan dengan tangan kecil Sea jauh lebih menyenangkan.

"Kenapa Sea tidak mau pakai mobil?" tanyanya.

"Lebih enak begini, ayah," jawab anak ini, kepalanya terus menunduk memperhatikan langkahnya agar sepatu barunya tidak kotor.

"Kamu suka?"

"Iya, biasanya aku cuma jalan-jalan sama bunda atau ngga sama om. Nanti kita harus sering jalan begini sama bunda juga ya?"

UNDER : REDWhere stories live. Discover now