Daisy 32

5.5K 627 27
                                    


________

"Kau yakin ingin pergi." Darren memegang tangan tunangannya. Dia tidak ingin Ronal pergi, Darren takut terjadi sesuatu padanya.

"Sayang please, kita sudah membicarakan ini." Ronal menghentikan acara berkemas nya dan berbalik untuk menatap wajah kecewa cintanya.

"Aku hanya takut kamu kenapa-napa."

"Percaya padaku, aku harus menemukan pria yang telah membuat taehyung menderita dan menemukan ketua mafia dark."

"JUSTRU ITU AKU TAKUT TERJADI HAL BURUK PADAMU." Darren berteriak dengan air mata berlinang. Dia sangat mencintai ronal dan dia tidak ingin kehilangan nya.

Melihat tunangannya menangis, ronal membawanya ke dalam pelukan hangatnya. "Sayang kau tau aku tidak bisa menolak permintaan tuan Jungkook, hidup ku adalah miliknya. Jika bukan karena dia-"

"Aku tau, tapi aku hanya takut." Potong Darren, memeluk ronal erat.

"Aku berjanji akan kembali dengan selamat, dan kau juga harus berjanji untuk melindungi tuan Jungkook apapun yang terjadi." Ucap ronal, melepaskan pelukannya dan mengusap lembut air mata tunangannya.

Darren mengangguk, dia mengalungkan tangannya di leher ronal dan mencium bibirnya.
Ronal memeluk pinggang Darren dan mengambil alih ciuman berantakan tunangannya padanya.

"Aku akan segera kembali." Bisik ronal setelah ciuman mereka terlepas.

Dia ingin berbalik untuk mengemasi bawaannya tapi Darren tidak ingin melepas pelukannya di lehernya.

"Ada apa." Tanya ronal lembut.

"B-bisakah kita melakukannya sebelum kau pergi." Ucap Darren sambil mengigit bibirnya.

Ronal tersenyum dan mengangkat Darren untuk di bawa ke ranjang. "Apapun untuk ratu ku." Bisik ronal sebelum mencium ganas bibir Darren.

_________

"Kau sudah bangun." Jungkook tersenyum tipis saat melihat taehyung mengeliat.

"T-tuan jungkook." Taehyung panik, dia ingin bangun tapi jungkook menahannya.

"Ini aku." Bisiknya sambil membawa taehyung ke dalam pelukannya.

"Tuan Jungkook."

"Ya ini aku. Apa kau haus." Tanyanya. Taehyung mengangguk.

Mengambil gelas air di sebelahnya, Jungkook membantu Taehyung untuk minum.

"Terimakasih tuan."

"Tidak masalah." Ucap jungkook sambil mengusap sisa air di bibir taehyung.

Sentuhan lembut tuannya membuat taehyung aman. Dia tidak pernah menerima perhatian seperti ini. Ingin rasanya Taehyung meminta agar Jungkook memeluknya dalam pelukan hangatnya tapi dia takut membuat tuannya marah.

Melihat Taehyung hanya diam, jungkook mengangkatnya dan meletakkannya di pangkuannya.

"Apa kau takut disini, kita akan pulang besok." Ucapnya penuh kelembutan membuat taehyung ingin menangis. Jungkook yang awalnya begitu kasar dan dingin padanya sekarang menjadi pria yang penuh kelembutan membuat taehyung bahagia.

"A-apa kita akan pulang ke rumah itu." Ucapnya dengan tubuh bergetar, dia takut jika harus kembali ke mansion di pengunungan.

Merasakan Taehyung ketakutan, Jungkook menghela nafas. Taehyung itu begitu lembut dan rapuh, dia seperti kaca yang bisa pecah kapan saja.

"Kita akan pulang ke mansion utama, jadi jangan khawatir." Ucap Jungkook, mengelus lembut pipi Taehyung.

Jungkook pikir, sepertinya dia harus menyuruh celine untuk mengajari taehyung menembak dan bertarung setelah kondisinya stabil. Jika taehyung terus lemah seperti ini, Jungkook takut pria bernama Jackson akan mengambilnya darinya. Setidaknya Taehyung bisa menjaga dirinya dalam keadaan darurat ketika dia tidak ada di sampingnya.

__________

Keesokan harinya, jungkook benar-benar membawa taehyung pulang. Jeff dan Celine juga ikut karena tugas utamanya mereka adalah menjaga dan merawat Taehyung.

Jungkook membawa Taehyung ke mansion utama dimana keamanannya lebih ketat dengan akses kartu Romano jika ingin memasuki mansion. Mansion utama di penuhi dengan kontrol menembak otomatis, alat itu akan bekerja dan langsung menembak habis ketika seseorang terdeteksi tidak memiliki kartu Romano atau tatto Romano.

Hanya Celine, Jeff, Merlin, Ronal, Darren, Jack dan Olivia yang memiliki kartu akses keluar masuk mansion. Selebihnya yang bisa masuk hanya para anggota mafia romano khusus yang memiliki tatto singa di lengannya.

"Sayang." Olivia berdiri dari sofa ingin menghampiri jungkook tapi terhenti saat melihatnya menggendong seorang pria.

"Siapa dia, kenapa kau membawanya kesini." Ucap Olivia tidak suka. Tunangannya tidak pernah membawa orang lain ke Mansion ini.

Taehyung yang mendengar suara perempuan semakin mengeratkan pelukannya di leher Jungkook. Semalam celine telah menceritakan padanya bahwa Jungkook sudah memiliki tunangan.

Tentu saja Taehyung kecewa dan sakit mendengarnya, tapi dia tidak bisa melakukan apapun karena faktanya dia hanya seorang jalang bagi pria kejam seperti Jungkook.

"Kau tidak perlu tau siapa yang aku bawa. Ini Mansion ku dan aku bebas membawa siapapun." Jawab Jungkook dingin dan melanjutkan langkahnya untuk membawa Taehyung ke kamarnya.

"Aku tunangan mu dan aku berhak tau." Olivia menghalangi jalan jungkook tanpa rasa takut.

"Jangan membuatku marah olivia." Jungkook berucap dingin dengan tatapan tajam membuat Olivia mengigil takut.

Tunangannya tidak pernah bersikap kasar seperti ini padanya, tapi hanya karena seorang pria lemah dengan tubuh penuh luka, jungkook berani bersikap kasar padanya.

Melihat Olivia hanya mematung, Jungkook berjalan pergi melewatinya.

" Pastikan kau juga tidak pernah menginjakkan kakimu ke kamar ku tanpa seizin ku Olivia. " Ucapnya sebelum berjalan pergi.

Mendengar itu, Olivia mengepalkan tangannya kuat, jika pria itu penyebab jungkook kasar padanya maka Olivia akan membunuhnya.


Jangan lupa tekan ★

DAISY WINTER ( Mafia Romance ) 18+  | Kv ( End ) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن