Daisy 27

6.3K 621 45
                                    


__________

"Kau, telah berani menyentuh nya."

Dor'

"Akh..." Jerit Alex, saat dua tembakan mengenai kakinya.

"Dan kau juga berani melukai Daisy indah ku."

Dor'

"S-stop." Alex merasa nafasnya tercekat saat Jungkook kembali menembak kedua lengannya. Darahnya mengalir, Alex merasa tubuhnya mati rasa karena kesakitan.

"Pria menjijikkan seperti mu beraninya menyentuh daisy ku." Bentak Jungkook marah, dia menginjak tangan alex sampai retak.

"Akhh,,, l-lepas lepas brengsek." Alex menjerit kesakitan saat merasakan tulang jarinya retak.

Dor'

Lagi, Jungkook menembak nya tepat di paha dalamnya. Membuatnya jeritan kesakitan Alex semakin keras.

"Itu belum seberapa dari derita yang kau berikan kepada Taehyung." Teriaknya, dia kemudian berganti menginjak lengan Alex yang terdapat peluru membuat darahnya mengalir di lantai.

"A-aku akan membalas semua ini brengsek, Taehyung mu akan berada di rumah bordir." Kata Alex, dengan tawa jahatnya di ambang kematiannya.

Amarah Jungkook semakin tinggi saat mendengar perkataan Alex, pria yang sudah membuat taehyung menderita dan hampir memperkosanya.

Dia berjalan mundur, mengambil kapak yang dia lempar tadi. "Apa katamu, berani nya kau."

"Akhhhh... " Teriakan kesakitan Alex menggema di dalam gudang saat Jungkook memotong kedua kakinya bergantian.

Sedangkan Alex masih sadar dengan nafas kesakitan saat Jungkook memotong kedua kakinya. Dia menangis dan berteriak seperti binatang yang dikuliti hidup-hidup.

"B-bu-nuh a-ku-ib-lis-. " Ucap Alex memohon, dia sudah tidak tahan menanggung rasa sakitnya. Dia sungguh tidak kuat lagi, lebih baik dia mati dari pada menderita seperti ini.

"Ini masih belum cukup dengan apa yang taehyung rasakan." Kata Jungkook, mengeluar pisau dari saku celananya dan berlutut di samping selangkangan Alex.

"Penis menjijikkan ini yang berani masuk ke mulut taehyung bukan." Setelah mengatakan itu, Jungkook memotong penis Alex membuatnya menjerit kesakitan lalu pingsan.

"Ck, kau masih belum mati juga." Jungkook bangun, mengambil pistolnya dan menembakan tiga peluru tepat di kepalanya Alex .

Setelah melihat Kepala Alex hancur, Jungkook membuang pistolnya dan berlari ke arah Taehyung yang di bawa keruang operasi.

"Tae sayang kau bisa mendengar ku." Jungkook memegang tangan pucat Taehyung, sambil mengikuti nya ke ruang operasi.

"Hei tolong bertahanlah." Tanpa sadar dia menitikkan air mata saat melihat taehyung begitu pucat seperti mayat. Dia begitu marah saat melihat tubuh Taehyung rusak oleh banyak lluka , darah dikepalanya juga tidak berhenti keluar.

"Anda tidak bisa masuk tuan." Dr.jeff melarang Jungkook masuk saat mereka sudah sampai diruang operasi.

"Kenapa tidak bisa sialan, ini rumah sakit ku."

Jungkook meninju wajah jeff sampai tersungkur ke lantai. Dia hanya ingin menemani Taehyung melawan kematiannya.

"Jeff kau masuk lah biar tuan Jungkook aku yang mengurus." Ronal memegangi Jungkook yang terus memberontak ingin masuk.

"Baik tuan." Jeff bangun dan langsung masuk, meninggalkan Jungkook yang berteriak kesetanan.

"TUAN TOLONG BERHENTI." Ronal berteriak membuat Jungkook diam.

"Jika anda masuk, anda hanya akan menjadi pengganggu. Biarkan mereka melakukan penanganan kepada Taehyung. Mereka tau apa yang harus dilakukan. Jadi tolong tenanglah." Ronal melepaskan Jungkook yang sedang mematung di tempat dengan nafas memburu.

"Taehyung." Jungkook meninju dinding beberapa kali untuk melampiaskan amarahnya, membuat baku-baku jarinya terluka.

Dia sungguh marah karena tidak bisa melindungi Taehyung. Kenapa dia begitu ceroboh membiarkan nya selalu terluka. Jungkook tidak mengerti kenapa begitu banyak yang ingin menyakiti Taehyung.

Siapa laki-laki itu, siapa dia yang begitu tega menyakiti Taehyung. Mereka memperlakukannya seperti hewan dan dia benci dirinya sendiri yang tidak bisa melindungi daisy nya.

"Tuan tolong."

Ronal memejamkan mata saat tangannya terkena tinju Jungkook karena mencoba menghalangi nya untuk berhenti meninju dinding.

"Menyingkir ronal, atau aku akan membunuhmu." Jungkook menatap tajam ronal saat orang kepercayaan nya begitu berani padanya.

"Saya berjanji akan menemukan siapa pria itu. Tapi untuk sekarang tolong anda tenang." Ronal memohon, dia tidak bisa melihat tuannya menyalahkan dirinya sendiri.

Mengacak-acak rambutnya frustasi, Jungkook mendongak untuk menatap ronal. "Ya, cari tau siapa dia dan bunuh seluruh keluarganya. Aku yakin, pria itu ada hubungannya dengan masalalu Taehyung." Ucapnya, dengan tatapan menerawang pada masa dimana dia menemukan Taehyung dalam keadaan menyedihkan di pinggir jalan.

"Baik tuan. Dan sebaiknya anda membersihkan diri." Saran ronal, saat melihat tubuh dan baju Jungkook penuh dengan darah.

"Aku tidak bisa meninggalkan Taehyung." Serunya, menatap ke arah ruang operasi. Dimana Taehyung berjuang untuk hidupnya.

"Saya yang akan menjaga nya tuan." Ronal memegang bahu jungkook dan menatapnya sambil menganggukkan kepala, pertanda bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Menghela nafas. Pada akhirnya Jungkook mengalah, dia pergi keruangannya untuk membersihkan diri dari darah keempat pria menjijikkan itu.

"Tuan ronal." Merlin datang dengan kondisi berantakan karena terlalu lama menangis.

"Bibi Merlin."

"Bagaimana keadaan taehyung tuan." Merlin menangis, menunduk di depan ronal karena dia merasa bersalah.

"Dokter sedang menangani nya bibi." Ucapnya, dan menarik Merlin untuk duduk.

Ronal memegang bahu Merlin agar menatapnya. "Sekarang cerita kan tentang masa lalu Taehyung yang Bibi ketahui." Tanyanya serius.

Jangan lupa vote ❤️

DAISY WINTER ( Mafia Romance ) 18+  | Kv ( End ) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora