Chapter 19

532 27 23
                                    

Penjara Stammheim,Nazi Jerman.
19 Juli 1639.

Penjara itu remang-remang,dan tidak ada suara dari luar yang dapat menjangkau mereka.Dalam kesunyian yang menyesakkan, satu-satunya suara datang dari tetesan air yang terputus-putus.Disana,terlihat ada Führer Ryan Schmitt Derkaiser,Kaisar Yoshiro,Perdana Menteri Shinzo Yomoya,Prasiden Jokowi,Menhan Prabowo Subianto,dan Kaisar Ludius serta Remille sedang memandang tajam ke arah Rosa yang berada di ruang tahanan tersebut karena mereka berenam benar-benar sangat dendam atas kejadian ini.

Tetapi tidak hanya mereka,Rosa juga memandang keenam orang dengan penuh kebencian,seolah-olah dia akan menerjang mereka kapan saja.Kemudian,Ryan pun maju selangkah dan berbicara kepada Rosa.

"Senang bertemu denganmu,Nona Rosa.Aku dengar Kerajaan Riem dan negara-negara sekutu telah kalah sekarang..."Ucap Ryan dengan tatapan netral kepada Rosa.

Rosa berpaling dari tatapan Ryan dan menundukkan kepalanya.

"Cih...betapa memalukan."Rosa benar-benar terlihat  menyedihkan sekarang.Tapi,ketika dia mengungkapkan pengakuan itu dengan kata-kata,kehidupan dan asuhannya sebagai bagian dari keluarga kekaisaran dan kebanggaan yang mereka berikan padanya memicu api kemarahan di dalam dirinya.

"Apakah anda pikir penghinaan ini akan diizinkan? Untuk menahan seorang warga Kerajaan Riem,dan anggota keluarga kerajaan,tidak kurang...apakah anda benar-benar berpikir anda akan dimaafkan untuk ini?"Tanya Rosa.

tentu saja,dia pun menyadari posisinya saat ini,bahwa dia benar-benar kurang beruntung dan kehabisan waktu.Namun,harga dirinya tidak mengizinkannya untuk mengakuinya,dan dia melakukan semua yang dia bisa untuk memproyeksikan fasad yang kurang ajar ini.

"Aku...Aku merasa benar-benar tidak peduli berapa banyak orang barbar yang dibunuh oleh negara beradab...untuk hal sekecil itu,bagimu untuk menatapku dengan mata itu!Anda tidak akan dimaafkan untuk itu,orang barbar!"Ucap Rosa dengan wajah yang marah.

Wajah Ryan pun menjadi gelap karena dia merasakan amarahnya di dalam hatinya,dan dia pun berkata,"emang anda pikir aku adalah orang barbar,tetapi...dari tempatku berdiri,satu-satunya orang barbar dan tidak beradab yang kulihat hanyalah kau."

"Gh—!!!"Rosa begitu dikuasai amarah sehingga wajahnya menjadi terdistorsi.

"Aku ini adalah kerabat Raja!Mereka yang saya perintahkan untuk dieksekusi…mereka yang mati hanya orang biasa!!!”Ucap Rosa dengan marah meluap.

"Terus apa?!Apakah menurut anda dosa-dosa anda akan diampuni karena alasan itu?!Apakah menurut anda orang di negara lain adalah benda tanpa hati dan tanpa perasaan?!Mereka semua punya keluarga!!Menurut anda berapa banyak orang yang menangis karena tindakan anda?!Berapa banyak nyawa yang anda hilangkan atau persingkat…pernahkah anda memikirkan seperti itu?!Anda pikir bahwa kehidupan manusia itu muncul tanpa makna dan tanpa pemikiran,begitu?!Anda tidak dapat membesarkan orang lain tanpa cinta!!Kehidupan yang anda habisi tanpa pandangan kedua menerima cinta yang luar biasa dari orang tua mereka sebagai anak-anak,kehidupan yang tak ternilai itu dibesarkan dengan cinta dan dukungan dari orang lain yang tak terhitung jumlahnya!!Sedangkan anda hanya mengambil nyawa itu,seolah itu hanyalah mainan untuk hiburan anda!!Dan jauh dari menyesali tindakan anda,dan anda masih bersikeras untuk menyemburkan sampah egois anda itu!!"Ucap Ryan dengan marah.

Rosa pun terdiam beberapa saat,dan mulai menangis secara histeris.

"Ah…Aaahhh!Uaaaahhhhhhhh!!!"Rosa.

Memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan di sini,Ryan pun meninggalkan Penjara Stammheim sendirian untuk mencari udara segar.

"Nah begitulah perkataan tuan Ryan!Itu adalah akibat kebodohanmu karena kau sengaja menyatakan perang dengan ketiga negara itu yang tidak kau ketahui itu!!Meskipun ketiga negera itu berada di luar wilayah beradab,tetapi mereka bukanlah orang barbar,mereka orang beradab!!Malah kau menyebut mereka adalah orang barbar dan menyatakan perang melawan ketiga negara itu!!"Remille.

Summoning Nazi Germany And IndonesiaWhere stories live. Discover now