Chapter 6

632 45 10
                                    

Ruangan Penjaga Istana,Ibukota Jin-Hark.
14 Februari 1639

Di ruangan penjaga istana,terlihat seorang pria bernama kapten Rand sedang berjaga dan Patagene sedang membawa laporan untuk sang raja.Rand pun mulai bertanya kepada Patagene.

"Sudah kuduga,istana ini tidak akan tumbang,bukankah begitu?"Tanya Rand kepada Patagene.

"Aku tidak tahu.Jika saja itu,kami akan menyerahkan keselamatan Yang Mulia kepada kalian penjaga istana."Jawab Patagene.

Patagene pun masuk ke ruang tahta kerajaan,terlihat Raja Hark Louria Ke-34 yang sudah mandi air panas dan duduk di kursi tahta kekuasaan.

"Kalau sampai kita kehilangan raja kita,Louria tidak bisa bangkit lagi.Kita tidak boleh kehilangan dia!"Pikir Patagene.

"Ehem...Yang Mulia,saya disini untuk melaporkan...dikarenakan oleh serangan sihir yang dikerahkan oleh Negara Republik Nazi Jerman dan Republik Indonesia.Pasukan kita telah kehilangan semua kapal perang dan markasnya lautnya.Pasukan wyvern kita juga telah dimusnahkan....mungkin,musuh kita di darat,Indonesia akan mengerahkan pasukan darat mereka ke wilayah kita.Sedangkan,Armada Nazi Jerman telah berhasil mendarat di pelabuhan utara dan juga mengerahkan pasukan mereka ke wilayah kita.Bahkan sudah jelas,bahwa kita mendapatkan 2 front dari kedua negara itu."Ucap Patagene.

"Lalu,bagaimana dengan 400 ribu pasukan dari para bangsawan?"Tanya Hark Louria.

"Itu...mereka tidak membalas panggilan perang...mereka memutuskan untuk diam dan mengamati saja."

"Baik kalo begitu,penjarakan semua keturunan mereka yang berada di ibukota...ini akan memicu lebih banyak kebingungan dan akan mengacaukan ketertiban."

"Baik Yang Mulia."Patagene meninggalkan ruang tahta kerajaan.Sedangkan,Hark Louria menutup mata dan mengingat waktu kemarin saat ada serangan kejutan dari benda terbang itu.

"Aku melihat para wyvern meledak berkeping-keping,selagi aku melihat kedatangannya benda itu terbang dan juga simbol di ekor benda terbang itu....cih....bertapa membingungkan...."Pikir Hark Louria.

Dataran liar sekitar Jin-Hark,Kerajaan Louria.
15 Februari 1639

Terlihat beberapa tank-tank Nazi Jerman dan Indonesia sudah sampai di ibukota Jin-Hark sekitar 4 km dengan keadaan cuaca berkabut.mereka pun memulai rencana pengepungan terhadap Jin-Hark.

"Oke.Kita harus ketahuan oleh musuh,walaupun kalau terlalu dekat juga.Itu membuatku setres."Ucap komandan tank Leopard 2A7 kepada komandan tank T-72B3M dan komandan tank Leopard 2RI.

"Hmm,ini adalah sebuah jarak yang tidak bisa dibayangkan dalam perang modern.Kita hanya perlu menghancurkan menara pengawas itu untuk memancing musuh keluar.Dan juga,itu adalah tugasnya SPG untuk menghancurkan menara itu."Ucap komandan tank Leopard 2RI.

"Iya,kau benar.Kita akan biarkan tank SPG yang melakukan itu.Kalau begitu,mari kita maju,karena menurutku,akan susah bagi musuh untuk melihat kita di kabut ini."Ucap komandan tank T-72B3M.

"Baik.Mari kita maju sekarang."

Jin-Hark,Kerajaan Louria.

Di menara pengawas ke-17,Terlihat ada 2 orang yang sedang mengawasi area di cuaca berkabut.

Summoning Nazi Germany And IndonesiaWhere stories live. Discover now