Chapter 15

614 34 50
                                    

Ibukota Laruk,Uni Maloria.
12 Mei 1639

Di atas langit,terlihat ada 5 pesawat pengebom strategis Horten B-2A Spirit terbang menuju Ibukota Laruk dan langsung menjatuhkan bom-bom termobarik ke arah Ibukota Laruk.Seketika itu,terjadilah ledakan besar di Ibukota Laruk dan semua warga Maloria yang berada di Ibukota Laruk pun jadi terkejut dan ketakutan karena warga Maloria tidak tahu apa yang sedang terjadi.Ada banyak warga Maloria tewas terpental akibat gelombang kejut dari ledakan tersebut.

Tidak hanya itu,Istana Maloria jadi hancur lebur akibat bom-bom termobarik yang dijatuhkan oleh B-2A Spirit milik Nazi Jerman.Sang pemimpin Maloria beserta seluruh Staf Militer Maloria tewas mengenaskan,dan inilah menandakan Perang Philades pun dimulai.

15 Mei 1639

Pasukan Parpaldia mulai melancarkan serangan invasi terhadap Federasi Rendia dengan menggunakan taktik Blitzkrieg.Banyak pasukan Pakta Laruk yang berjaga-jaga di pos perbatasan jadi shock akibat serangan kejutan secara tiba-tiba dari pasukan Parpaldia,dan sampai pada akhirnya pasukan Pakta Laruk pun menyerah kepada pasukan Parpaldia.Jumlah pasukan Parpaldia yang menginvasi terhadap Federasi Rendia,terdiri dari:
Personnel:
>1.200.000 unit

Half-track:
>500 unit Sd.Kfz.251
>200 unit Sd.Kfz.8

Armored Car:
>100 unit Sd.Kfz.234/1

Light Tank:
>50 unit Panzer I Ausf.A
>50 unit Panzer II Ausf.J

Medium Tank:
>120 unit Panzer IV Ausf.H
>80 unit Panzer M10 Ersatz

Heavy Tank:
>50 unit Tiger II (H)
>80 unit Tiger II (P)
>80 unit Tiger I

Self-Propelled Artillery:
>100 Unit Hummel

Anti-Aircraft Tank:
>200 unit Flakpanzer V Coelian

Meriam Artileri:
>200 unit 17cm Kanone 18

Dalam invasi terhadap Federasi Rendia,operasi ini diberi nama Operasi Badai Halilintar/Operation Lighting Storm oleh Kekaisaran Parpaldia.Pasukan ini dipimpin oleh Letjen Dolbo,Letjen Meiga,dan Letjen Lee Jacques.

Di atas langit,terlihat beberapa Squadron Dive Bomber Ju 87D-5 "Stuka" milik AU Parpaldia datang mendukung pergerakan pasukan Parpaldia terhadap kota-kota di Federasi Rendia.Satu per satu pesawat Stuka langsung menukik tajam dengan mengeluarkan suara sirine yang sangat mengerikan agar membuat semangat pasukan Pakta Laruk jadi drop,dan pesawat-pesawat Stuka itupun langsung menjatuhkan bom-bom dan juga menembakkan mesin senapan kaliber 7.62 x 63mm ke arah garis pertahanan pasukan Pakta Laruk,lalu pesawat-pesawat Stuka itupun langsung kembali naik ke langit dan segera kembali ke pangkalan udara Parpaldia untuk mengisi kembali bom dan juga bahan bakar untuk persiapan serangan selanjutnya.

Sementara itu,Squadron Fighter Bf 109G-14 segera melakukan dogfight dengan para wyvern lord Rendia dan pesawat-pasawat biplane Rendia.Pesawat Bf 109G-14 milik AU Parpaldia memiliki kecepatan 685 km/jam,sedangkan pesawat Biplane milik AU Rendia hanya memiliki kecepatan 380 km/jam dan itu membuat banyak pesawat-pesawat biplane Rendia mudah ditembak jatuh oleh pesawat-pesawat Bf 109G-14 milik AU Parpaldia.

Pemimpin squadron Bf 109G-14 adalah Letkol Delius yang dulunya seorang mantan pemimpin Squadron Wyvern Overlord Ke-2 dan sekarang dia seorang pilot pemimpin Squadron Fighter Bf 109G-14 yang sangat terbaik,karena dia memiliki kehebatan dalam bermanuver dan cukup ngebut.

Laut Barat Philades.
27 Mei 1639

27 Mei 1639

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Summoning Nazi Germany And IndonesiaWhere stories live. Discover now