Chapter 18

436 30 22
                                    

Dataran Verdilo,Kerajaan Eris.
20 juni 1639.

Terlihat beberapa pasukan TNI AD sudah tiba di 5 km dari Ibukota Verdilo,para perwira TNI mendengar laporan dari operator drone TNI bahwa pasukan Pakta Laruk sedang membangun banyak parit dan bunker untuk bersiap untuk mempertahankan ibukota Verdilo dari serangan pasukan TNI AD.

Saat ini,pasukan TNI AD memiliki jumlah 1 juta prajurit,150 unit MBT,500 unit light amphibious tank,1.000 unit IFV,dan unit 9.000 unit APC.Sedangkan pasukan Pakta Laruk hanya memiliki jumlah 997.000 prajurit,dan 800 unit Naga Darat.Ini adalah pertempuran terakhir antara pasukan Pakta Laruk dan pasukan TNI.

Pasukan TNI AD ini dipimpin oleh Brigjen Ikhsan Fatir yang sedang memakai teropong untuk melihat pemandangan Ibukota yang penuh dengan parit pertahanan dan bunker disana.Kemudian,dia pun langsung memerintahkan pasukan TNI AD untuk segera mempersiapkan beberapa Howiter KH-179 dan SPH CAESAR untuk segera membombardir terhadap pertahanan musuh yang berada di Ibukota Verdilo.

Ratusan peluru artileri pun terus menghujani posisi pertahanan Pasukan Pakta Laruk selama 8 menit,dengan diikuti pengeboman yang dilakukan oleh beberapa pesawat Su-25TM milik TNI AU yang diterbangkan dari Lanud di wilayah Kerajaan Mao.Setelah itu,semua pasukan dan kendaraan lapis baja TNI AD pun mulai menyerang ibukota Kerajaan Eris dengan menggunakan taktik blitzkrieg.

Pertempuran Verdilo pun dimulai!

Kota Roins,Uni Maloria.

Di tengah kota,terlihat sebuah beberapa konvoi kendaraan lapis baja RMK dan ISMC sedang melakukan perjalanan menuju timur untuk melakukan penyerangan terhadap garis pertahanan terakhir milik pasukan Pakta Laruk disana.Di depan konvoi,sebuah tank Leopard 2A7 milik Nazi Jerman dan tank Type 12 Chi-Ha II milik Kekaisaran Sakura sedang bergerak maju sebagai perisai bagi beberapa IFV dan APC di belakangnya.

Di dalam tank Leopard 2A7,sang komandan tank sedang memperhatikan keadaan bangunan-bangunan yang hancur,dia tidak mau disergap oleh pasukan Pakta Laruk.Meski begitu,dia masih bisa menghela nafas lega karena Pakta Laruk tidak memiliki senjata penghancur tank.

Ketika sang komandan tank masih mengawasi di sekitar kota yang hancur,dia segera melihat sebuah penghalang di jalan raya yang tampaknya dipasang oleh pasukan Pakta Laruk untuk menahan gerak maju tank Nazi Jerman dan Kekaisaran Sakura.Tetapi itu tidak masalah,tank Leopard 2A7 dan tank Type 12 Chi-Ha II pun terus maju dan menerobos penghalang tersebut,dan akhirnya membuka jalur bagi APC dan IFV untuk segera kembali berjalan lancar.

Sementara itu di salah satu bangunan,pasukan Pakta Laruk yang melihat kejadian itupun terkajut dengan kemampuan tank Nazi Jerman dan Kekaisaran Sakura yang mampu menerobos penghalang tersebut dengan mudah.

"A-Apa?!Bagaimana kedua benda itu bisa menerobos panghalang kita?!Apakah kedua benda itu monster?!"Ucap Prajurit Maloria 1#.

"Oh tuhan!Apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini?!Gua tidak mau mati disini!"Ucap Prajurit Maloria 2# dengan pasrah karena tidak menyangka bahwa kedua monster besi itu bisa menerobos penghalang tersebut.

"Ssstt!Diam lu anjir!"Ucap Prajurit Maloria 3#.

Kemudian,salah satu prajurit segera melihat tank Type 12 Chi-Ha II milik Kekaisaran Sakura sedang mengarahkan meriam smoothbore ke arah bangunan yang mereka tempati.

"Tunggu...ada apa dengan benda itu?"Ucap Prajurit Maloria 6#.

Dan tiba-tiba...

*Boom!!

*Duaarrr!!

Tembakan peluru 125mm dari tank Type 12 itupun berhasil menghancurkan bangunan itu dan membunuh pasukan Pakta Laruk yang ada di dalamnya.

Summoning Nazi Germany And IndonesiaWhere stories live. Discover now