39

99 14 20
                                    

"Apakah dia Kekasih Yoongi? mereka? cucu-cucuku?" batin Nyonya Kim sambil memandang Yeoul masuk kedalam tokonya.

"Eommonim waeyo?"-Yeoul-

"Aniii, ada yang bisa eomma bantu?"-nyonya Kim-

"Anii gwemchana eomma duduk saja"-Yeoul-

"Neee"-Nyonya Kim-

Dua minggu kemudian.

Yuri dan Sulli dua minggu ini dirumah bersama Kakeknya. Sedangkan Yoongi sudah dua minggu ini melakkan Dinas keluar Negeri.

Yeoul membeli Testpack karena dua minggu ini dia sudah telat datang bulang.

"Yaaakk sampai ini garis dua akan kumaki dia setelah pulang hemm" gerutu Yeoul menunggu hasil testpacknya.

Dia tersenyum bahagia dan mata berkaca-kaca ketika dia melihat hasilnya Positif.

"Aaaaaa, mwooyaa? kenapa aku bahagia? Yoongiya kita menjadi orang tua" batin Yeoul sambil mengusap air matanya.

Siang harinya Yeoul membantu Daniel dan Woojin membuat Kue.

Sedangkan Nyonya Kim membantu Yeoul dimesin kasir.

Yoongi yang saat itu  sudah kembali ke Seoul datang ke toko Yeoul. Dia membuka pintu toko Yeoul.

"Anyeong haseyo" sapa Nyonya Kim dengan ramah. Seketika Yoongi terdiam memandang Eommanya berdiri di sana.

"Jjaaagiiiii" panggil Yeoul seketika nyonya Kim menatap Yoongi dengan mata berkaca. Yeoulpun menyadarinya, Kue yang dibawanyapun terjatuh.
Seketika dia langsung ingat semua masa lalunya.

"Aku membencimu,gara-gara kau eommaku pergi dari rumah dan aku tinggal bersama appaku"

"Aku juga membencimu gara-gara ibumu aku..."

Seketika Yoongi langsung pergi meninggalkan toko Yeoul.

"Nunna nunna Gwenchana?" tanya Daniel dan woojin yang melihat Yeoul menjatuhkan kuenya.

"Nak Gwenchana?"-Nyonya Kim-

"Gwenchana" Yeoul beranjak menuju ke depan tokonya.

"Mwooyaa? kenapa harus lelaki itu? haiss" batin Yeoul meneteskan airmatanya

Sementara itu Yoongi dengan wajah muramnya masuk kerumah, dan masuk kedalam kamarnya. Yoongi membating pintu kamarnya.

Tuan Min dan kelima keponakannya yang berada diruang tengah langsung kaget.

Tuan Min berjalan menuju kamar Yoongi.

"Wae?" tanya Tuan Min kepada Yoongi yang menangis.

"Kau sudah bertemu dengan ibumu?"-Tuan Min-

"Appa sudah tahu?"-Yoongi-

"Wae kenapa appa tidak bilang? kenapa harus Yoongi sendiri yang tahu? haisss"-Yoongi-

"Apa gadis itu ada? geumanhe lupakan semuanya,jangan ada dendam"-Tuan Min-

"Aniii, bagaimanapun Yoongi tetap membenci gadis itu. Tapi wae kenapa gadis itu harus Yeoul hikss"-Yoongi-

"Geumanhe itu sudah lampau bahkan appa sudah memaafkan kesalahan ibumu. Sudah kalian semua korban jangan saling menyalahkan"-Tuan Min-

"Kalau saja Yeoul tidak datang waktu itu pasti eomma masih disini bersama kita bukan disana hikss"-Yoongi-

"Yoongiyaa"-Tuan Min-

######

Malam harinya ketika Yeoul dan para Dongsaengnya menutup toko.

"Besok mari kita libur, sepertinya nunna lelah"-Yeoul-

"Baiklah nunna, nunna istirahatlah manjaka diri nunna"-Woojin-

"Neeee"-Yeoul-

Setelah Woojin dan Daniel pergi,Yeoul mengunci Tokonya. Dia duduk termenung. Mengingat semua kenangannya.

"Wae  kenapa anak lelaki itu harus Yoongi? samchoon yang memberi uang kepadaku adalah aboenim haisss wae? haisss kalau aku tahu itu dia, aku tidak akan berbuat sejauh ini" batin Yeoul mengelus perutnya.

Yeoulpun tertidur sambil duduk. Nampak Yoongi memperhatikannyaa.

"Waee? kenapa harus kau? aku sangat benci haiss" batin Yoongi meneteskan air matanya.

Pagi hari sekali, Yeoul menata tasnya dan pergi keluar rumah. Dia menuju halte bus setelah menyiapkan sarapan untuk keluarganya.

Sementara itu.

"Appa hari ini ada meeting bagaimana dengan mereka?" Tuan Min

"Yoongi juga ada meeting penting"-Yoongi-

"Ya sudah appa akan  titipkan ke Yeoul"-Tuan Min-

"Anii, jangan"-Yoongi-

"Haiss, sudah appa bilang lupakan dendam itu, appa akan tetap menitipkannya kemenantu appa"-Tuan Min-

"Anii aku tidak akan menikah dengannya"-Yoongi-

"Yahh geumanhe, kau sudah menidurinya setiap hari lalu kau gampang bilang seperti itu?"-TuanMin-

"Sampai kapanpun aku membencinya appa" kata yoongi bangkit dan keluar pergi menuju kantornya.

"Kakek samchoon kenapa?"-Jimin-

"Molla,mungkin sedang mabuk"-Tuan Min-

Setelah selesai sarapan tuan Min mengantar Yuri dan Sulli ke toko milik Yeoul.  Namun toko itu tutup, Tuan Minpun menuju depan Rumah Yeoul.
Saat itu Nyonya Kim membukakan pintu untuk mereka.

"AnyeongHaseyo"-Tuan Min-

"Nenek" teriak Yuri dan Sulli.

"Yoonamaa"-Nyonya Kim-

"Neee, Jaehaya bagaimana kabarmu?" tanya TuanMin tersenyum.

"Yonamaa mainheyo hikss"-NyonyaKim-

"Gwemchana Geumanhe, tidak usah dibahas lagi aku sudah melupakannya. Kau sudah mempunyai 5cucu,mereka berdua dan ketiga teman Dahyun"-Tuan Min-

"Neee,"-Nyonya Kim-

"Anak perempuanmu menikah dua kali dan menghasilkan mereka, dan sekarang entah kemana kata cucumu Yoona pergi dengan seorang samchoon ahh sudahlah. Dimana Yeoul?"-Tuan Min-

"Molla, pagi sekali dia pergi tidak pamit"-Nyonya Kim-

"Ottoke?"-Tuan Min-

"Gwenchana biar aku yang menjaga mereka"-Nyonya Kim-

"Gumawo nanti akan aku jemput setelah selesai meeting"-Tuan Min-

Didalam rumah Yeoul tuan Kim mendengarkan obrolan mereka. Dia merasa bersalah.

"Kajja ayo kita masuk"-Nyonya Kim-

"Yeobo waeyo? kau menangis?"-Nyonya Kim-

"Aniiii,yahh kalian sudah sarapan?"-Tuan Kim-

"Sudah kek, kakek Min membuatkan kita omelet"-Yuri-

"Eonnie Yeoul pergi kemana?"-Sulli-

"Molla,eonnie tidak pamit"-Tuan Kim-

Sementara Yeoul sudah berada dirumah Nenek Saeri.

"Kau sendiri? tidak bersama kekasihmu?"-Nenek Saeri-

"Anii,nek Yeoul boleh menumpang tidur Yeoul sangat lelah"-Yeoul-

"Tidurlah biar nenek buatkan makanan untukmu"-Nenek Saeri-

Yeoul merebahka badannya,dia mengelus perutnya sambil air matanya menetes.

#####

Mille Crepes (TAMAT)Where stories live. Discover now