18

152 12 7
                                    

Setelah mencuci mukanya, Yeoul segera memindahkan adonananyake dapur. Dia begitu cepat mempersiapkan peralatan memasaknya.
Dia memasak adonan itu sambil memperhatikan jam dinding.

Yoongi yang sudah membasuh wajahnya dikamar mandi yang berada dikamar Yeoul, datang menghampiri Yeoul didapur.

"Kau butuh bantuan?"-Yoongi-

"Anii tidak perlu, kau juga harus ke kantor kan? kalau kau ingin minum kopi buat sendiri ya? mianhe aku sedang sibuk"-Yeoul-

"Bolehkah aku disini? aku sangat malas untuk kekantor"-Yoongi-

"Baiklah terserah kau"-Yeoul-

Yoongipun membantu membersihkan meja yang berada di toko itu. Dia juga mengelap semua kaca jendela yang berada di toko itu.

Setelah melihat Yeoul menata kue dietalase dia segera memasang tanda buka.

"Kau sarapan apa? biar ku buatkan"-Yeoul-

"Ramyun dengan banyak telur puyuh sepertinya enak"-Yoongi-

"Mana ada telur puyuh? kau merepotkan saja? telur biasa saja? bagaimana?"-Yeoul-

"Tiga kalau begitu?"-Yoongi-

"Baiklah-baiklah" Kata Yeoul menuju dapur rumahnya. Yoongi duduk ditoko itu.

Daniel dan Woojin datang ke toko itu.

"Anyeong haseyo" sapa Yoongi.

"Sajangnim pagi-pagi sekali sudah kemari?"-Daniel-

"Neee. hehe"-Yoongi-

"Yoongiyaaaa" teriak Yeoul.

"Neeee" Yoongi berlari menghampiri Yeoul.

"Yaaakk apa dia tidur disini? haisss nunna"-Woojin-

"Molla, sepertinya iya coba nanti kita tanya pada Dahyun hahah"-Daniel-

Sementara itu di dapur rumah Yeoul.

"Ayo sarapan, kau perlu nasi? biar aku ambilkan" tanya Yeoul Yoongi hanya mengangguk dan tersenyum.
Yeoulpun mengambilkan semangkuk nasi untuk Yoongi.

"Kau tidak makan?"-Yoongi-

"Aku tidak lapar"-Yeoul-

"Mau aku suapin?"-Yoongi-

"Haiss Geumanhe"-Yeoul-

Tiba-tiba  ponsel Yoongi berbunyi.

"Neee"-Yoongi-

"Jagii mianhe tidak pamit denganmu, aku baru sampai sayang, kau sudah bangun? jangan lupa sarapan. saranghae. Aku mau tidur sangat lelah"-Yoonjin-

"Neee, jaga kesehatan jangan lupa makan, nado saranghae" kata Yoongi menutup telfonnya.

Yoongi melamun mengingat kejadian semalam, tiba-tiba air mata Yoongi menetes. Yeoul yang duduk didepan Yoongi langsung berdiri dan memeluk Yoongi.

"Gwenchana? wae?" tanya Yeoul sambil mengelus rambut Yoongi.

"Hiksss, ottoke? apa yang harus aku lakukan? Jika kekasihki selingkuh dengan temanki? hikss"-Yoongi-

"Ottoke?"-Yeoul-

"Aku mencintainya hikss aku harus apa?"-Yoongi-

"Jika kau masih mencintainya? bagaimana ya? kalau dia masih bisa diperbaiki ya sudah teruskan tapi kalau tidak bisa tinggalkan karena itu akan membuat hatimu sakit terus menerus"-Yeoul-

"Aku melihatnya tidur dengan temanku hikss, selama ini dia aku ajak selalu banyak alasan hiksss"-Yoongi-

"Kalau sudah seperti itu intinya dia tidak mencintaimu, ya walaupun sebenarnya masalah itu tidak boleh sebelum menikah, tapi sudah jelaskan? tapi itu terserah dirimu,sebagai temanmu aku hanya bisa mendukung semua keputusanmu"kata Yeoul memandang Yoongi dan mengusap rambut Yoongi.

"Makanlah katanya kau minta ramyun, aku sudah susah payah memasakkan untukmu awas saja kau tidak memakannya" kata Yeoul masih memeluk Yoongi.

"Uri Yeoul" teriak Jin memasuki rumah Yeoul, Seketika Yeoul melepas pelukan Yoongi. Yoongipun segera memakan ramyun itu. Namun Jin sudah melihatnya terlebih dahulu.

"Ahh, mianhe. Aku kira belum sarapan ya sudah akan aku bawa kimbap ini" kata Jin pergi meninggalkam mereka.

"Oppa" kata Yeoul berlari mengejar Jin.

"Aku belum sarapan, kemarikan lagian ini kan jatahku enak saja mau dibawa lagi" Kata yeoul merebut kimbap dari Jin.

"Kau doyan? kau hanya menghiburku kan? yahh ingat dia sudah mempunyai kekasih jangan jadi orang ketiga diantara mereka, kau juga tahu kan? ayah ibumu seperti apa ketika hadir orang ketiga?"-Jin-

"Wae? kenapa membawa-bawa mereka? dia adalah temanku, apa salahnya menghibur temanku yang sedang sedih?"-Yeoul-

"Aku hanya memberitahumu, jangan sampai kau menjadi orang ketiga" kata Jin pergi meninggalkan Yeoul.

"Guemanhe, bukan urusan kita pura-pura saja tidak tahu" bisik Daniel pada Woojin.

"Neee"-Daniel-

Yeoulpun menghampiri Yoongi yang telah menghabiskan makanan yang disediakan oleh Yeoul.

"Gumawo karena telah memberi makan kepadaku"-Yoongi-

"Gwenchana"-Yeoul-

"Kenapa wajahmu cemberut? dia mengganggumu?"-Yoongi-

"Anii, gwenchana" kata Yeoul tersenyum.

"Nahh gitu cantik" kata Yoongi sambil mencubit dagu Yeoul, seketika jantung Yeoul berdebar-debar.

"Geumanhe Yeoulaya geumanhe" batin Yeoul.

"Aku mau kekantor dulu, tapi aku akan membeli kuemu dulu" kata yoongi menuju toko Yeoul.

######

Malam harinya Yoongi dengan keadaan mabuk mengetuk pintu rumah Yeoul.

"Yoonjina, Yoonjina buka pintunya sayang"-Yoongi-

Yeoul yang baru selesai bekerja, dan barusan merebahkan badannya segera menuju ruang tamu dan membuka pintu untuk Yoongi.
Yoongi segera masuk dan mendorong Yeoul, lalu menutup pintu rumah Yeoul.

"Yoonjina" panggil Yoongi sambil memojokkan badan Yeoul ditembok.

"Yoongiyaa" panggik Yeoul ketakutan.

"Yoonjinaa, saranghae" kata Yoongi mendekatkan wajahnya mendekati wajah Yeoul. Dilumatnya bibir Yeoul. Yeoul berusaha mendorong badan Yoongi

"Wae? kenapa kau seperti itu kepadaku? sedangkan dengan Hoesok kau bisa mendesah meminta lagi? hemm" tanya Yoongi memandang Yeoul dengan mata merah.

"Yoongiyaa geumanhe hiksss" Yeoul mendorong badan Yoongi dan berlari menuju kamarnya. Yoongi mengejar Yeoul, mencegah Yeoul menutup  kamarnya.

"Yoonjina wae?" kata Yoongi mendorong pintu kamar Yeoul yang didorong Yeoul dari dalam. Yoongipun berhasil masuk kedalam kamar Yeoul. Dengan keadaan mabuk berat dia berhasil menguci kamar Yeoul.

"Yoongiyaa aku bukan Yoonjin, berhentilah hikss"-Yeoul-

"Kenapa kau menangis sayang" kata Yoongi memeluk Yeoul.

"Mianhee hiksss, aku tidak akan memaksamu" kata yoongi mengelus rambut Yeoul. Lalu mengangkat kepala Yeoul, dan dipandangnya wajah Yeoul.

"Mianhee hiksss"-Yoongi-

"Gwenchanaa hikss" Yeoul mengusap air mata Yoongi dengan kedua tangannya.

Mereka saling berpandangan, wajah mereka mulai mendekat. Yoongi melumat bibir Yeoul, Yeoulpun mengimbangi lumatan Yoongi.

(Eaaaaeaaaeaaa nungguin yaaakk??)

Mille Crepes (TAMAT)Where stories live. Discover now