Pernikahan tanpa cinta, itu yang sedang Ishana jalani sekarang bersama dengan pria yang dijodohkan dengannya.
"Hidup denganmu ataupun hidup sendiri, sama saja bagi saya. Terserah kamu mau pulang atau tetap di sini" - Juna Delardo
_____
Published: 15...
Selama itu pun, tidak banyak interaksi diantara mereka.
Rumah satu lantai modern yang dimiliki Juna, hanya memiliki 2 kamar tidur. Tetapi mempunyai halaman yang sangat luas, baik di bagian depan atau di belakang rumah. Karna Juna pada dasarnya ingin tinggal sendiri dengan nyaman dan jauh dari keramaian.
Sekarang, rumah itu ditempati juga oleh Ishana, dengan status sebagai istri dari Juna.
Itu hanya status.
Di rumah, bahkan Ishana memiliki kamar sendiri, terpisah dengan Juna.
Bukan Juna tidak mau sekamar dengan Ishana, tapi Ishana yang menyuarakan berbagai macam syarat saat pindah ke sana. Termasuk pisah ranjang.
"Saya keluar sebentar, jam 4 saya jemput" ucap Juna yang baru saja meminum air putih di gelas yang berada di meja makan.
"Iya" jawab Ishana yang sedang membereskan dapur.
Setelahnya, Juna berlalu pergi.
Mereka hanya saling berbicara ketika ada hal penting, dan tanpa basa-basi.
Sore ini, ada acara pernikahan saudara Juna, tentu saja mereka wajib datang.
"Males banget" Ishana menggerutu pelan sembari melepaskan apron di tubuhnya. Dia bergegas menuju kamar dengan raut wajah muram.
_____
Acara pernikahan saudara Juna yang saat ini tengah Ishana lihat sangatlah indah. Kedua mempelai yang terus tersenyum kepada tamu undangan, sangat memperlihatkan bahwa sepasang pengantin baru itu sedang berbahagia.
Ishana hanya teringat ketika dirinya menikah 3 bulan lalu. Apa tamu yang datang pada saat itu, melihat dirinya dan Juna adalah sepasang pengantin yang berbahagia juga?
"Ishana!" Seruan wanita paruh baya yang duduk di sebrang meja Ishana, membuat Ishana menoleh.
Mereka sekarang tengah duduk di meja makan khusus keluarga yang ukurannya cukup besar.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ah iya, kenapa tante?" Tanya Ishana.
Wanita yang ternyata adik dari ibu Juna itu tersenyum. "Gimana? Apa udah ada tanda-tanda akan punya bayi?"
Pertanyaan spontan itu tentu saja membuat Ishana terkejut, begitu pula Juna yang duduk di samping Ishana.
Ishana tersenyum canggung. "Belum" jawabnya.
Juna pun melihat gerak-gerik tantenya itu.
"Kamu mungkin terlalu sibuk, harusnya diumur pernikahan 3 bulan sudah ada tanda-tanda" ucap bibi Juna. "Masih suka ke sanggar?" Tanyanya kemudian.
"Masih" jawab Ishana.
"Tuh kan. Padahal sudah jadi istri Juna itu enak loh, tinggal urus suami saja di rumah. Kalau sering di rumah kan cepat nanti punya bayinya" wanita paruh baya itu terkekeh.