Part 27

113 22 4
                                    


"Mama?"

Jisoo tersenyum kecil. Ia mengusap kepala Minjeong, lalu menyingkirkan helaian rambut yang menempel di dahi dan pelipisnya.

Minjeong mendudukkan tubuhnya dan menatap Jisoo dengan pandangan takut. "Mama."

Minjeong langsung memeluk Jisoo erat. "Apa kau mimpi buruk?" Tanya Jisoo lagi.

Minjeong mengangguk kecil. Jisoo mengelus belakang kepala gadis itu. Selang 3 menit, Minjeong melepaskan pelukannya. Ia menatap Jisoo bingung. "Mama kenapa kesini?"

Jisoo tersenyum kecil. "Ada yang mau mama katakan."

Alis Minjeong terangkat satu. Jisoo mengambil dua tangan Minjeong dan menggenggamnya erat. Kepalanya menunduk.

"Mama kenapa?"

Jisoo mengangkat kepalanya dan menatap serius wajah Minjeong. Kedua matanya menatap mata Minjeong dalam - dalam.

"Nak, dengar. Apapun yang akan mama katakan, semua itu adalah benar. Berjanjilah untuk tidak membenci mama setelah ini."

Dahi Minjeong makin berkerut. "Maksud mama? Aku tidak mengerti, kenapa aku harus membenci mama?"

Jisoo kembali menundukkan kepalanya. Jantungnya berdebar dengan kencang.

"Minjeong, sebenarnya ...."
Perempuan paruh baya itu kembali menatap gadis di depannya dengan tatapan dalam.

"Sebenarnya, aku bukan mama kandungmu." Ucap Jisoo.

***

Jay dan Ningning menyantap sarapan paginya dalam diam. Usai bangun tadi, keduanya menjadi canggung. Sesekali Jay mencuri pandang ke arah gadis di depannya yang sedang fokus mengunyah makanannya.

Karena tidak tahan dengan suasana ini Jay pun mulai membuka suara. "Ningning"

Hening. Ningning tidak menyahut, ia mengambil minum dn menghabiskan air di dalam gelas dalam sekali minum.

Jay kembali bersuara, "Ningn-"

"Jay" Potong Ningning. Ia menatap Jay dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Soal yang semalam..."

Mendengar itu, Jay membuka telinganya lebar - lebar. Jantungnya berdetak dengan cepat. Ia tak sabar menunggu kalimat lanjutan dari Ningning.

Apakah Ningning merasa bahagia? Apakah Ningning mempunyai perasaan yang sama sepertinya? Mendengar bagaimana tadi malam gadis itu menyebut namanya membuat perutnya tergelitik dan jantungnya berdegub dengan kencang.

Tadi malam ia juga menyatakan perasaannya pada Ningning meskipun gadis itu belum memberikan jawaban. Apakah ia akan mendapat jawabannya  sekarang? Memang ia terlalu gegabah karena Ningning belum sepenuhnya berpisah dari Sunghoon. Tapi ia sungguh tak tahan ingin mengungkapkan perasaannya.

Nampaknya ia mengambil celah dari permasalahan sahabatnya dan mengikuti saran dari Jay Park ketika minum bersama Jake.

Dan semalam merupakan salah satu malam terbaik dalam hidupnya. Ia bisa 'mendapatkan' Ningning dan mengungkapkan perasaannya pada gadis berdarah China itu.

Jay sedikit kecewa karena dirinya bukan yang pertama untuk Ningning, tapi ia juga bukan pria suci. Ia cukup berjiwa bebas, apalagi ia pernah tinggal di Amerika. Jadi ia tidak terlalu mempermasalahkannya.

"Untuk yang semalam, kuharap kau bisa melupakannya. Tadi malam adalah sebuah kesalahan. Maafkan aku." Lanjut Ningning.

Dan saat itu juga ia merasa seperti dijatuhkan dari atas tebing. Ternyata, hanya dia yang mempunyai perasaan itu. Hati Ningning masih tertaut kepada sahabatnya, Park Sunghoon.

THE TWINS | BEOMGYU TXT & WINTER AESPAWhere stories live. Discover now