Part 5

271 43 8
                                    


Karina memandang gelas di depannya dalam - dalam. Uap panas terus keluar dari dalam gelas. Saat ini ia sedang duduk di ruang makan rumah Hwang Siblings bersama Hyunjin.

Tadi, setelah pertemuannya dengan Hyunjin, suasana menjadi canggung. Ia tak menyangka akan bertemu dengan kembaran sahabatnya. Namun kecanggungan itu hilang saat perut Hyunjin berbunyi.

Jadilah Karina berinisiatif untuk memasak sesuatu untuk Hyunjin.

"Hahh kenyang sekali. Terima kasih.  Masakanmu enak." Puji Hyunjin setelah menghabiskan makanan yang Karina buat.

Mendengar itu, Karina tersipu. Wajahnya sedikit memerah. "Ah ngomong - ngomong kau tidak ikut makan? Kenapa hanya minum teh?" Tanya Hyunjin.

"Tadi aku sudah makan bersama Yeji." Jawab Karina.

"Aa begitu ya" Hyunjin menganggukkan kepala.

"Tunggu, dimana penyihir itu? Bukankah ini hari libur? Kenapa dia tidak ada di rumah?"

Hyunjin memandang sekitar yang terlihat sepi. Saat ini hanya ada mereka  di rumah besar itu.

"Penyihir?" Dahi Karina berkerut.

"Hm, Hwang Yeji"

Pffttt

"Astaga, kenapa kau memanggil Yeji penyihir? Astaga kukira siapa kkkk. Tadi dia pergi keluar untuk membeli sesuatu." Karina terkikik kecil.

Hyunjin mendecih."Dia itu galak, seperti  penyihir, selain itu dia juga cerewet. Menyebalkan sekali." Cibir Hyunjin.

Grepp

"Arrghhhh sakit sakit"

Yeji menjewer telinga Hyunjin dari arah belakang. Ia baru saja pulang dan mendengar ucapan menyebalkan Hyunjin.

"Apa kau bilang?! Aku penyihir?! Cerewet?! Galak?! Menyebalkan?!" Marah Yeji.

"Aarrghhhh ampun ampun! Aku hanya bercanda!!"

Dan mereka pun bertengkar. Karina tertawa kecil melihat pertengkaran Hwang bersaudara itu. Namun matanya fokus kepada salah satu dari mereka, Hwang Hyunjin.

Dalam hati ia berkata 'Kenapa dulu aku mengikuti kemauan Choi Yeonjun. Kenapa aku tidak bisa menolaknya saat itu. Sekarang aku sudah hamil. Dan harapanku untuk bisa bersama Hyunjin sudah sirna. Mana mau Hyunjin dengan gadis kotor sepertiku. Andai dulu aku lebih cepat mengutarakan perasaanku pada Hyunjin.'

Ya, alasan Karina menolak Yeonjun adalah karena Hyunjin. Karina Yu menyukai Hwang Hyunjin.

***

"Uww, kenapa Minjeongie cemberut begitu?" Goda Beomgyu.

Saat ini Beomgyu tengah berbaring dengan posisi miring di atas kasur Minjeong. Sementara Minjeong tengah duduk di sampingnya sambil bersandar di headboard.

Ia tengah fokus menatap layar ponselnya. Sedari tadi ponselnya bergetar, beberapa chat asing masuk ke ponselnya.

Ia tak menyukainya. Ia merasa terganggu. Apalagi dengan adanya keberadaan makhluk menyebalkan yang sedaritadi mengganggunya. Choi Beomgyu.

Ekspresi wajah Minjeong benar - benar jelek. Wajah datar, alis menyatu dan tatapan tajam.

Ia membanting ponselnya ke samping. Tepat di antara Beomgyu dan dirinya. Melihat Minjeong benar - benar kesal, Beomgyu pun mendudukkan dirinya. Ekspresi dan sikapnya berubah.

"Kenapa hm? Apa yang membuatmu kesal?" Tanyanya dengan nada lembut.

Minjeong menatap nyalang Beomgyu. "KAU! Enyah kau dasar Choi Beomgyu menyebalkan!" Sungut Minjeong.

THE TWINS | BEOMGYU TXT & WINTER AESPAМесто, где живут истории. Откройте их для себя