Part 7

230 35 6
                                    


Yeonjun menatap rumah di belakangnya dari kaca spion mobil dengan senyum penuh kemenangan. Tadi, ia baru saja datang menemui orang tua Karina untuk meminta restu.

Ia mengakui perbuatannya yang menyebabkan puteri mereka hamil. Tentu saja ia mengatakan jika mereka melakukannya atas dasar suka sama suka. Licik sekali.

Ia juga sudah memberitahu orang tuanya perihal keinginannya untuk menikahi Karina. Ayahnya sempat marah saat mendengar cerita Yeonjun. Ia bahkan mendapatkan dua tamparan. Tapi ia tak peduli. Sebentar lagi keinginannya akan tercapai. Ia mendapatkan Karina.

***

Beomgyu menatap sengit pemuda di depannya. Lee Heesung. "Wah lihat siapa yang datang." Ujar Heesung.

Sepulang dari perpustakaan untuk mengembalikan buku, Beomgyu dan Jeongin mampir ke sebuah kafe kecil untuk membeli minum.

Namun tak disangka, di sana ia bertemu dengan Lee Heesung. Salah satu orang yang Beomgyu benci.

"Ah sial, kenapa harus ada mereka di sini." Gumam Jeongin sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.

Sedangkan Beomgyu, saat ini ia tengah menatap sengit Heesung dan teman - temannya.

"Jangan mencari keributan. Aku hanya membeli minuman di sini." Ucap Beomgyu.

Heesung, yang berada tak jauh dari sana mendekat, lalu berdiri di depan Beomgyu dan Jeongin. Sedangkan teman - teman Heesung, Sungchan, Jaehyuk dan Asahi hanya menatap was - was mereka.

Heesung terkekeh dan menatap remeh Beomgyu. "Kau yang memblokir nomorku di ponsel Minjeong kan?" Tanya Heesung.

Beomgyu tersenyum miring. "Kalau memang iya, lalu kenapa hm? Dan kau..."

"Berani sekali kau menggoda Minjeong. Kau juga menjelek - jelekkanku sialan!" Geram Beomgyu.

"Cih, memangnya apa salahnya? Aku tertarik dengan saudara kembarmu. Minjeong sangat cantik. Dan aku tidak menjelek - jelekkanmu. Memang fakta kan jika kau pecundang?"

Emosi Beomgyu mulai naik. "Apa kau bilang?" Nada suaranya berubah.

"Kau kalah saat bertanding balap mobil denganku. Dan kau juga 'bermain' dengan para gadis itu, lalu kau mencampakkannya kan? Bukankah itu fakta? Aku hanya memberitahu Minjeong bagaimana kelakuan saudara kembarnya ini." Tutur Heesung dengan nada santainya.

"KAU!"

Beomgyu menarik kerah Heesung.

"Beomgyu hei! Sudah hentikan." Jeongin berusaha menghentikan Beomgyu.

Begitu pula dengan Sungchan yang kini berdiri di belakang Heesung. Sedangkan Asahi dan Jaehyuk hanya diam menonton.

Heesung memberi kode kepada Sungchan agar ia tidak ikut campur. Mereka bahkan sudah menjadi pusat perhatian sekarang. Untung saja kondisi kafe sedang tidak ramai. Hanya ada mereka dan beberapa pelayan.

"Berhenti menebar fitnah sialan! Kau menjebakku! Kau sengaja membuat perjanjian itu lalu mencurangiku sehingga aku kalah! KAU PIKIR AKU TIDAK TAHU HAH?!" Ujar Beomgyu.

Heesung tersenyum miring. "Kalau kau tahu jika itu jebakan kenapa kau tetap melakukannya hah?"

Wajah Beomgyu memerah, ia sangat emosi mendengar itu. "Kau membuatku mabuk sialan! Kau yang menjebakku dengan para gadis sialan itu! Kenapa kau memberitahu Minjeong hah?!"

"Choi Beomgyu, sudah hentikan. Ayo kita pergi." Jeongin mulai menarik Beomgyu.

Sadar bahwa ia tidak akan bisa mengontrol emosinya lagi, akhirnya Beomgyu melepaskan cengkeramannya dan menghempaskan tubuh Heesung ke belakang hingga menabrak Sungchan.

THE TWINS | BEOMGYU TXT & WINTER AESPAUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum