Part 12

184 32 0
                                    


Sudah beberapa bulan sejak kejadian di balkon, Beomgyu dan Minjeong berubah  menjadi pendiam dan saling menghindari.

Minjeong sudah mulai bekerja sedangkan Beomgyu tengah menunggu wisudanya. Sejak kejadian itu dia lebih memilih untuk menyibukkan diri dengan menyelesaikan tugas akhirnya.

Saat ini Minjeong bekerja di kantor sang kakak, Yeonjun. Tentu saja ia bekerja sebagai karyawan biasa. "Akhirnya selesai juga. Badanku pegal sekali." Keluh Minseo, salah satu rekan kerja Minjeong.

Minjeong terkekeh kecil. Ia menoleh ke arah Minseo lalu kembali membereskan barang - barangnya, bersiap untuk pulang. Begitu pula dengan Minseo yang kini ikut membereskan barang - barangnya.

"Minjeong, hari ini ada makan malam bersama ketua tim. Kau mau ikut?" Tanya Minseo.

Mereka sudah selesai membereskan barang - barangnya dan mulai mengobrol ringan.

Minjeong kembali menoleh lalu tersenyum kecil. "Maaf aku tak bisa ikut. Mungkin lain kali. Aku ada acara lain."

"Baiklah, nanti akan kusampaikan ke ketua tim."

"Em, terima kasih Minseo." Gadis bertubuh tinggi itu mengangguk sambil  terkekeh.

"Santai saja hehe. Lagipula ketua tim tidak akan marah padamu, kau kan adik Pak Yeonjun."

Kini giliran Minjeong yang terkekeh. "Hei jangan bicara begitu, aku jadi merasa tidak enak. Sungguh aku benar - benar minta maaf karena tidak bisa ikut."

Minseo mengangguk." Iya, iya. Oh  ya minggu depan kakakku berulang tahun dan mau mengadakan pesta. Nanti datang ya, kakakku bilang akan mengundang keluargamu."

"Wah benarkah? Sampaikan rasa terima kasih dan hormatku untuk Kak Mingyu. Oh ya bagaimana keadaan kakak iparmu? Kudengar dia sedang hamil."

"Eoh, perutnya sudah membesar. Kandungannya sudah memasuki usia 7 bulan. Oh ya, bagaimana dengan kakak iparmu?"

"Ah Kak Karina baru 5 bulan."

"Wah kalau begitu kita akan punya keponakan dalam waktu dekat. Jika jenis kelaminnya berbeda, bagaimana jika kita jodohkan saja mereka kekekke"

Minjeong tertawa kecil. "Haha kau ini, mereka bahkan belum lahir."

"Ya siapa tahu Pak Yeonjun dan Kak Mingyu mau. Kalau aku sih pasti senang. Siapa yang tak mau menjadi bagian keluarga Choi yang terkenal hebat hm?"

"Ei, keluargamu juga hebat. Semua orang juga tahu bahwa Kak Mingyu itu salah satu jenius muda, seorang businessman handal. Kakakku saja pernah kewalahan saat berhadapan dengannya."

"Benarkah? Padahal Kak Mingyu itu menyebalkan. Cih, aku heran kenapa Kak Ahra mau menikah dengan kakakku."

"Yak, Kak Mingyu itu tampan sekali. Dia juga tinggi dan juga cerdas. Bahkan dia lebih tampan dan tinggi dari kedua kakakku. Kau berkata begitu karena kau adiknya ck."

"Hh, sudah lupakan saja. Oh ya, kudengar Beomgyu sudah mendapatkan acc dari dosen Kim?"

"Hm, dia tinggal menunggu wisuda."

Ekspresi Minseo berubah. "Hei apa dia sudah punya kekasih?"

Minjeong menatap penuh selidik ke arah Minseo. "Ada apa dengan pertanyaanmu? Kau menyukai Beomgyu?"

Minseo terkekeh. Ia mengibaskan tangannya di depan wajah. "Tidak, tidak. Hanya saja ada seseorang yang menanyakannya."

Dahi Minjeong berkerut. "Seseorang, siapa?"

"Heo Yunjin. Apa kau ingat dengannya?"

***

Saat ini Karina sedang berkunjung ke rumah Yeji. "Maaf membuatmu menunggu. Ini, minumlah." Ucap Yeji setelah meletakkan segelas minuman di atas meja.

THE TWINS | BEOMGYU TXT & WINTER AESPAWhere stories live. Discover now