39. 𝓚𝓮𝓶𝓫𝓪𝓷𝓰 𝓐𝓹𝓲

4.4K 235 4
                                    

Semenjak Aster memiliki mainan berupa mobil-mobilan remote dan ada banyak lagi mainan serupa yang Aster beli, Sisil serasa diselingkuhi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak Aster memiliki mainan berupa mobil-mobilan remote dan ada banyak lagi mainan serupa yang Aster beli, Sisil serasa diselingkuhi. Pasalnya, Aster sering kali melupakan Sisil karena terlalu sibuk dengan para mainannya itu. Aster itu seperti manusia yang masa kecilnya kurang bahagia, tapi pas gedenya malu-maluin. Sebut saja begitu.

Dari arah pantry, Sisil sudah melemparkan tatapan sinisnya pada Aster yang tengah duduk di ujung tangga dengan remote control di tangannya. Lihat'lah, betapa fokusnya Aster pada benda yang melaju kesana-kemari di lantai. Sama sekali Aster tak menyadari air muka istrinya sekarang. Bahkan Sisil sampai menimbulkan suara dengan piring yang diletakan di atas meja.

Sedangkan Mbok Asti hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan dua majikannya itu. Terutama kelakuan Aster yang mirip bocah, asyik sendiri tanpa menghiraukan sekitarnya.

"Pak Suami!" panggil Sisil sedikit membentak, dongkol. "Makan!" lanjutnya dengan ketus ketika Aster menoleh tanpa rasa salah. Lalu, bangkit dari duduknya, menghampiri meja makan. Waktunya makan malam.

Barulah Aster menyadari wajah yang tertekuk di depannya. Aster yang sudah duduk di depan Sisil, lantas bertanya untuk mencairkan suasana dan mengembalikan mood istrinya. "Ini kamu yang masak, sayang?"

"Menurut Pak Suami?" sahutnya tak ramah.

Aster menelan ludahnya dengan paksa. Lalu, memutar otaknya untuk menemukan cara agar bisa membuat raut wajah Sisil seperti sediakala sambil menikmati makan malamnya. Rasanya mencekam ketika Sisil yang biasanya berceloteh ria, kini diam seribu bahasa, hanya terdengar gesekan sendok dan piring secara kasar yang mewakili kekesalan Sisil.

Aster bergumam samar sebelum memulai kembali percakapan. "Malam ini kamu mau keluar gak, Sil? Mumpung malem minggu."

"Gak. Sisil mau tidur," jawabnya, ketus.

"Duh, sayang banget ya ... Saya padahal mau ajak kamu ke pesta kembang api." Mata Sisil sedikit berbinar saat mendengar kata 'kembang api', tapi hanya sesaat, wajahnya kembali ditekuk. "Tapi gapapa deh kalo kamu gak mau. Mendingan kita istirahat aja, ya?" lanjut Aster.

"Memangnya ... ada pesta kembang api dimana?" tanya Sisil seperti tertahan oleh egonya.

"Perusahaan Pandu akan mengadakan lounching produk baru. Saya disuruh datang untuk menghadiri acaranya sebagai salah satu pemilik saham. Pandu mengadakan pesta kembang api untuk menghibur para tamu yang hadir," jelas Aster.

Sisil memberenggut kesal. "Kok, baru kasih tahu sekarang?"

"Hehe ... lupa." Aster tersenyum kikuk. "Tapi masih lama kok acaranya, masih dua jam lagi."

"Ya tetep aja. Waktunya mepet. Lagian Pak Suami malah terus aja main mobil-mobilan itu, bukannya kasih tau Sisil!" ketus Sisil bersungut-sungut sambil terus menajamkan netranya.

"Ya ... Maaf." Aster kemudian merapatkan bibirnya dengan wajah bersalah.

Mendadak Sisil beranjak dari duduknya, hingga mengundang tanya di wajah Aster. "Mau kemana, sayang?"

Wife For AsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang